BAB
1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Sejalan dengan kamajuan teknologi
yang tidak lepas dari terobosan-terobosan baru yang tercipta dari pemikiran
sumber daya manusia yang kompeten. Sekarang ini orang bisa menciptakan sesuatu
yang bisa di manfaatkan dan di gunakan didalam membantu dan mempermudah
penyelesaian pekerjaan pada bidang perindustrian yaitu diantaranya perkembangan
pada dunia elektronika yang meliputi pemograman, pemeliharaan dan perbaikan.
Maka dari itu perlunya kualitas, kuantitas, serta kreatifitas yang nyata baik
dari siswa/I sebagai generasi penerus cita-cita bangsa agar mampu memberikan
manfaat dengan hasil yang maksimal baik secara langsung maupun secara tidak
langsung.
Untuk menunjang maksud tersebut
maka diadakan suatu program yang dinamakan Praktek Kerja Lapangan (PKL). Dimana
dalam program ini siswa/I baik secara sendiri ataupun kelompok di bawah
bimbingan pembimbing yang di tunjuk dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
disuatu kantor/perusahaan/bengkel sesuai bidang ilmu teknik masing-masing.
Sehingga melalui program ini di harapkan agar pengetahuan dan wawasan yang di
peroleh siswa/i secara teoritis dalam proses belajar mengajar dapat di lihat
secara langsung penerapannya.
Maka dari itu kami memilih di
PT.LPPPI karena di perusahaan ini memiliki banyak lingkup keutamaan untuk
berbagai aplikasi dilapangan yang banyak belum diketahui atau di dapatkan
selama sekolah. Program Praktek Kerja Lapangan (PKL) sangatlah penting karena
kita mendapatkan pengalaman dan pengetahuan yang sangat luas di dunia kerja.
Sehingga saya dapat mengaplikasikan pengalaman dan pengetahuan saya setelah
saya selesai sekolah nanti guna mencapai sumber daya yang siap bekerja.
B.Tujuan Praktek Kerja Lapangan
1. Tujuan Umum
a. Menghasilkan
tenaga kerja yang memiliki keahlian professional dengan tingkat pengetahuan
keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
b. Memperkokoh
Kerjasama antara sekolah dengan dunia usaha.
c. Meningkatkan
sumber daya yang siap pakai di dunia industri.
d. Memberikan
pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses
pendidikan.
2. Tujuan Khusus
a. Melalui
sistem ganda untuk mendapatkan tamatan yang siap kerja di berbagai bidang pekerjaan
yang membutuhkan keahlian dan keterampilan tertentu.
b. Untuk
mendapatkan keterpaduan yang saling mengisi dan melengkapi di antara politeknik
dengan keahlian profesi yang di peroleh melalui Praktek Kerja Lapangan.
c. Aplikasi
Pengetahuan Akademi
d. Merupakan
suatu peningkatan keterampilan dan membentuk pribadi untuk percaya diri dan
mandiri.
C.Jadwal Pelaksanaan
Jadwal
PKL yang kami lakukan adalah mulai dari 2 april s/d 28 juni 2013. Jadwal PKL
yang kami lakukan ini adalah jadwal yang telah di tentukan oleh pihak sekolah
dan yang di izinkan oleh Perusahaan.
D.Ruang Lingkup Kerja
Ruang
lingkup kerja untuk seksi UE meliputi:
Ø Chemical
Area
Ø AC
jaringan
Ø RC
Area
Dimana semua itu meliputi
bagian workshop seksi UE yang ada di PT.
LPPPI. Namun untuk kami selaku peserta PKL di tempatkan di workshop seksi UE
dan tidak diturunkan langsung kelapangan dengan alasan tertentu terutama demi
menjaga keselamatan dan kesehatan kerja. Didalam workshop seksi UE ini kami
belajar sekaligus mengetahui komponen-komponen elektrik yang belum banyak kami
ketahui di lingkungan sekolah, dengan demikian kami dapat merasakan secara
langsung atmosfir kerja diperusahaan/industri. Selain itu, kami juga
mendapatkan wawasan serta pengalaman praktek kerja lapangan. Dimana ini menjadi
modal besar bagi kami setelah Lulus sekolah untuk dapat menjadi generasi yang
kompetitif dan dapat mengembangkan kreativitas kami untuk dapat menjadi generasi
yang siap bekerja.
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
A.Struktur
Organisasi UE
B. Sejarah Perusahaan
Gambar
2.1 PT.LPPPI
Lontar Papyrus Pulp and Paper
Industry berlokasi di Provinsi Jambi, Sumatera Bagian Selatan berjarak sekitar
100 kilometer dari Selat Malaka yang membelah pulau Sumatera Indonesia dengan
Negara Singapura. PT.LPPPI merupakan salah satu dari beberapa perusahaan yang
bergerak dalam usaha produksi pulp, kertas, chemichal dan alat tulis dalam
perusahaan induk Asia Pulp & Paper (APP) yang berpusat di Singapura.
PT.WIRA KARYA SAKTI
PT.LPPPI yang ada sekarang di awali dengan pendirian
PT.Wira Karya Sakti sejak tahun 1975 di Pekan Baru, Riau (Sumatra Barat
Tengah-Indonesia) yang bergerak dalam bidang pengusahaan hutan. Mulai awal
1990-an PT.Wira Karya Sakti diambil alih oleh Group Sinar Mas dengan masuknya
tiga anak perusahaan yaitu PT.Puri Nusa Eka Persada, PT.Publisita Perdana dan
PT.Pangkalan Usaha Maju dan usahanya difokuskan pada usaha terpadu pembangunan
Hutan Tanaman Industri untuk penyediaan bahan baku pembuatan bubur kertas dan
pengelolaan industry pulp.
Berdirinya PT.Lontar Papyrus Pulp and Paper Industry
Pembangunan
pabrik pulp dimulai tahun 1992 dan Pulp Line #1 mulai Start Up bulan Juni 1994
dengan produksi komersial dimulai bulan Desember 1994. Pada tanggal 1 Maret
1995 tugas PT.WKS dibagi dua, dimana untuk penelolaan HTI tetap dilakukan oleh
PT.WKS dan untuk pengelolaan industry pulp dibentuk perusahaan baru yang
dikenal dengan PT.Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry. Nama PT.Lontar
Papyrus Pulp and Paper Industry berasal dari nama sebuah pabrik kertas di
Provinsi Aceh (berada dibagian Utara Pulau Sumatra-Indonesia) yaitu
PT.Lontar yang berdiri sejak tahun 1997
dengan kapasitas penampung terpasang 7.500 ton kertas per tahuh.
Kapasitas Mesin yang dimiliki
Kapasitas terpasang PT.LPPPI sekarang 1 ADTon per
hari atau 430.000 ADTon per tahun dengan menggunakan metode pemasakan Sulfat
(Kraft). Tangki pemasakan (Digester) menggunakan system kontinu untuk memasak
bahan baku serpih yang berasal dari
pasokan PT.WKS berupa MTH dan Accacia magnium. Pulp dihasilkan dengan
menggunakan bahan kimia yang bebas akan komponen klorin (ECF=Elemental chlorine
free).
Penghargaan
Untuk
kepuasan pelanggan akan kualitas produk, telah diadopsi sistim pengolahan mutu
dengan diberikannya sertifikat ISO 9002 pada tanggal 24 Oktober 1995 atas hasil
audit yang telah dilakukan oleh Badan
Sertifikasi SGS Yarsley dari inggris. Juga untuk kepedulian akan
lingkungan PT.LPPPI telah menerima sertifikat untuk sistim pengelolaan kualitas
lingkungan ISO 14001 pada 19 Agustus 1997 juga oleh SGS Yarsley. PT.WKS
menerima sertifikat ISO 14001 pada 16 Juni 1997 untuk sistim pengelolaan dampak
lingkungan dari aktivitas pembangunan HTI. Dan saat ini PT.LPPPI telah
memperoleh sertifikat ISO 9001 : 2000 untuk sistem manajemen kualitas pada
bulan oktober 2012.
Pemasaran
Sampai
akhir tahun 1999 telah diekspor pulp ke berbagai Negara diantaranya ke China,
Korea, Singapura dan Italia dan sebagian lagi dipasarkan didalam negeri. Untuk
produksi tissue pemasaran sebagian besar untuk konsumsi mancanegara seperti
kawasan Amerika, Eropa, Asia Utara, Asia Timur, Asia Pasifik dan Timur Tengah.
Bahan kimia produksi PT.Lontar Papyrus sebagian besar untuk konsumsi sendiri
dan pemasaran didalam negeri.
C.Bidang Kerja perusahaan
Dalam
memenuhi kebutuhan bahan baku untuk pabrik PT.LPPPI, PT.WKS dalam hal ini
divisi forestry mempunyai komitmen untuk selalu menyediakan bahan baku yang
cukup dan berkualitas. Penyediaan bahan baku yang terus menerus ini diupayakan
melalui penanaman kembali bekas Land Clearing dengan tanaman yang mempunyai
nilai ekonomis yang tinggi. Jumlah bahan baku serpih yang dibutuhkan oleh
PT.LPPPI untuk memproduksi 430.000 ADT pulp per tahun adalah 2.000.000 M³.
Bibit
yang diperlukan untuk penanaman diproduksi sendiri dengan produksi bibit per
tahun lebih dari 36.000.000 juta batang di areal seluas 53,39 Ha. Sebagian
besar perbanyakan bibit dilakukan dengan system stek dari kebun pangkas atau
Clonal Multiplication Area. Perbanyakan dengan
biji, dengan mendatangkan bibit unggul dari Queensland-Australia dan
Papua New Guiny (PNG).
Untuk
menghasilkan tanaman yang cepat tumbuh, tahan akan hama dan penyakit telah dan
terus dilakukan penelitian intensif dibidang silvikultur dan tanah, pertumbuhan
pohon dan kultur jaringan, hama dan penyakit, dan system pengelolaan hutan.
Untuk mendukung ini telah disediakan perlatan-peralatan yang sangat memadai dan
juga didukung 44 orang peneliti-peneliti yang berkulitas dari dalam dan luar
negeri.
Jenis
tanaman cepat tumbuh dan tahan akan hama dan penyakit yang dipilih adalah jenis
Accacia, seperti spesies mangium, crassicarpa , hibrida
, dan pellita , serta jenis Eucalyptus spp.
Lahan
konsensi yang dimiliki oleh PT. WKS adalah 251.218 Ha berada di wilayah
Sumatera Bagian Tengah. Luas lahan yang bisa ditanam hanya 134.206 Ha. Luas
lahan yang sudah ditanam dengan Accacia mangium , Accacia Eucalyptus spp sejak
tahun 1990 s/d agustus 1999 adalah 63.973 Ha. Hutan tanaman Daur/Rotasi pertama
sudah mulai dupanen sejak awal 1999 dan sekaligus ditanam kembali untuk masa
rotasi yang kedua. Disamping menanam tanaman pokok divisi forestry (PT. WKS)
juga sudah menanam tanaman unggulan 12.754 Ha dan tanaman kehidupan 6.502 Ha
sampai dengan akhir Agustus 1999.
Untuk jangka panjang target
produksi 1.130.000 ADTon pulp akan membutuhkan lebih dari 5.000.000 M³ Bahan
Baku Serpih. Dan target penanaman setiap tahun adalah 20.000 Ha. Dalam
membangun kawasan HTI PT. WKS juga memperhatikan aspek dampak lingkungan berupa
pelestarian kawasan plasma nuftah, lahan konservasi dan menerapkan sistem
manajemen lingkungan dari International Organization for Standardization berupa
sertifikasi ISO 14001. Sistem pembangunan HTI PT. WKS adalah sistem pembukaan
lahan tanpa pembakaran dan penanaman dengan monitoring pertumbuhan secara terus
menerus.
Divisi foresty sudah memiliki sistem satelit berupa
adanya peralatan Geographical Positioning Satelite (GPS) untuk memantau wilayah
penanaman. Peralatan GPS ini digunakan untuk perencanaan, survey dan pemetaan
lahan konsesi. Eksploitasi dan pembangunan hutan untuk tanaman industri pulp
didahului dengan penandaan batas wilayah konsesi dan identifikasi kandungan
sumber daya hutan (cruising) PT.WKS
Membuka lahan didukung oleh ribuan jenis alat berat
seperti 113 buah bulldozer, 202 excavator, 14 skider, 10 feller buncher, 11
whell loader, 15 motor grader, 13 vibro/tyre rolle, 4 crane, 1 forwarder, 7
backhoeloader, 1 skid loader, 5 forklift, 26 farm tractor, 20 ultra longer, dan
243 logging truck berbagai jenis.
1. Proses Pembuatan Pulp
Proses produksi pulp lontar papyrus menggunakan
bahan baku Mix Tropical Hardwood (MTH) dan HTI dengan metoda pemasakan Kraft
Cycle (Metoda Sulfat). Wadah pemasak (Digester) menggunakan digester continu
produksi Khamyr yang sudah dimodifikasi dan ditingkatkan kemampuanya –EMCC
(Extended Modified Continuou Cooking). Sistem pemasakan ini digabungkan dengan
metoda ITC~Iso Thermal Cooking.
1 (satu) ton produk pulp yang dihasilkan membutuhkan
4,7 m³ kayu log (BBS).
WOOD HANDLING
Tempat penampungan kayu log (log yard) dengan luas
161,73 Ha berkapasitas sampai dengan 1.132.110 ton kayu log. Sistem penanganan
log yard bermottokan FIFO~ First In First Out. Rata-rata jumlah kayu yang masuk
per harinya mencapai 6.764,70 ton dan pemakaian rata-rata 6.130,13 ton per
hari. Penyimpanan BBS di log yard selama ± 3 bulan berfungsi sebagai safety
stock, pengeringan getah dan memudahkan pengupasan kulit kayu log deengan
panjang ± 2 meter diameter 8~29 cm dibawa ke drum barker untuk dikupas kulitnya
dan selanjutnya dibuat dalam bentuk kepingan-kepingan kecil (chip) di Chipper.
Chip yang diterima untuk pemasakan dalam digester meiliki ukuran panjang dan
lebar 10~25 mm dan ketebalan 5~10mm.
Spesifikasi mesin dan peralatan
a. Log
splitter, Produksi Rauna dan Kone (Finlandia), jumlah 3
set,kapasitas 50 m³/hari
b. Debarking
Drum,
2 set, Finlandia, Kap. 260 m³/hari, panjang 28 m, diameter 5,5 dia, kecepatan
5,6 rpm.
c. Chipper,
4 set, Finlandia, kap.260 m³/hari, jenis disc chipper, kec. Putar 257 rpm, pipa
10 buah.
d. Primary
Chip Screen, 2 set, Finland, kap.800 m³/hari.
e. Secondary
Chip Screen, 2 set, Finland and Indonesia, kap.900
m³/hari.
f. Chip
Storage (Chip Yard), 1 set, Finland, kap.240.000 m³/hari,
panjang 290 m , tinggi 28 m.
Pulp Making
Kimia
pemasak metoda sulfat (Kraft Cycle) yang dipakai adalah White Liquor (NaOH, Na2SO4,
Na2CO3)
untuk mengurangi kandungan lignin dalam digester kontinu. Penghilangan lignin
lebih lanjut menggunakan tahap pemutihan (Bleaching) sebanyak 4 tahap.
Pemutihan ini menggunakan bahan kimia chlorine(Cl2),
Chlorin Dioksida (ClO2), Oksigen (O2),
Peroksida (H2O2),
Caustic Soda (NaOH), dan Sulfur Dioksida (SO2).
MACHINE AND EQUIPMENT SPESIFICATION
·
Digester : Continuous, EMCC, ITC,
155-1600C, 4-4,5 hour
·
Screening : Coarse and screening,
deknotter
·
Washing : Counter Current Method
·
Bleaching : 4 steps
·
O2 Delignification
: Oxygen Reactor
·
CD Step : Chlorine, Chlorine Dioxide, 1
hour
·
EOP Step : NaOH, Oxygen, Peroxide, 1,5
hour
·
D1 Step : Chlorine Dioxide , 3 hour
·
D2 Step : Chlorine Dioxide , 3 hour
·
Bleached HDT
: white pulp, consistency 2-4%,_______m3,
2 s
·
Coarse/Reverse Cleaners :
·
DWP :
·
HDT :
·
Dryer : Hot steam, 2 levels
·
Cutter Lay Boy :
·
Unityer :
2.Produksi Bahan Kimia
Lontar
Papyrus Jambi Mill memproduksi pulp dari jenis kayu alam keras dengan
menggunkan metode kimia Sulfat (Proses Kraft). Bahan kimia utama untuk ekstrasi
serat selulosa dan membuang bahan pengotor terutama lignin digunakan White
Liquor (NaOH+ Na2SO4),
O2, ClO2,
NaOH,
H2O2,
dan peroxide SO2.
Semua bahan kimia untuk proses produksi pulp putih
diproksi sendiri kecuali untuk peroksida.
Sebagai bahan ikutan proses pembuatan bahan kimia
tersebut juga diproduksi H2SO4, H Solid
NaOH, hypochlorite, CaO, Ar, N2, H2 dan
poly Alumunium Chloride.
No
|
Type Product
dan Spesifikasi
|
Kapasitas
produk
(T/day)
|
Penyediaan
untuk pabrik
|
1
|
CIO2
10 gpl
|
23
|
Chemetic,
Canada
|
2
|
HCI 32%
|
70
|
LE-Carbone-Lorraine, France
|
3
|
SO2 6
gpl
|
10
|
A.H. Lundberg,
USA
|
|
H2SO4
98%
|
5
|
A.H. Lundberg,
USA
|
4
|
O2 93%
|
12
|
Mitsubishi
|
|
O2
99,6%
|
34
|
Kaifeng, China
|
|
Ar 99,99%
|
0.5
|
Kaifeng, China
|
|
N2 99,99%
|
51
|
Kaifeng, China
|
5
|
NaOH > 32%
|
130
|
CCEC &
Oxytech
|
|
Cl2 >
99%
|
115
|
China &
USA
|
|
H2 < 0,05%
O2
|
3.25
|
|
6
|
NaOH > 48%
|
50
|
CCECC, China
|
7
|
NaOH Solid
> 98%
|
50
|
Bertrams,
Swiss
|
8
|
High Strength
Hypochlorite 60 – 65 Av Cl2
|
20
|
CCECC, China
|
9
|
CaO 87%
|
250
|
Fercalx, Italy
|
10
|
Poly Alumunium
Chloride
|
60
|
Dietrich,
France
|
|
Al2O3
10,5 – 11,5%
|
|
|
|
Bacisity 45 –
60%
|
|
|
11
|
White liquor :
|
600
|
EIMCO, Canada
|
|
AA 95 – 115
gpl
|
|
|
12
|
CaO > 70%
|
600
|
F.L Smidth,
Denmark
|
3. proses pembuatan tissue
Pabrik kertas tissue pertama di jambi milik APP ini
mulai beroperasi dan produk tanggal 28 maret 1998 dengan desain kapasitas produksi 220 ton per hari,
atau lebih dari 60.000 ton per tahun. Kertas yang diproduksi berupa tissue
dengan 4 jenis produk :
1. Toilet
tissue
2. Facial
tissue
3. Napkin
tissue
4. Kitchen
towel tissue
Produksi diutamakan untuk menghasilkan toilet
tissue.
Bahan baku utama LBKP(serat pendek)
produksi sendiri, dan NBKP(serat panjang) didatangkan dari perusahaan luar.
Bahan kimia tambahan proses produksi tissue adalah coating additive, modifier,
realease agent, dan wet strength didatangkan oleh supplier.
Mesin pengering produksi Andritz-Yankee Dryer
(Austria) dapat menghasilkan tissue roll depan dengan lebar 150 s/d 3200 mm.Dan
diameter gulungan tissue antara 600 s/d 1800 mm. Core dapat dipilih ukuran 3
inchi, 6 inchi dan 10 inchi.
Untuk penggulungan dan pelapisan menggunakan dua
buah rewinder.Rewinder A untuk penggulungan dan pelapisan sampai 3 lapis. Dan
Rewinder B untuk pelapisan 2 lapis.
Sebagian besar produksi tissue
dipasarkan ke luar negeri disamping juga untuk konsumsi dalam negeri. Selama tahun 1998 telah
diekspor 16.000 ton tissue ke 15 negara tujuan. Negara-negara pelanggan tissue
produksi Lontar Papyrus diantaranya Uni
Emirat Arab, Afrika Selatan, Australia, Bahrain, China, Yunani, India, italia,
kuwait, Malaysia, Selandia Baru, kep. Reunion, Arab Saudi,Singapura, Taiwan.
Sampai Bulan Agustus 1999 sudah dipasarkan lebih dari 15.000 ton tissue untuk
ekspor dan kebutuhan dalam negeri
4.Gudang Distribusi
Untuk menangani penyimpanan
produk baik untuk pulp, tissue maupun produk Chemical PT.LPPPI memiliki
beberapa gudang baik gudang terbuka maupun gudang tertutup yang dikelola dengan
rapi dan penanganan yang cepat.
Gudang tertutup untuk menampung produk
pulp & tissue mempunyai 2 lokasi seluas 73.152 M². Gudang ini dapat
menampung lebih dari 100.000 Adton pulp dan 15.000 ton tissue jumbo roll.
Pendistribusian produk
untuk pemasaran kebutuhan pelanggan dilakukan melalui darat dan laut. Pemanasan
dalam jumlah besar dilakukan melalui pelabuhan khusus milik sendiri dengan
panjang dermaga 346 m yang telah dibangun sejak 1992 dikembang tahun 1995 dan
1996.
Untuk kelancaran bongkar muat di
pelabuhan aktivitas ini di dukung oleh beberapa alat berat seperti crane
(160ton, 50, dan 35 ton), forklift, loader, excavator reach staker. Untuk
pengiriman kepelanggan dalam jumlah besar baik pulp, tissue maupun produk bahan
kimia pengapalan dilakukan dengan kapal ponton dan dilakukan kembali kekapal
besar dimuara sungai Batang Hari (Menuju Laut Cina Selatan).
D.Lokasi Perusahaan
Lontar Papyrus Pulp
& Paper Indusry berlokasi di propinsi jambi, sumatera bagian selatan
berjarak sekitar 100 kilometer dari selat malaka yang membelah pulau sumatera
Indonesia dengan singapura. PT.LPPI merupakan salah satu dari beberapa
perusahaan yang bergerak dalam usaha produksi pulp, kertas, chemical dan alat
tulis dalam perusahaan induk Asia Pulp & Paper (APP) yang berpusat di
singapura.
Gambar
2.2 Denah PT.LPPPI
E. Organisasi Tempat PKL
Untuk memenuhi harapan pelanggan kualitas produk sangat diutamakan,
terbukti dengan diraihnya sertifikat ISO 9002 untuk System Pengelolaan Mutu
(QMS) oleh Lontar Papyrus pada tanggal 24 Oktober 1995.
Data pertumbuhan produksi dan konsumsi pulp, tissue Indonesia, Asia dan
dunia sampai 1999 yang dikeluarkan oleh Paper Maker dan Pulp & Paper
International menunjukkan jumlah kenaikan yang sangat signifikan.
BAB
III
Pembahasan
Instalasi
Motor Induksi Listrik dan Elektronika
A.Motor Induksi Listrik
Motor
listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar impeller
pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dll. Motor
listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di
industri. Motor listrik kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri sebab
diperkirakan bahwa motor-motor
menggunakan sekitar 70% beban listrik total di
industri. Berdasarkan
pasokan dayanya motor induksi dapat diklasifikasikan menjadi dua golongan [2] :
1. Motor
induksi satu fase, yaitu motor dengan satu gulungan stator yang beroperasi dengan pasokan daya satu fase.
Motor jenis banyak digunakan dalam peralatan rumah tangga, seperti kipas angin,
mesin cuci, dll.
2. Motor
induksi tiga fase, yaitu motor dengan tiga gulungan stator yang beroperasi
dengan pasokan listrik tiga fase. Motor jenis ini memiliki kemampuan daya yang
tinggi, sehingga banyak digunakan di industri.
Konstruksi motor induksi
terdiri dari kumparan stator (N1) dan kumparan rotor (N2). Kumparan stator
berfungsi sebagai kumparan medan, yaitu membangkitkan medan magnet putar
melalui pasokan arus I0. Sedangkan kumparan rotor disebut dengan kumparan
jangkar. Jika sumber listrik dihubungkan ke kumparan stator, maka pada kumparan
tersebut timbul medan magnet putar. Medan magnet putar stator ini akan memotong
batang-batang konduktor dari kumparan rotor yang mengakibatkan timbulnya gaya
gerak listrik. Motor induksi bekerja berdasarkan induksi elektromagnetik dari
kumparan stator ke kumparan rotornya. Garis-garis gaya fluks yang diinduksikan dari
kumparan stator akan memotong kumparan rotornya sehingga timbul ggl atau
tegangan induksi. Karena kumparan rotor merupakan rangkaian yang tertutup, maka
akan mengalir arus pada kumparan tersebut. Kumparan rotor yang dialiri arus ini
berada dalam garis gaya fluks yang berasal dari kumparan stator sehingga kumparan
rotor akan mengalami gaya Lorentz yang menimbulkan torsi yang cenderung
menggerakkan rotor sesuai dengan arah pergerakan medan induksi stator.
Perbedaan medan putar stator dan perputaran rotor disebut slip (S).
Prinsip Kerja Motor
Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara
umum sama (Gambar 1):
Ø Arus
listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya
Ø Jika
kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka
kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan
gaya pada arah yang berlawanan.
Ø Pasangan
gaya menghasilkan tenaga putar/ torque untuk memutar kumparan.
Ø Motor-motor
memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga putaran
yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik
yang disebut kumparan medan.
Dalam memahami sebuah motor, penting untuk mengerti
apa yang dimaksud dengan beban motor. Beban mengacu kepada keluaran tenaga
putar/ torque sesuai dengan kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya
dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok (BEE India, 2004):
Ø Beban
torque konstan adalah beban dimana permintaan keluaran
energinya bervariasi dengan kecepatan operasinya namun torque nya tidak
bervariasi. Contoh beban dengan torque konstan adalah conveyors,
rotary kilns, dan pompa displacement konstan.
Ø Beban
dengan variabel torque adalah beban dengan torque yang
bervariasi dengan kecepatan operasi. Contoh beban dengan variabel torque adalah
pompa sentrifugal dan fan (torque bervariasi sebagai kwadrat kecepatan).
Ø Beban
dengan energi konstan adalah beban dengan permintaan torque
yang berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban
dengan daya konstan adalah peralatan-peralatan mesin.
Komponen motor listrik bervariasi untuk berbagai
jenis motor, dalam kesempatan ini dijelaskan untuk masing-masing motor.
Gambar
3.1 Prinsip Dasar dari Kerja Motor Listrik (Nave, 2005)
Secara prinsip cara
kerja kedua motor ini adalah sama yaitu karena adanya induksi yaitu adanya
medan putar pada belitan utama (stator) yang memotong batang-batang rotor
sehingga akan timbul induksi pada rotor.
B.Power Supply
Semua
peralatan elektronika menggunakan sumber tenaga untuk beroperasi ,sumber tenaga
tersebut bermacam-macam ada yang dari bateray,Accu ,ada juga yang langsung
menggunakan tegangan listrik jala-jala PLN,Untuk konsumsi tegangan yang berasal
dari Tegangan listrik untuk alat-alat elektronika tertentu tidak bisa langsung
dikonsumsi akan tetapi harus disesuaikan dengan tegangan yang diperlukan oleh
peralatan tersebut.Penyesuaian tegangan ini dilakukan oleh sebuah alat yng
dinamakan Power Supply atau adaptor.
Power supply adalah
alat atau sistem yang berfungsi untuk menyalurkan energi listrik atau bentuk
energi jenis apapun yang sering digunakan untuk menyalurkan energi listrik.
Secara prinsip rangkaian power supply adalah menurunkan tegangan AC ,
menyearahkan tegangan AC sehingga menjadi DC ,menstabilkan tegangan DC, yang
terdiri atas transformator, dioda dan kapasitor/condensator. Tranformator
biasanya berbentuk kotak dan terdapat lilitan-lilitan kawat email didalamnya.
Tugas dari komponen ini adalah untuk menaikkan ataumenurunkan tegangan AC
sesuai kebutuhan. Kita lihat lagi komputer di depan Anda, komputer di depan
Anda membutuhkan tegangan sekitar 5 V DC dan 12V DC. Nah, transformator
merupakan komponen terbaik untuk menurunkan tegangan PLN dari 220 VAC menjadi
15 V AC. Mengapa 15 V AC ?! karena kebutuhan komputer ada yang 12 VDC, jadi
kita harus menyiapkan tegangan lebih tinggi dari 12 V DC. Ingat bahwa komponen
ini hanya menurunkan tegangan AC, jadi setelah tegangan PLN 220 VAC diturunkan
menjadi 12 V, maka sifat dari12 V ini masih AC dan belum DC. Setelah tegangan
PLN diturunkan menjadi 15VAC, maka saatnya untuk mengubah sifat AC menjadi DC.
Tugas ini dilakukanoleh rangkaian penyearah dengan komponen dioda.
Ada 2 jenis rangkaian
penyearah, yaitu setengah gelombang (half wave) dan gelombang penuh (full wave).
Arus listrik DC yang keluar dari dioda masih berupa deretan pulsa-pulsa.Tentu
saja arus listrik DC semacam ini tidak cocok atau tidak dapat digunakan oleh
perangkat elektronik apapun. Capasitor berfungsi sebagai filter pada sebuah
rangkaian power supply, yang saya maksud disini adalah Capasitor sebagai ripple
filter, disini sifat dasar capasitor yaitu dapat menyimpan muatan listrik
yangberfungsi untuk memotong tegangan ripple.
Pada
dasarnya power supply termasuk dari bagian power conversion. Power conversion
terdiri dari tiga macam : a. AC/DC power supply b. DC/DC converter c. DC/AC
inverter Power supply untuk PC sering juga disebut PSU (Power Supply Unit) PSU
termasuk power conversion AC/DC. Fungsi utamanya mengubah listrik arus bolak
balik (AC) yang tersedia dari aliran listrik ( di Indonesia, PLN) menjadi arus
listrik searah (DC)yang dibutuhkan oleh komponen pada PC. Power supply diharapkan dapat melakukan fungsi
berikut ini :
Ø Rectification
:
konversi input listrik AC menjadi DC
Ø Voltage
Transformation : memberikan keluaran tegangan / voltage
DC yang sesuai dengan yang dibutuhkan
Ø Filtering
:
menghasilkan arus listrik DC yang lebih "bersih", bebas dari ripple
ataupun noise listrik yang lain
Ø Regulation
:
mengendalikan tegangan keluaran agar tetap terjaga, tergantung pada tingkatan
yang diinginkan, beban daya, dan perubahan kenaikan temperatur kerja juga
toleransi perubahan tegangan daya input
Ø Isolation
:
memisahkan secara elektrik output yang dihasilkan dari sumber input
Ø Protection
:
mencegah lonjakan tegangan listrik (jika terjadi), sehingga tidak terjadi pada
output, biasanya dengan tersedianya sekering untuk auto shutdown jika hal
terjadi.
Gambar
3.2 rangkaian power supply.
Gambar
3.3 rangkaian power supply hasil rakitan.
Gambar3.4
hasil Osioloskop
C.Tugas Khusus
1.Rangkaian pengatur intensitas cahaya
oleh ADE WAHYU RAMADHAN
Untuk keperluan
tertentu kadangkala kita menmenghendaki intensitas cahaya lampu diredupkan
sesuai dengan keperluan, misalnya untuk tidur pada malam hari. Dengan
menggunakan komponen triac kita dapat membuat rangkaian tersebut.
Bila tegangan yang terdapat pada capasitor C3 telah
maksimal, maka diac yang berfungsi sebagai saklar akan mentriger triac. Terang
dan redupnya lampu dapat diatur oleh potensiometer atau trimer VR1. Untuk
memutar potensiometer berikanlah penutup plastic, karna tanpa itu dapat
membahayakan dikarenakan rangkaian ini menggunakan tegangan tinggi. Penutup
plastic untuk potensiometer ini banyak dipasaran, sehingga tidak sulit mencari
nya, sedangkan bentuknya bermacam seperti pemutar volume pada radio tape…
Contoh
gambar rangkaian :
Komponen yang dibutuhkan :
Ø R
= 68K
Ø VR1
= 100K
Ø VR2
= 100K
Ø C1-C3
= 0.1 µF
Ø Diac
(C1) = SS 32
Ø D
Triac = ST 004
Ø L
= 60-80 µF
Ø Coil
= 80 mH
Ø Lampu
= 200/500W
Rangkaian ini cukup simple karena komponennya mudah didapatkan dan
rangkaiannya mudah di pelajari, prinsip kerja dari flip-flop ini yaitu lampu
akan hidup berkedip secara bergantian dengan waktu yang dintukan oleh nilai
kapasitor.
Daftar komponen yang di
gunakan:
Resistor 47 k ohm, 220 ohm.
Kapasitor 100 nf, 10 uf
Ic timer NE 555
LED 2 buah .
Pada dasarnya,
flip flop paling banyak menggunakan transistor, yang ini menggunakan ic 555 jadinya
IT'S VERY SIMPLE dan minim biaya lihat sematiknya :
3.Rangkaian star delta control oleh ELLA
MASITA
Rangkaian Starting
Motor Star (Y) – Delta tidak lain tujuannya adalah untuk mengurangi lonjakan
arus pada saat starting motor. Sebelumnya seperti kita ketahui bahwa metode
Starting motor itu bukan hanya Star-Delta ada juga yang paling sederhana DOL
(Direct On Line) ini biasanya untuk motor-motor yang berdaya rendah. Sedangkan
untuk motor yang berdaya tinggi juga
bisa menggunakan Soft Starter Dan Inverter tergantung tipe dan karakteristik
motor yang kita pakai.
Gambar Metode
Starting Motor Star(Y)-Delta beserta Rangkaian Controlnya
Secara prinsip
sebenarnya kita menghendaki rangkaian starting motor dimana pada saat start
awal untuk beberapa detik itu menggunakan rangkaian Star, baru setelah itu
beralih ke rangkaian delta. Karena jika stator kita hubungkan dengan rangkaian
Star maka tiap belitan hanya akan mendapatkan seper akar tiga dari tegangan
line, sehingga Arus star lebih kecil tiga kali lipat dari Arus DOL. Bisa
dilihat pada rangkaian diatas kita menggunakan motor 3 fasa (R,S,T). Disini
kita menggunakan 3 buah kontaktor K1 (Main), K2 (Delta) dan K3 (Star). Jadi
Ketika Push Button Start kita tekan maka power akan masuk ke coil kontaktor 1
da 3 sehingga K1 dan K3 aktif. Pada saat
ini motor running dengan rangkaian Star , Karena K1 aktif maka akan
mengaktifkan Timer, dimana setelah rentang waktu Timer terpenuhi maka Timer
akan memutus K3 lalu mengaktifkan K2 dan motorpun beralih running dengan
rangkaian delta. Untuk lampu indikatornya bisa kita tambahkan dua buah lampu
satu untuk indikasi running yang kita hubungkan dengan NO kontaktor 2, dan
alarm yang dihubungkan dengan NO thermal overload.
4.Rangkaian pengusir tikus oleh M.ALVIN
ARDIAN
Komponen
Elektronika yang dibutuhan untuk membangun rangkaian pengusir tikus elektronik
tidak banyak, cukup murah dan mudah didapatkan di toko-toko elektronik. Skema
rangkaian elektroniknya bisa dilihat langsung pada gambar di bawah. Rangkaian
bisa dibangun pada sebuah PCB dot matrix atau bikin layout dulu dengan
munggunakan PCB polos. Dalam beberapa hari setelah pemasangan alat ini (secara
terus menerus) akan terlihat hasilnya. Para tikus dan kerabatnya pasti akan
enyah entah kemana dan rumahpun terbebas dari binatang paling menyebalkan.
Bahan:
R1 … 1K
R2,R3 … 15K
C1 … 1nF
C2 … 1uF/16V
C3 … 10nF
C4 … 220nF
C5 … 1000uF/16V
D1..D4 … 1N 4001
IC1 … 555
Tr1 … Trafo 6V/200mA
TD1 … speaker tweeter bentuk corong
F1 … Fuse/sekring 50 mA
Gunakan loudspeaker dari piezo electric atau speaker tweeter bentuk corong agar frekuensi ultrasonic-nya lebih nendang dan efektif. Pengusir tikus elektronik ini efektif untuk ruangan seluas maksimal 200 m2 asal penempatannya tepat. Bisa diletakkan misalnya di pojok atas ruangan agar frekuensi noise-nya bisa menyebar ke seluruh ruangan tanpa halangan. Nyalakan secara terus menerus untuk menjaga agar tikus tidak datang lagi, tidak usah khawatir dengan konsumsi listriknya karena daya listrik yang dibutuhkan cukup rendah, masih lebih besar lampu bohlam 5 watt/220 volt. Pengaturan frekuensi dsb. tidak diperlukan.
Setelah selesai merakit, ingat cek sekali lagi dan pastikan semua komponen dan sambungan elektroniknya terpasang dengan benar tanpa salah sedikitpun sebelum mengoperasikannya pertama kali. Untuk ngecek keluarannya bisa dengan mengganti kapasitor C1 dengan nilai yang lebih besar misalnya 10nF, maka suara yang dikeluarkan akan masuk pada daerah ambang pendengaran manusia, setelah itu kembalikan lagi kapasitor seperti semula yaitu 1nF.
R1 … 1K
R2,R3 … 15K
C1 … 1nF
C2 … 1uF/16V
C3 … 10nF
C4 … 220nF
C5 … 1000uF/16V
D1..D4 … 1N 4001
IC1 … 555
Tr1 … Trafo 6V/200mA
TD1 … speaker tweeter bentuk corong
F1 … Fuse/sekring 50 mA
Gunakan loudspeaker dari piezo electric atau speaker tweeter bentuk corong agar frekuensi ultrasonic-nya lebih nendang dan efektif. Pengusir tikus elektronik ini efektif untuk ruangan seluas maksimal 200 m2 asal penempatannya tepat. Bisa diletakkan misalnya di pojok atas ruangan agar frekuensi noise-nya bisa menyebar ke seluruh ruangan tanpa halangan. Nyalakan secara terus menerus untuk menjaga agar tikus tidak datang lagi, tidak usah khawatir dengan konsumsi listriknya karena daya listrik yang dibutuhkan cukup rendah, masih lebih besar lampu bohlam 5 watt/220 volt. Pengaturan frekuensi dsb. tidak diperlukan.
Setelah selesai merakit, ingat cek sekali lagi dan pastikan semua komponen dan sambungan elektroniknya terpasang dengan benar tanpa salah sedikitpun sebelum mengoperasikannya pertama kali. Untuk ngecek keluarannya bisa dengan mengganti kapasitor C1 dengan nilai yang lebih besar misalnya 10nF, maka suara yang dikeluarkan akan masuk pada daerah ambang pendengaran manusia, setelah itu kembalikan lagi kapasitor seperti semula yaitu 1nF.
5.Membuat rangkaian sakelar level air
otomatis oleh WIRANTO
Rangkaian
level air adalah rangkaian elektronika yang berfungsi untuk mendeteksi tingkat
ketinggian air yang mana pada level tertentu akan menghidupkan pompa air secara
otomatis. Sehingga dengan bantuan alat ini anda tidak perlu sibuk untuk
menyalakan atau mematikan pompa air pada saat penampungan penuh ataupun kosong.
Mungkin kalau hanya untuk keperluan rumah tangga skala kecil, rangkaian level
air ini tidak terlalu berguna. Tetapi jika untuk keperluan yang lebih besar
seperti industri rumah tangga dan pabrik-pabrik skala besar maka alat ini akan
menjamin ketersediaan supply air kapanpun dibutuhkan. Hal ini karena bak
penampungan ataupun tedmont akan selalu berada pada posisi yang selalu tersedia
air. Prinsip kerja dari rangkaian level air ini cukup sederhana yakni
mengkondisikan supaya air selalu tersedia didalam bak penampungan dengan
menyalakan pompa pada saat air akan habis dan mematikan pompa pada saat bak
penampungan telah penuh. Tugas untuk mengetahui posisi air di dalam penampungan
adalah dilakukan oleh 4 buah kawat level sebagai sensor (pada gambar 2).
Ke-empat kawat tersebut diposisikan bertingkat dari yang berada mendekati dasar
penampungan hingga pada posisi teratas.
Gambar
sekema rangkaian PCB
Gambar
Kawat Probe
Komponen yang dibutuhkan untuk rangkaian level air
atau pompa air otomatis :
Resistor :
R1 : 100K
R2 : 100K
R3 : 100K
R4 : 2,2K
R5 : 2,2K
R6 : 2,2K
R7 : 10K
R8 : 100K
R9 : 1 K
R10 : 10K
R11 : 220 Ohm
R12 : 220 Ohm
R13 : 4,7 K
Kapasitor :
C1 : 0,01 uf
C2 : 100 uf
Transistor :
Q1 sd Q4 : BC 546
Q5 & Q6 : PN 2222
Dioda :
D4 : IN4007
Led : D1 sd D4
Integrated Circuit
IC NE555
Relay 9 volt
Pompa Air
Catatan :
Power Supply yang digunakan adalah DC 12 Volt Probe
dibuat dengan menggunakan 4 utas kawat ( kawat : A, B, C dan D ) Pompa air
sesuai kebutuhan Relay 9v atau 12v yang digunakan hendaknya mempunyai dispasi
daya yang cukup untuk mensaklarkan besarnya arus motor listrik jala2 PLN 220
Vac.
D.Tugas Umum
Jenis Motor
1.Motor DC
Motor arus searah,
sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung yang tidak langsung/direct-unidirectional.
Motor DC digunakan pada penggunaan khusus dimana diperlukan penyalaan torque
yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan yang
luas.
Gambar
3 memperlihatkan sebuah motor DC yang memiliki tiga komponen utama:1
Ø Kutub
medan. Secara sederhada digambarkan bahwa
interaksi dua kutub magnet akan menyebabkan perputaran pada motor DC. Motor DC
memiliki kutub medan yang stasioner dan dinamo yang menggerakan bearing pada
ruang diantara kutub medan. Motor DC sederhana memiliki dua kutub medan: kutub
utara dan kutub selatan. Garis magnetik energi membesar melintasi bukaan
diantara kutub-kutub dari utara ke selatan. Untuk motor yang lebih besar atau
lebih komplek terdapat satu atau lebih elektromagnet. Elektromagnet menerima
listrik dari sumber daya dari luar sebagai penyedia struktur medan.
Ø Dinamo.
Bila
arus masuk menuju dinamo, maka arus ini akan menjadi elektromagnet. Dinamo yang
berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak untuk menggerakan beban. Untuk
kasus motor DC yang kecil, dinamo berputar dalam medan magnet yang dibentuk
oleh kutub-kutub, sampai kutub utara dan selatan magnet berganti lokasi. Jika
hal ini terjadi, arusnya berbalik untuk merubah kutub-kutub utara dan selatan
dinamo.
Ø Commutator.
Komponen
ini terutama ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya adalah untuk membalikan arah
arus listrik dalam dinamo. Commutator juga membantu dalam transmisi arus
antara dinamo dan sumber daya.
Gambar
3.1 Sebuah motor DC
(Direct
Industry, 2005)
Keuntungan utama motor DC adalah sebagai pengendali
kecepatan, yang tidak mempengaruhi kualitas pasokan daya. Motor ini dapat
dikendalikan dengan mengatur:
Ø Tegangan
dinamo – meningkatkan tegangan dinamo akan meningkatkan kecepatan
Ø Arus
medan – menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan.
Hubungan antara kecepatan, flux medan dan tegangan
dinamo ditunjukkan dalam persamaan berikut:
Gaya elektromagnetik: E = KΦN
Torque: T = KΦIa
Dimana:
E =gaya elektromagnetik
yang dikembangkan pada terminal dinamo (volt)
Φ = flux medan yang
berbanding lurus dengan arus medan
N = kecepatan dalam RPM
(putaran per menit)
T = torque electromagnetik
Ia = arus dinamo
K = konstanta persamaan
Motor DC sumber daya terpisah/ Separately
Excited
Jika arus medan dipasok
dari sumber terpisah maka disebut motor DC sumber daya terpisah/separately
excited.
Motor DC sumber daya sendiri/ Self
Excited: motor shunt
Pada motor shunt,
gulungan medan (medan shunt) disambungkan secara parallel dengan gulungan
dinamo (A) seperti diperlihatkan dalam gambar 4. Oleh karena itu total arus
dalam jalur merupakan penjumlahan arus medan dan arus dinamo.
Gambar
3.2: Karakteristik Motor DC Shunt
(Rodwell
International Corporation, 1999)
Berikut tentang kecepatan motor shunt (E.T.E.,
1997):
Ø Kecepatan
pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban (hingga torque tertentu
setelah kecepatannya berkurang, lihat Gambar 4) dan oleh karena itu cocok untuk
penggunaan komersial dengan beban awal yang rendah, seperti peralatan mesin.
Ø Kecepatan
dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam susunan seri dengan
dinamo (kecepatan berkurang) atau dengan memasang tahanan pada arus medan (kecepatan
bertambah).
Motor DC daya sendiri: motor seri
Dalam motor seri,
gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara seri dengan gulungan dinamo
(A) seperti ditunjukkan dalam gambar 5. Oleh karena itu, arus medan sama dengan
arus dinamo. Berikut tentang kecepatan motor seri (Rodwell International
Corporation, 1997;L.M. Photonics Ltd, 2002):
Ø Kecepatan
dibatasi pada 5000 RPM
Ø Harus
dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban sebab motor akan mempercepat
tanpa terkendali.
Motor-motor seri cocok untuk penggunaan yang
memerlukan torque penyalaan awal yang tinggi, seperti derek dan alat
pengangkat hoist (lihat Gambar 5).
Gambar
3.3: Karakteristik Motor Seri DC
(Rodwell
International Corporation, 1999)
Motor DC Kompon/Gabungan
Motor Kompon DC
merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor kompon, gulungan
medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri dengan gulungan
dynamo (A) seperti yang ditunjukkan dalam gambar 6. Sehingga, motor kompon
memiliki torque penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang stabil.
Makin tinggi persentase
penggabungan (yakni persentase gulungan medan yang dihubungkan
secara seri), makin tinggi pula torque penyalaan awal yang dapat ditangani
oleh motor ini. Contoh, penggabungan 40-50% menjadikan motor ini cocok untuk
alat pengangkat hoist dan derek, sedangkan motor kompon yang standar
(12%) tidak cocok (myElectrical, 2005).
Gambar
3.4: Karakteristik Motor Kompon DC
(Rodwell
International Corporation, 1999)
Motor AC
Motor arus bolak-balik menggunakan arus listrik yang
membalikkan arahnya secara teratur pada rentang waktu tertentu. Motor listrik
memiliki dua buah bagian dasar listrik: "stator" dan "rotor".
Stator merupakan komponen listrik statis. Rotor merupakan komponen listrik
berputar untuk memutar as motor.
Motor induksi
Motor induksi merupakan motor yang paling umum digunakan
pada berbagai peralatan industri. Popularitasnya karena rancangannya yang
sederhana, murah dan mudah didapat, dan dapat langsung disambungkan ke sumber
daya AC3.
a. Komponen
Motor induksi memiliki dua komponen listrik utama
(Gambar 8):4
Ø Rotor.
Motor induksi menggunakan dua jenis rotor
·
Rotor kandang tupai terdiri dari batang
penghantar tebal yang dilekatkan dalam
petak-petak slots paralel. Batang-batang tersebut diberi hubungan pendek pada
kedua ujungnya dengan alat cincin hubungan pendek.
·
Lingkaran rotor yang memiliki gulungan
tiga fase, lapisan ganda dan terdistribusi. Dibuat melingkar sebanyak kutub
stator. Tiga fase digulungi kawat pada bagiandalamnya dan ujung yang lainnya
dihubungkan ke cincin kecil yang dipasang pada batang as dengan sikat yang
menempel padanya.
Ø Stator.
Stator dibuat dari sejumlah stampings dengan slots untuk membawa
gulungan tiga fase. Gulungan ini dilingkarkan untuk sejumlah kutub yang
tertentu. Gulungan diberi spasi geometri sebesar 120 derajat.
Gambar
3.5 Motor Induksi (Automated Buildings)
Klasifikasi motor induksi
Motor induksi dapat diklasifikasikan menjadi dua
kelompok utama (Parekh, 2003):
Ø Motor
induksi satu fase. Motor ini hanya memiliki satu gulungan stator, beroperasi dengan
pasokan daya satu fase, memiliki sebuah rotor kandang tupai, dan memerlukan sebuah
alat untuk menghidupkan motornya. Sejauh ini motor ini merupakan jenis motor yang
paling umum digunakan dalam peralatan rumah tangga, seperti fan angin, mesin cuci
dan pengering pakaian, dan untuk penggunaan hingga 3 sampai 4 Hp.
Ø Motor
induksi tiga fase. Medan magnet yang berputar dihasilkan oleh pasokan tiga fase
yang seimbang. Motor tersebut memiliki kemampuan daya yang tinggi, dapat
memilikikandang tupai atau gulungan rotor (walaupun 90% memiliki rotor kandang
tupai); dan penyalaan sendiri. Diperkirakan bahwa sekitar 70% motor di industri
menggunakan jenis ini, sebagai contoh, pompa, kompresor, belt conveyor,
jaringan listrik , dan grinder. Tersedia dalam ukuran 1/3 hingga ratusan Hp.
Kecepatan motor induksi
Motor induksi bekerja
sebagai berikut. Listrik dipasok ke stator yang akan menghasilkan,medan magnet.
Medan magnet ini bergerak dengan kecepatan sinkron disekitar rotor. Arus rotor
menghasilkan medan magnet kedua, yang berusaha untuk melawan medan magnet
stator, yang menyebabkan rotor berputar. Walaupun begitu, didalam prakteknya
motor tidak pernah bekerja pada kecepatan sinkron namun pada “kecepatan dasar”
yang lebih rendah. Terjadinya perbedaan antara dua kecepatan tersebut disebabkan
adanya “slip/geseran” yang meningkat dengan meningkatnya beban. Slip hanya
terjadi pada motor induksi. Untuk menghindari slip dapat dipasang sebuah cincin
geser/ slip ring, dan motor tersebut dinamakan “motor cincin geser/ slip
ring motor”.
Hubungan antara beban, kecepatan dan
torque
Gambar 9 menunjukan grafik torque-kecepatan motor
induksi AC tiga fase dengan arus yang
sudah ditetapkan. Bila motor (Parekh, 2003):
Ø Mulai
menyala ternyata terdapat arus nyala awal yang tinggi dan torque yang rendah (“pull-up
torque”).
Ø Mencapai
80% kecepatan penuh, torque berada pada tingkat tertinggi (“pull-out torque”) dan
arus mulai turun.
Ø Pada
kecepatan penuh, atau kecepatan sinkron, arus torque dan stator turun ke nol.
Gambar
3.6. Grafik Torque-Kecepatan Motor Induksi AC3-Fase (Parekh, 2003)
Jenis Komponen Electric
KONTAKTOR
KONTAKTOR juga disebut saklar elektromagnetik, yaitu
:
“ Saklar atau kontak yang sistem
operasinya dengan cara kerja medan elektromagnetik yang dibangkitkan oleh
kumparan magnet buatan dan merupakan suatu alat yang aman untuk penyambungan
dan pemutusan secara terus menerus “.
Bagian-bagian kontaktor:
PRINSIP KERJA KONTAKTOR
Kontaktor pada dasarnya
merupakan sebuah saklar atau kontak – kontak yang memiliki beberapa jumlah
dalam satu bentuk fisik sering juga disebut dengan saklar elektromagnetik.
Kontaktor yang terdiri dari COIL, KONTAK UTAMA dan KONTAK BANTU, memiliki cara
kerja, apabila ada arus / tegangan yang mengaliri COIL, maka coil tersebut akan
menghasilkan magnit pada yang dililitinya, dan akan menarik KONTAK – KONTAK
yang terhubung dengannya, sehingga kontak – kontak tersebut akan bekerja secara
sempurna.
FUNGSI KONTAKTOR
Adapun beberapa fungsi kontaktor digunakan untuk
mengerjakan atau mengoperasikan dengan seperangkat alat control beban, seperti
:
Ø Penerangan
Ø Pemanas
Ø Pengontrolan
Motor – motor Listrik
Ø Pengaman
Motor – motor Listrik
SIMBOL DAN NAMA PADA KONTAKTOR
coil Simbol sebuah
coil yang merupakan komponen utama dalam kontaktor, berfungsi sebagai penggerak
kontak – kontak yang ada.
KONTAK – KONTAK
Sebuah kontak pada kondisi NORMALLY
OPEN dan disingkat dengan istilah NO (baca n . o)
Sebuah kontak pada kondisi NORMALLY
CLOSE dan disingkat dengan istilah NC (baca n . c)
COIL
A1 dan A2
Hubungan penghantar untuk sumber tegangan pada Kontaktor. Dimana A1
merupakan terminal masukan dari sumber tegangan, sedangkan A2 merupakan terminal
keluaran yang menuju ke nol/netral.
kontak
utama kontak
bantu
TIME DELAY RELAY (TIMER)
Time Delay Relay ini
juga disebut sebagai relay penunda waktu yang sering disebut juga dengan TIMER.
Adapun prinsip kerja dari Time Delay Relay ini adalah sebagai pewaktu atau
memperlambat kerja (menunda) yang diperlukan untuk kontak – kontak NO atau NC
agar beroperasi secara normal. Sehingga dapat disimpulkan apabila coil sudah
diberikan sumber tegangan maka setelah tertunda beberapa detik/menit,/jam
(waktu yang ditentukan) kemudian aktif kontak – kontak NO atau NC secara
normal.
TIMER TUNGGAL
Timer tunggal atau komponen kontrol waktu dan
terpisah dengan kontaktor. Komponen ini merupakan komponen elektronik yang
terdiri dengan sebuah coil dan memiliki beberapa kontak – kontak NO atau kontak
– kontak NC yang bekerja berdasarkan waktu pada coil tersebut.
gambar
timer.
ON DELAY
On Delay adalah suatu Timer yang harus dihubungkan
secara langsung ke kontaktor (menjadi satu dengan Kontaktor) dan memiliki
prinsip kerja yang akan berfungsi jika coil kontaktor bekerja ( ON ) maka Timer
juga bekerja ( ON ).
gambar
on delay
OFF DELAY
Off Delay adalah suatu Timer yang harus dihubungkan
secara langsung ke kontaktor (menjadi satu dengan Kontaktor) dan memiliki
prinsip kerja yang berfungsi jika coil kontaktor bekerja (ON) maka Timer belum
bekerja (OFF), ketika coil kontaktor tidak bekerja (OFF), maka Off Delay akan
bekerja (ON).
gambar
off delay
THERMAL OVER LOAD (TOL)
Komponen TOL ini
bekerja berdasarkan panas (temperature) yang ditimbulkan oleh arus yang
mengalir melalui elemen – elemen pemanas bimetal. Dari sifat pelengkungan
bimetal akibat panas yang ditimbulkan, bimetal ini akan menggerakkan kontak –
kontak mekanis pemutus rangkaian listrik. TOL ini selalu digunakan dalam
merangkai rangkaian control dari suatu system terutama berhubungan dengan motor
– motor penggerak yang berfasa tunggal (satu fasa) ataupun berfasa tiga (tiga
fasa). TOL ini sangat penting sekali digunakan dalam pengamanan dan
perlindungan motor – motor DC atau motor – motor AC dari ukuran kecil sampai
menengah.
SIMBOL DALAM RANGKAIAN
Pada TOL tersebut memiliki perangkat
yaitu :
a) Reset Mekanik Fungsinya
yaitu : untuk mengembalikan kedudukan kontak pada posisi semula, pengaturan
batas arus trip bila terjadi beban lebih.
b) Arus Setting ( batas arus ) Fungsinya
yaitu : sebagai harga arus atau batas arus pada pemanasnya atau arus yang
mengalir pada kontaktor.
BAGIAN – BAGIAN THERMAL
OVERLOAD
FUNGSI TOL
Dari pemasangan TOL ini berfungsi untuk mengamankan
atau memberikan perlindungan dari kerusakan akibat pembebanan lebih pada motor.
Penyebab dari pembebanan lebih ini antara lain :
1) Terlalu
besar beban mekanik dari motor.
2) Arus
start yang terlalu besar.
3) Motor
berhenti secara mendadak.
4) Terjadinya
hubung singkat / konsleting.
5) Hilangnya
salah satu fasa dari motor tiga fasa.
CARA PASANG
Untuk merangkai TOL ini dilakukan pemasangan dengan
cara menghubungkan seri terminal – terminal elemen pemanas ke rangkaian belitan
motor dengan kontak kontaktor di rangkaian control.
gambar
cara pemasangan TOL
PUSH BOTTOM (TOMBOL TEKAN)
Push Bottom merupakan suatu bentuk saklar yang
sering digunakan dalam suatu rangkaian control dan mempunyai fungsi sama dengan
saklar – saklar lainnya pada umumnya, tetapi memiliki perbedaan dalam sistem
penguncian yang digunakannya.
Gambar
push bottom
PUSH BOTTOM NORMALLY OPEN (NO)
Push bottom NO berfungsi jika ditekan (ditombol),
maka kontaknya akan menghubungkan atau bekerja (ON), dan jika dilepaskan tombol
(tidak ditombol) pada posisi semula, maka aliran arus akan terputus atau tidak
bekerja (OFF).
PUSH BOTTOM NORMALLY CLOSE (NC)
Push bottom NC berfungsi jika ditekan (ditombol),
maka kontaknya akan memutuskan atau tidak bekerja (OFF), dan jika dilepaskan
tombol (tidak ditombol) pada posisi semula, maka aliran arus akan mengalir
terus atau pada posisi bekerja (ON).
MINI CIRCUIT BREAKER (MCB)
MCB merupakan salah
satu pengaman pada suatu rangkaian control. Pada sebuah MCB memiliki fungsi
sebagai pengaman beban/daya lebih dari daya yang dipakainya, sehingga apabila
daya yang digunakan pada system tersebut melebihinya (P = V.I Cos Φ) maka akan
terjadi menurunnya tuas pada MCB yang posisi semula pada angka 1 menuju ke angka
0, atau dari posisi naik menjadi turun, sehingga sering disebut dengan istilah trip
(jawa “njeglek”) pada MCB. MCB juga berfungsi sebagai pengaman kesalahan
rangkaian, sehingga apabila terjadi short circuit (hubung singkat) atau
konsleting maka MCB juga akan menjadi trip. Hubungan singkat tersebut terjadi
apabila antara penghantar/kabel fasa/line terhubung langsung dengan
penghantar/kabel netral/nol dan atau juga dengan ground/pentanahan. Dalam
melakukan pendesainan control selalu dibutuhkan adanya pengaman rangkaian
control dengan menggunakan MCB jenis 1 fasa. Tetapi pengaman untuk beban yang
digerakkan oleh rangkaian control tersebut dapat menggunakan MCB jenis 3 fasa,
sehingga dalam suatu panel yang digunakan untuk mengontrol suatu system minimal terdapat 2
MCB yaitu 1 buah MCB jenis 1 fasa sebagai pengaman rangkaian kontrol dan 1 buah
MCB 3 fasa atau 1 fasa sebagai pengaman rangkaian beban (motor).
Bagian-bagian MCB
gambar
MCB
FUNGSI
MCB memiliki 2 fungsi yaitu :
1. Sebagai
pengaman (protection) terhadap beban lebih (arus yang melaluinya).
2. Sebagai
pengaman apabila terjadi hubung singkat (short circuit) atau konsleting dalam
rangkaian.
Bentuk-bentuk MCB
gambar MCB
Dasar Elektronika
Komponen Pasif
Komponen pasif adalah komponen elektronika yang
dalam pengoperasiannya tidak memerlukan sumber tegangan atau sumber arus
tersendiri.
RESISTOR
Resistor adalah suatu komponen elektronika yang
fungsinya untuk menghambat aruslistrik. Resistor dapat dibagi menjadi dua,
yaitu :
Resistor
Tetap
Resistor
tetap adalah resistor yang memiliki nilai hambatan yang tetap. Resistor
memiliki
batas kemampuan daya misalnya : 1/16 watt, 1/8 watt, ¼ watt, ½ watt
dsb.
Artinya
resitor hanya dapat dioperasikan dengan daya maksimal sesuai dengan
kemampuan
dayanya.
Simbol
Resistor Tetap :
Untuk mengetahui nilai hambatan suatu resistor dapat
dilihat atau dibaca dari warna yang tertera pada bagian luar badan resistor
tersebut yang berupa gelang warna.
Resistor yang paling banyak
beredar di pasaran umum adalah resistor dengan bahan komposisi karbon, dan
metal film. Resistor ini biasanya berbentuk silinder dengan pita pita warna
yang melingkar di badan resistor. Pita pita warna ini dikenal sebagai kode
resistor. Dengan mengetahui kode resistor kita dapat mengetahui nilai
resistansi resistor, toleransi, koefisien temperatur dan reliabilitas resistor
tersebut. Tutorial ini akan menjelaskan kode kode resistor yang banyak beredar
di pasaran
RESISTOR DENGAN KODE WARNA
Resistor yang menggunakan kode warna ada 3 macam,
yaitu:
1. Resistor dengan 4 pita warna dengan 1 pita warna
untuk toleransi.
2. Resistor dengan 5 pita warna dengan 1 pita warna
untuk toleransi
3. Resistor dengan 5 pita warna dengan 1 pita warna
untuk toleransi dan 1 pita warna untuk reliabilitas
Tabel Kode Warna Resistor
Contoh:
Gambar sistem kode pewarnaan
pada resistor [http://online.ctcd.edu/orientation/images/resistorcolor-
code-all.gif]
Keterangan untuk 4 band :
- Gelang ke-1 dan ke-2 menyatakan angka dari
resistor tersebut.
- Gelang ke-3 menyatakan faktor pengali (banyaknya
nol).
- Gelang ke-4 menyatakan toleransi.
Misalnya :
Resistor dengan warna : merah
hitam kuning perak
Maka nilainya : 2 0 104 10%
Berarti nilai resistor tersebut adalah = 200.000 Ohm
atau 200 Kohm dengan
toleransi sebesar 10%.
Range hambatan resistor tersebut adalah
= 200.000 ± 10%
= 10% x 200.000 = 20.000 Ohm
= 200.000 – 20.000 sampai 200.000 + 20.000
= 180.000 sampai 220.000 Ohm.
Resistor
yang Tidak Tetap (Variabel)
Ialah
resistor yang nilai hambatannya atau resistansinya dapat diubah-ubah.
Jenisnya
antara lain : hambatan geser, trimpot dan potensiometer.
Yang
banyak digunakan ialah trimpot dan potensimeter.
A. Potensiometer
Resistor
yang nilai resistansinya dapat diubah-ubah dengan memutar porosyang telah
tersedia. Potensiometer pada dasarnya sama dengan trimpot secarafungsional.Simbol Potensiometer :
Gambar Potensiometer [ http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/7/7a/Pot-pic.jpg
]
B. Trimpot
Resistor yang nilai resistansinya dapat
diubah-ubah dengan cara memutar porosnya dengan menggunakan obeng. Untuk
mengetahui nilai hambatan dari suatu trimpot dapat dilihat dari angka yang
tercantum pada badan trimpot tersebut. Simbol Trimpot :
Gambar Trimpot [ http://www.navatekindia.com/images/Trimpot.jpg
]
KAPASITOR
Kapasitor adalah suatu komponen elektronika yang
dapat menyimpan dan melepaskan
muatan listrik atau energi listrik. Kemampuan untuk
menyimpan muatan listrik pada
kapasitor disebut dengan kapasitansi atau kapasitas.
Seperti halnya hambatan, kapasitor
dapat dibagi menjadi :
1. Kapasitor
Tetap
Kapasitor tetap merupakan kapasitor yang
mempunyai nilai kapasitas yang tetap.Simbol Kapasitor Tetap :
Kapasitor dapat
dibedakan dari bahan yang digunakan sebagai lapisan diantara
lempeng-lempeng logam
yang disebut dielektrikum. Dielektrikum tersebut dapat berupa keramik, mika,
mylar, kertas, polyester ataupun film. Pada umumnya kapasitor yanng terbuat
dari bahan diatas nilainya kurang dari 1 mikrofarad (1mF). Satuan kapasitor
adalah Farad, dimana 1 farad = 103 mF = 106 mF = 109 nF =1012pF. Untuk
mengetahui besarnya nilai kapasitas atau kapasitansi pada kapasitor dapat dibaca
melalui kode angka pada badan kapasitor tersebut yang terdiri dari 3 angka. Angka
pertama dan kedua menunjukkan angkaatau nilai, angka ketiga menunjukkan faktor
pengali atau jumlah nol, dan satuan yang digunakan ialah pikofarad (pF).
Contoh :
Pada badan kapasitor
tertulis angka 103 artinya nilai kapasitas dari kapasitor
tersebut adalah 10x103
pF = 10 x 1000 pF = 10nF = 0,01 mF.
Kapasitor tetap
yang memiliki nilai lebih dari atau sama dengan 1mF adalah
kapasitor elektrolit
(elco). Kapasitor ini memiliki polaritas (memiliki kutub positif
dan kutub negatif) dan
biasa disebutkan tegangan kerjanya.
Misalnya : 100mF 16 V
artinya elco memiliki kapasitas 100mF dan tegangan
kerjanya tidak boleh
melebihi 16 volt.
Simbol Elco :
Gambar Kapasistor tetap [ http://www.splung.com/fields/images/capacitors/capacitors.jpg
]
2. Kapasitor
Tidak Tetap
Kapasitor tidak tetap
adalah kapasitor yang memiliki nilai kapasitansi atau
kapasitas yang dapat
diubah-ubah. Kapasitor ini terdiri dari :
a)
Kapasitor Trimer
Kapasitor yang nilai
kapasitansinya dapat diubah-ubah dengan cara memutar porosnya dengan obeng. Simbol
Trimmer :
Gambar Trimer [ http://www.antrak.org.tr/gazete/072002/trimer_dosyalar/image015.jpg
]
b) Variabel Capasitor (Varco)
Kapasitor yang nilai kapasitansinya
dapat diubah-ubah dengan memutar poros yang tersedia. (bentuk menyerupai
potensiometer) Simbol Varco :
DIODA (PN Junction)
Dioda merupakan suatu semikonduktor yang hanya dapat
menghantar arus listrik dan tegangan pada satu arah saja. Bahan pokok untuk pembuatan
dioda adalah Germanium (Ge) dan Silikon/Silsilum (Si). Dioda terdiri dari :
a) Dioda
Kontak Titik
Dioda ini dipergunakan untuk mengubah
frekuensi tinggi menjadi frekuensi rendah. Contoh tipe dari dioda ini misalnya;
OA 70, OA 90 dan 1N 60. Simbol Dioda Kontak Titik :
b) Dioda
Hubungan
Dioda ini dapat mengalirkan arus atau
tegangan yang besar hanya satu arah. Dioda ini biasa digunakan untuk
menyearahkan arus dan tegangan. Dioda ini memiliki tegangan maksimal dan arus
maksimal, misalnya Dioda tipe 1N4001 ada 2 jenis yaitu yang berkapasitas 1A/50V
dan 1A/100V. Simbol dioda hubungan sama dengan simbol dioda kontak titik
c) Dioda
Zener
Dioda Zener adalah dioda yang bekerja
pada daerah breakdown atau pada daerah kerja reverse bias. Dioda ini banyak
digunakan untuk pembatas tegangan. Tipe dari dioda zener dibedakan oleh
tegangan pembatasnya. Misalnya 12 V, ini berarti dioda zener dapat membatasi
tegangan yang lebih besar dari 12 V atau menjadi 12 V. Simbol Dioda Zener :
diode
zener
[ http://img.alibaba.com/photo/11418809/0_5w_Series_Glass_sealed_Zener_Diode.jpg
]
d) Dioda
Pemancar Cahaya (LED)
LED adalah kepanjangan dari Light
Emitting Diode (Dioda Pemancar Cahaya). Dioda ini akan mengeluarkan cahaya
bila diberi tegangan sebesar 1,8 V dengan arus 1,5 mA. LED banyak digunakan
sebagai lampu indikator dan peraga (display). Simbol LED :
Gambar Dioda [http://www.disco-or.com.pl/disco/images/stories/oswietlenie/led/diodaschemat.
jpg]
TRANSFORMATOR
Transformator disingkat dengan Trafo. Trafo terdiri
dari dua buah lilitan yaitu lilitan primer dan lilitan skunder. Trafo bekerja
berdasarkan sistem perubahan gaya medan listrik, yang dapat digunakan untuk
menaikan atau menurunkan tegangan listrik AC. Simbol Trafo :
Gambar Trafo [ http://www.transformator.sk/image/web/17.jpg
]
RELAY
Relay adalah saklar (switch) elektrik yang bekerja
berdasarkan medan magnet. Relay terdiri dari suatu lilitan dan switch mekanik.
Switch mekanik akan bergerak jika ada arus listrik yang mengalir melalui
lilitan. Susunan kontak pada relay adalah: Normally Open : Relay akan menutup
bila dialiri arus listrik. Normally Close : Relay akan membuka bila dialiri
arus listrik. Changeover : Relay ini memiliki kontak tengah yang akan
melepaskan diri dan membuat kontak lainnya berhubungan. Simbol Relay :
Gambar Relay [ http://www.germes-online.com/direct/dbimage/50304012/Power_Relay.jpg
]
KOMPONEN AKTIF
Komponen aktif adalah komponen elektronika yang dalam
pengoperasiannya memerlukan sumber arus atau sumber tegangan tersendiri. Yang
termasuk komponen aktif antara lain :
1. TRANSISTOR
Transistor memiliki dua jenis yaitu:
Transistor Bipolar dan Transistor Unipolar. Transistor Bipolar adalah
transistor yang memiliki dua persambungan kutub (seperti pada gambar 1).
Transistor Unipolar adalah transistor yang hanya memiliki satu buah
persambungan kutub (seperti pada gambar 2). Transistor biasa terdiri dari 3
buah kaki yang masing-masing diberi nama: emitor, basis dan kolektor.
Transistor bipolar dapat diibaratkan dengan dua buah dioda yang tergambar pada
gambar Simbol Transistor :
Gambar Transistor
[ http://www.made-in-china.com/image/2f1j00QTtElyrFRaQmM/Transistor-2SA-2SB-2SC-2SDS2000-
BU-Series-.jpg ]
Untuk mengetahui kaki-kaki transistor lebih mudah
dengan melihat data book transistor yang mencantumkan kaki-kaki transistor. Dan
untuk mengetahui kaki-kaki transistor dengan menggunakan multitester akan
dibahas pada bab II. Transistor unipolar adalah FET (Field Effect Transistor) yang
terdiri dari JFET kanal N, JFET kanal P, MOSFET kanal N, dan MOSFET kanal P. Simbol
Transistor Unipolar :
Gambar
Transistor Unipolar
[http://www.semicon.toshiba.co.jp/ICSFiles/artimage/2006/11/21/ec_trantopic/eye200505021.gi]
2. THYRISTOR
Thyristor disebut juga
dengan SCR ( Silicon Controlled Rectifier) dan banyak digunakan sebagai saklar
elektronik. Gambar diskrit dan simbol SCR ditunjukkan dengan gambar dibawah ini
:
Gambar THYRISTOR [ http://www.pc-control.co.uk/images/thyristor1.jpg
]
Thyristor ini akan bekerja atau menghantar arus
listrik dari anoda ke katoda jika
pada kaki gate diberi arus kearah katoda, karenanya
kaki gate harus diberi tegangan positif terhadap katoda. Pemberian tegangan ini
akan menyulut thyristor, dan ketika tersulut thyristor akan tetap menghantar.
SCR akan terputus jika arus yang melalui anoda ke katoda menjadi kecil atau gate
pada SCR terhubung dengan ground.
3. TRANDUCER
Tranducer adalah
pengoperasian kerja suatu rangkaian yang lebih mudah diukur atau dikendalikan
oleh besaran listrik, yaitu tegangan dan arus dimana terjadi perubahan dari suatu
besaran ke besaran lainnya. Adapun komponen elektronika yang termasuk ke dalam
tranducer ialah :
a)
LDR (Light Dependent Resistance)
Yaitu resistor
yang dapat berubah-ubah nilai resistansinya jika permukaannya terkena cahaya.
Kondisinya ialah jika terkena cahaya nilai resistansinya kecil,sedangkan jika
tidak terkena cahaya (kondisi gelap) maka nilai resistansinya besar. Simbol LDR
:
Gambar
LDR
[
http://img.alibaba.com/photo/11285760/Cds_Photoconductive_Cell_Photoresistor_LDR.jpg
]
b)
NTC (Negative Temperature
Coeffisient)
Yaitu resistor
yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah sesuai dengan perubahan temperatur
terhadapnya. Jika temperaturnya makin tinggi maka nilai resistansinya kecil dan
sebaliknya bila temperaturnya makin rendah maka nilai resistansinya semakin
besar. Simbol NTC :
c)
PTC (Positive Temperature
Coeffisient)
Yaitu resistor
yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah sesuai dengantemperatur
terhadapnya. Jika temperaturnya makin tinggi maka nilai resistansinya semakin
besar sedangkan bila temperaturnya makin rendah maka nilai resistansinya pun
semakin kecil. Simbol PTC :
Gambar
Negative Temperature Coeffisient dan Positive Temperature Coeffisient
[
http://vvi.no/interactive/ressurser/reguleringsteknikk/kap6/1_MaalTeknikk_page_238_5.45.jpg
]
E.Kegiatan PKL
a) belajar
mengenai lampu TL
Lampu TL (Fluorescent
Lamp) adalah lampu listrik yang memanfaatkan gas NEON dan lapisan Fluorescent
sebagai pemendar cahaya pada saat dialiri arus listrik. Tabung lampu TL ini
diisi oleh semacam gas yang pada saat elektrodanya mendapat tegangan tinggi gas
ini akan terionisasi sehingga menyebabkan elektron-elektron pada gas tersebut
bergerak dan memendarkan lapisan fluorescent pada lapisan tabung lampu TL.
Karakteristik Lampu TL (Fluorescent Lamp)
Karakteristik dari lampu TL ini, adalah mampu
menghasilkan cahaya output per watt daya yang digunakan lebih tinggi daripada
lampu bolam biasa (incandescent lamp).
Sebagai contoh, sebuah penelitian menunjukkan bahwa
32 watt lampu TL akan mengjasilkan cahaya sebesar 1700 lumens pada jarak 1
meter sedangkan 75 watt lampu bolam biasa (lampu bolam dengan filamen tungsten)
menghasilkan 1200 lumens. Atau dengan kata lain perbandingan effisiensi lampu
TL dan lampu bolam adalah 53 : 16. Efisiensi disini didefinisikan sebagai
intensitas cahaya yang dihasilkan dibagi dengan daya listrik yang digunakan.
Prinsip Kerja Lampu TL (Fluorescent Lamp)
Ketika tegangan AC 220 volt di hubungkan ke satu set
lampu TL maka tegangan diujung-ujung starter sudah cukup utuk menyebabkan gas
neon didalam tabung starter untuk panas (terionisasi) sehingga menyebabkan
starter yang kondisi normalnya adalah normally open ini akan ‘closed’ sehingga
gas neon di dalamnya dingin (deionisasi) dan dalam kondisi starter ‘closed’ ini
terdapat aliran arus yang memanaskan filamen tabung lampu TL sehingga gas yang
terdapat didalam tabung lampu TL ini terionisasi.
Pada saat gas neon di dalam tabung starter sudah
cukup dingin maka bimetal di dalam tabung starter tersebut akan ‘open’ kembali
sehingga ballast akan menghasilkan spike tegangan tinggi yang akan menyebabkan
terdapat lompatan elektron dari kedua elektroda dan memendarkan lapisan
fluorescent pada tabung lampu TL tersebut.
Rangkaian
Lampu TL Dengan Trafo Ballast :
Rangkaian lampu TL
menggunakan ballast transformer sangat sederhana seperti terlihat pada gambar
skema lampu TL diatas diatas. Rangkaian lampu TL diatas terdiri dari ballast
traformer, lampu TL dan starter lampu TL. Skema lampu TL diatas dapat digunakan
untuk lampu TL dengan daya sesuai transformer ballast yang digunakan. Sebagai
contoh apabila mengunakan transformer ballast 40 watt makadapat menggunakan
lampu TL 40 watt atau bila menggunakan transformer ballast 10 watt maka dapat
menggunakan lampu TL dengan daya 10 watt. Rangkaian lampu TL dengan transformer
ballast diatas bersifat universal dalam perakitan-nya, bentuk rangkaian lampu
TL tidak berubah untuk daya lampu TL yang digunakan, hanya trafo ballast yang
harus disesuaikan dengan beban lampu TL yang akan dipasang.
b)Belajar Lampu Mercury
Prinsip kerja lampu
merkuri sama dengan prinsip kerja lampu fluoresen, yaitu cahaya yang
dipancarkan berdasarkan terjadinya loncatan elektron (peluahan muatan) di dalam
tabung.
Sedangkan konstruksinya berbeda dengan lampu
fluoresen. Lampu merkuri
terdiri dari dua tabung, yaitu tabung dalam dari
gelas kuarsa dan bohlam
luar.
Tabung dalam berisi uap merkuri dan sedikit gas
argon. Dua elektroda utama dibelokkan pada kedua ujung tabung, dan sebuah
elektroda pangasut dipasang pada posisi berdekatan dengan salah satu elektroda
utama.
Saat sumber listrik disambung, arus listrik yang
mengaliri tidak akan cukup
untuk mencapai terjadinya loncatan muatan diantara
kedua elektroda utama. Namun, ionisasi terjadi diantara salah satu elektroda
utama (E1) dengan elektroda pengasut (Ep) melalui gas argon. Ionisasi gas argon
ini akan menyebar didalam tabung dalam menuju elektroda utama yang lain (E2).
Panas akan timbul akibat pelepasan elektron yang
terjadi dalam gas argon,
dan cukup untuk menguapkan merkuri. Hal ini
menyebabkan tekanan gas
dalam tabung meningkat tinggi. Arus mula bekerja
sekitar 1,5 hingga 1,7 arus normal. Lampu akan menyala dalam waktu 5 sampai 7
menit. Cahaya awal berwarna kemerahan dan setelah kerja normal berwarna putih.
Jika sumber listrik diputuskan, maka lampu tidak dapat dinyalakan kembali
sampai tekanan di dalam tabung berkurang.
Rangkaian dasar untuk mengendalikan lampu merkuri
tekanan tinggi adalah
sebagai berikut:
Keterangan :
L : Lampu merkuri
B : Balast
C : kapasitor kompensasi
C.Belajar rangkaian control motor 3 fasa
direct on line
Menjalankan Motor Listrik 3 Fasa sistem DOL
Teori dasar
a.Cara menghubungkan motor 3 fasa
Sebuah motor listrik 3 fasa dapat digunakan dalam
hubungan bintang (Y) aatau hubungan segitiga (∆) tergantung pada tegangan
jaringannya (jala-jala). Tegangan yang harus dihubungkan ke motor biasanya
ditentukan oleh papan nama (name plate) pada motor tersebut, misalnya
220V/380V.
Untuk motor 3 fasa yang diberi tanda tegangan 220V /
380V, hubungan yang harus digunakan adalah sebagai berikut :
a.1.
Kalau system tegangan jala-jala 220V / 380V, motor ini harus digunakan dalam
hubungan bintang (Y), karena kumparan-kumparannya harus mendapat tegangan 220V
a.2.
Kalau system tegangan jala-jala 127V / 220V, motor ini harus digunakan dalam
hubungan segitiga (∆).
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat sesuai ilustrasi
berikut :
Gambar
hubungan bintang (Y)
Gambar
hubungan segitiga (∆)
Berikut dua contoh aplikasi dasar menjalankan
MOTOR Listrik 3 Fasa .
1.Rangkaian Motor Listrik Sistim DOL
dengan Tombol tekan (2 lampu indicator)
1.a. rangkaian Kontrol
Cara Kerja Rangkaian :
1. MCB F1 di ON
kan
2. Jika S1
ditekan, maka K1 bekerja, lampu H1 menyala
3. Jika terjadi
beban lebih, Overload (F2 bekerja), lampu H1 padam, lampu H2 menyala
4. Jika S0
ditekan maka K1 mati, H1 padam
1b.
Rangkaian Motor Listrik Sistim DOL dengan Tombol tekan (2 lampu indicator)
rangkaian Kontrol
Cara Kerja Rangkaian :
1. MCB F1 di ON kan Maka lampu H1
akan menyala (rangkaian ready)
2. Jika S1 ditekan, maka K1 bekerja,
lampu H1 padam H3 menyala, motor bekerja
3. Jika S0 ditekan maka K1 mati, H3
padam, Motor berhenti Pada saat motor bekerja, jika terjadi beban lebih maka
Overload (F2 bekerja), lampu H1 padam,H3 padam , lampu H2 menyala dan Motor
berhenti
1.c. Rangkaian Utama
Dari kedua rangkaian diatas, kita dapat melihat
detail kerja rangkaian menggunakan simulator ESS. Dengan menggunakan simulator
ini, maka kita dengan mudah melihat gambaran cara kerjanya. Hanya ada sedikit
kekurangan, OVER LOAD / F2 (pengaman beban lebih) tidak dapat disimulasikan
karena komponen pada simulator tidak ada. Tetapi dengan menggunakan simulasi
ini sudah cukup bagi kita untuk melihat cara kerja dari rangkaian yang kita
rancang.
Simulasi rangkaian 1a
Keterangan :
Jika S1 ditekan, maka K1 bekerja, lampu H1 menyala
Jika S0 ditekan maka K1 mati, H1 padam Perhatikan : kawat
penghantar akan berubah warna ketika arus listrik mengalir pada rangkaian
Simulasi rangkaian 1b
Keterangan :
MCB F1 di ON kan Maka lampu H1 akan menyala (rangkaian
ready)
Jika S1 ditekan, maka K1 bekerja, lampu H1 padam H3 menyala,
motor bekerja
Jika S0 ditekan maka K1 mati, H3 padam, Motor berhenti.
D.Belajar rangkaian control motor listrik 3 fasa star
delta
Merakit rangkaian Stardelta control
untuk Motor Listrik
Star delta adalah
sebuah sistem starting motor yang paling banyak dipergunakan untuk
starting motor listrik. Dengan menggunakan star delta starter Lonjakan
arus listrik yang terlalu tinggi bisa dihindarkan. cara kerjanya
adalah saat start awal motor tidak dikenakan tegangan penuh hanya
0.58 dengan cara dihubung bintang/ star. Setelah motor berputar dan arus
sudah mulai turun dengan menggunakan timer arus dipindahkan menjadi segitiga/
delta sehingga tegangan dan arus yang mengalir ke motor penuh.
Teori
dasar
A. Cara
menghubungkan motor 3 fasa
Sebuah motor listrik 3 fasa dapat
digunakan dalam hubungan bintang (Y) aatau hubungan segitiga (∆) tergantung
pada tegangan jaringannya (jala-jala). Tegangan yang harus dihubungkan ke motor
biasanya ditentukan oleh papan nama (name plate) pada motor tersebut, misalnya
220V/380V. Untuk motor 3 fasa yang diberi tanda tegangan 220V / 380V, hubungan
yang harus digunakan adalah sebagai berikut :
Ø Kalau
system tegangan jala-jala 220V / 380V, motor ini harus digunakan dalam hubungan
bintang (Y), karena kumparan-kumparannya harus mendapat tegangan 220V
Ø Kalau
system tegangan jala-jala 127V / 220V, motor ini harus digunakan dalam hubungan
segitiga (∆).
B. Starting
bintang segitiga dimaksudkan untuk mengurangi arus starting dari motor 3 fasa,
karena pada motor yang berdaya besar, arus start berpengaruh besar. Dengan
starting ini dimaksudkan untuk menjaga agar lebih terkontrol, karena setelah
beberapa detik kemudian akan terjadi perpindahan hubungan dari bintang ke
segitiga.
Dengan dihubungkan segitiga, maka tegangan fase
motor berkisar 58% dari tegangan jala-jala motor dan arus startnya sekitar 1/3X
arus start bila motor dihubungkan langsung (DOL). Adapun cara menghubungkan
untuk formasi segitiga – bintang adalah sebagai berikut :
Rangkaian starting Motor 3 fasa Bintang – Segitiga
Otomatis
Rangkaian Kontrol
Cara Kerja Rangkaian :
1. MCB
F1 di ON kan
2. Jika
S1 ditekan, maka K1 bekerja,K2 bekerja lampu H1 menyala. Motor akan bekerja
dengan formasi bintang.
3. Beberapa
saat kemudian, timer K1 bekerja menyebabkan K2 padam, K3 bekerja. Motor akan
bekerja dengan formasi segitiga.
Rangkaian Utama
E.Belajar rangkaian forward reverse
otomatis
1. MCB di set pada posisi „ON“ dengan cara menaikkan lidah
MCB ke atas
2. Tekan tombol „START-STOP“ untuk tekanan ke 1 maka Motor 3
Fasa bekerja dengan arah putaran maju (Forward) yang ditandai lampu indikator
menyala berwarna merah. Setelah beberapa detik sesuai dengan pengesetan Time
Delay Relay (T1) maka Motor 3 Fasa mati dan T2 bekerja
untuk menunda waktu
3. Setelah Delay T2 habis maka Motor listrik 3 Fasa berputar mudur (Reverse) yang ditandai dengan
menyala lampu warna hijau dan T3 bekerja menunda waktu sesuai
pengesetan
4. Apabila Setting T3 telah habis maka Motor 3
Fasa mati, dan T4 bekerja untuk menunda waktu
5. Setelah Delay T4 habis maka Motor listrik 3 Fasa kembali berputar maju (Forward). Demikian
seterusnya
6. Untuk mematikan Motor 3 Fasa, tekan tombol „START-STOP“.
Untuk tekanan ke 2
Kejadian khusus:
1. Apabila rangkaian forward reverse initerjadi hubung singkat (short Circuit) maka MCB akan
trip. Untuk mengaktifkan kembali reset ke posisi „ON“
2. Dan bila terjadi beban lebih maka Thermal Overload Relay
akan „Trip“ dengan ditandai menyala lampu berwarna
kuning. Dan untuk mengaktifkan kembali tekan tombol reset
.
F.Belajar transformator
Transformator/
Transformer / Trafo adalah suatu peralatan listrik yang termasuk dalam
klasifikasi mesin listrik statis dan berfungsi untuk menyalurkan tenaga/daya
listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya, dengan
frekuensi sama. Dalam pengoperasiannya, transformator-transformator tenaga pada
umumnya ditanahkan pada titik netral, sesuai dengan kebutuhan untuk sistem
pengamanan atau proteksi. Sebagai contoh transformator 150/70 kV ditanahkan
secara langsung di sisi netral 150 kV, dan transformator 70/20 kV ditanahkan
dengan tahanan di sisi netral 20 kV nya. Transformator yang telah diproduksi
terlebih dahulu melalui pengujian sesuai standar yang telah ditetapkan.
Dasar dari teori transformator adalah sebagai
berikut :
“Apabila ada arus listrik bolak-balik yang mengalir
mengelilingi suatu inti besi maka inti besi itu akan berubah menjadi magnit dan
apabila magnit tersebut dikelilingi oleh suatu belitan maka pada kedua ujung
belitan tersebut akan terjadi beda tegangan mengelilingi magnit, sehingga akan
timbul gaya gerak listrik (GGL)”.
Transformator tenaga dapat di klasifikasikan menurut
sistem pemasangan dan cara pendinginannya.
1. Menurut Pemasangan
• Pemasangan dalam
• Pemasangan luar
2. Menurut Pendinginan, menurut cara pendinginannya
dapat dibedakan sebagai berikut:
a) Berdasarkan Fungsi dan pemakaian:
• Transformator mesin (untuk mesin-mesin listrik)
• Transformator Gardu Induk
• Transformator Distribusi
Cara Kerja dan Fungsi Bagian-Bagian Transformator
Suatu transformator terdiri atas beberapa bagian,
yaitu:
• Bagian utama transformator
• Peralatan Bantu
• Peralatan Proteksi
Setiap bagian tersebut memiliki fungsi
masing-masing, dan untuk detailnya anda juga dapat membaca artikel mengenai
komponen-komponen transformator di sini
1. Bagian utama transformator, terdiri
dari:
a) Inti besi
Inti besi berfungsi untuk mempermudah jalan fluks,
yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melalui kumparan. Dibuat dari
lempengan-lempengan besi tipis yang berisolasi, untuk mengurangi panas (sebagai
rugi-rugi besi) yang ditimbulkan oleharus pusar atau arus eddy (eddy current).
b) Kumparan transformator
Beberapa lilitan kawat berisolasi membentuk suatu
kumparan, dan kumparan tersebut diisolasi, baik terhadap inti besi maupun
terhadap kumparan lain dengan menggunakan isolasi padat seperti karton,
pertinax dan lain-lain.
Pada transformator terdapat kumparan primer dan
kumparan sekunder. Jika kumparan primer dihubungkan dengan tegangan/arus
bolak-balik maka pada kumparan tersebut timbul fluks yang menimbulkan induksi
tegangan, bila pada rangkaian sekunder ditutup (rangkaian beban) maka mengalir
arus pada kumparan tersebut, sehingga kumparan ini berfungsi sebagai alat
transformasi tegangan dan arus.
c) Kumparan tertier
Fungsi kumparan tertier diperlukan adalah untuk
memperoleh tegangan tertier atau untuk kebutuhan lain. Untuk kedua keperluan
tersebut, kumparan tertier selalu dihubungkan delta atau segitiga. Kumparan
tertier sering digunakan juga untuk penyambungan peralatan bantu seperti
kondensator synchrone, kapasitor shunt dan reactor shunt, namun demikian tidak
semua transformator daya mempunyai kumparan tertier.
d) Minyak transformator
Sebagian besar dari transformator tenaga memiliki
kumparan-kumparan yang intinya direndam dalam minyak transformator, terutama
pada transformator-transformator tenaga yang berkapasitas besar, karena minyak
transformator mempunyai sifat
sebagai media pemindah panas (disirkulasi) dan juga
berfungsi pula sebagai isolasi (memiliki daya tegangan tembus tinggi) sehingga
berfungsi sebagai media pendingin dan isolasi.
Minyak transformator harus memenuhi
persyaratan, yaitu:
• kekuatan isolasi tinggi
• penyalur panas yang baik, berat jenis yang kecil,
sehingga partikel-partikel dalam minyak dapat mengendap dengan cepat
• viskositas yang rendah, agar lebih mudah
bersirkulasi dan memiliki kemampuan pendinginan menjadi lebih baik
• titik nyala yang tinggi dan tidak mudah menguap
yang dapat menimbulkan baha
• tidak merusak bahan isolasi padat
• sifat kimia yang stabil
e) Bushing
Hubungan antara kumparan transformator ke jaringan
luar melalui sebuah bushing, yaitu sebuah konduktor yang diselubungi oleh
isolator, yang sekaligus berfungsi sebagai penyekat antara konduktor tersebut
dengan tangki transformator.
f) Tangki dan konservator
Pada umumnya bagian-bagian dari transformator yang
terendam minyak transformator berada atau (ditempatkan) di dalam tangki. Untuk
menampung pemuaian pada minyak transformator, pada tangki dilengkapi dengan
sebuah konservator.
Terdapat beberapa jenis tangki, diantaranya
adalah:
• Jenis sirip (tank corrugated) Badan tangki terbuat
dari pelat baja bercanai dingin yang menjalani penekukan, pemotongan dan proses
pengelasan otomatis, untuk membentuk badan tangki bersirip dengan siripnya
berfungsi sebagai radiator pendingin dan alat bernapas pada saat yang sama.
Tutup dan dasar tangki terbuat dari plat baja bercanai panas yang kemudian
dilas sambung kepada badan tangki bersirip membentuk tangki corrugated ini.
Umumnya transformator di bawah 4000 kVA dibuat dengan bentuk tangki corrugated.
• Jenis tangki Conventional Beradiator, Jenis tangki
terdiri dar badan tangki dan tutup yang terbuat dari mild steel plate (plat
baja bercanai panas) ditekuk dan dilas untuk dibangun sesuai dimensi yang
diinginkan, sedang radiator jenis panel terbuat dari pelat baja bercanai dingin
(cold rolled steel sheets). Transformator ini umumnya dilengkapi dengan
konservator dan digunakan untuk 25.000,00 kVA.
• Hermatically Sealed Tank With N2 Cushined, Tipe
tangki ini sama dengan jenis conventional tetapi di atas permukaan minyak
terdapat gas nitrogen untuk mencegah kontak antara minyak dengan udara luar
2. Peralatan Bantu
a) Pendingin
Pada inti besi dan kumparan-kumparan akan timbul
panas akibat rugi-rugi besi dan rugi-rugi tembaga. Bila panas tersebut
mengakibatkan kenaikan suhu yang berlebihan, akan merusak isolasi
transformator, maka untuk mengurangi adanya kenaikan suhu yang berlebihan
tersebut pada transformator perlu juga dilengkapi dengan sistem pendingin yang
bergungsi untuk menyalurkan panas keluar transformator. Media yang digunakan
pada sistem pendingin dapat berupa
udara, gas, minyak dan air.
Sistem pengalirannya (sirkulasi) dapat
dengan cara:
• Alamiah (natural)
• Tekanan/paksaan (forced).
b) Tap Changer (perubah tap)
Tap Changer adalah perubah perbandingan
transformator untuk mendapatkan tegangan operasi sekunder sesuai yang
diinginkan dari tegangan jaringan/primer yang berubah-ubah. Tap changer dapat
dilakukan baik dalam keadaan berbeban (on-load) atau dalam keadaan tak berbeban
(off load), dan tergantung jenisnya.
c) Alat pernapasan
Karena adanya pengaruh naik turunnya beban
transformator maupun suhu udara luar, maka suhu minyak akan berubah-ubah
mengikuti keadaan tersebut. Bila suhu minyak tinggi, minyak akan memuai dan
mendesak udara di atas permukaan minyak keluar dari dalam tangki, sebaliknya
bila suhu minyak turun, minyak menyusut maka udara luar akan masuk ke dalam
tangki. Kedua proses di atas disebut pernapasan transformator. Permukaan minyak
transformator akan selalu bersinggungan dengan udara luar yang menurunkan nilai
tegangan tembus pada minyak transformator, maka untuk mencegah hal tersebut,
pada ujung pipa penghubung udara luar dilengkapi tabung berisi kristal zat
hygroscopis.
d) Indikator
Untuk mengawasi selama transformator beroperasi,
maka perlu adanya indicator yang dipasang pada transformator. Indikator
tersebut adalah sebagai berikut:
• indikator suhu minyak
• indikator permukaan minyak
• indikator sistem pendingin
• indikator kedudukan tap, dan sebagainya.
3. Peralatan Proteksi
a) Relay Bucholz
Relay Bucholz adalah relai yang berfungsi mendeteksi
dan mengamankan terhadap gangguan transformator yang menimbulkan gas.
Timbulnya gas dapat diakibatkan oleh beberapa hal,
diantaranya adalah:
• Hubung singkat antar lilitan pada atau dalam phasa
• Hubung singkat antar phasa
• Hubung singkat antar phasa ke tanah
• Busur api listrik antar laminasi
• Busur api listrik karena kontak yang kurang baik.
b) Relai Tekanan Lebih
Relai ini berfungsi hampir sama seperti Relay
Bucholz. Fungsinya adalah mengamankan terhadap gangguan di dalam transformator.
Bedanya relai ini hanya bekerja oleh kenaikan tekanan gas yang tiba-tiba dan
langsung mentripkan pemutus tenaga (PMT). Alat pengaman tekanan lebih ini
berupa membran yang terbuat dari kaca, plastik, tembaga atau katup berpegas,
sebagai pengaman tangki transformator terhadap kenaikan tekan gas yang timbul
di dalam tangki yang akan pecah pada tekanan tertentu dan kekuatannya lebih
rendah dari kekuatan tangki transformator
c) Relai Diferensial
Berfungsi mengamankan transformator terhadap
gangguan di dalam transformator, antara lain adalah kejadian flash over antara
kumparan dengan kumparan atau kumparan dengan tangki atau belitan dengan
belitan di dalam kumparan ataupun beda kumparan.
d) Relai Arus lebih
Berfungsi mengamankan transformator jika arus yang
mengalir melebihi dari nilai yang diperkenankan lewat pada transformator
tersebut dan arus lebih ini dapat terjadi oleh karena beban lebih atau gangguan
hubung singkat. Arus lebih ini dideteksi oleh transformator arus atau current
transformator (CT).
e) Relai Tangki Tanah
Alat ini berfungsi untuk mengamankan transformator
bila ada hubung singkat antara bagian yang bertegangan dengan bagian yang tidak
bertegangan pada transformator.
f) Relai Hubung Tanah
Fungsi alat ini adalah untuk mengamankan
transformator jika terjadi gangguan hubung singkat satu phasa ke tanah.
g) Relai Thermis
Alat ini berfungsi untuk mencegah/mengamankan
transformator dari kerusakan isolasi pada kumparan, akibat adanya panas lebih
yang ditimbulkan oleh arus lebih. Besaran yang diukur di dalam relai ini adalah
kenaikan suhu.
G.Belajar
mengetahui Proses PURIFIKASI OLI TRAFO
Spesifikasi
Alat
Oil Treatment Plant
adalah alat yang diarncang khusus untuk treatment oiltransformer. Purifying
atau treatment adalah merupakan proses pemurnian kembali minyak transformator
dengan menggunakan alat yang disebut High Vacum Oil Purifier dengan cara
sirkulasi.
Gambar Alat Yang Digunakan Untuk
Purifikasi
Prinsip Kerja
Ada 3 proses
penting dalam purify minyak transformer antara lain :
1. Heating
Minyak transformer dipanaskan secara terus menerus dari proses awal hingga
akhir dengan temperatur yang konstan . Proses ini untuk memisahkan air dengan
minyak, dimana air akan menjadi uap, sedangkan minyak transformer tetap pada
kmposisi semula dan juga menguraikan asam yang terkandung didalam minyak.
2. Pengkabutan
Setelah minyak dalam kondisi panas maka minyak akan dikabutkan .
Hal ini untuk meisahkan antara oil dan
uap, setelah itu divacum dengan tekanan 0.68 Bar, sehingga uap air dan
kandungan asam dapat terurai dan terpisah dari minyak.
3. Penyaringan
( filter press ) Setelah minyak trpisah dari uap air dan asam , minyak
transformer tersevbut disaring dan dipadatkan . Hal ini dilakukan untk mencegah
gelembung udara.
Metode
Pemurnian
Purifikasi minyak
transformator dilakukan dalam kondisi transformator tersebut sedang bekerja (on
line), sehingga cara ini sangat efektif. Secara sederhana, prinsip kerja
purifikasi ini yaitu mensirkulasikan minyak transformator yang akan
dipurifikasi. Minyak disedot masuk ke dalam alat purifikasi untuk dimurnikan,
kemudian dipompa kembali dimasukkan ke dalam transformator (gambar 3.2)
Gambar Diagram Alir Sederhana Sistem
Purifikasi Minyak Transformator Secara
detail, proses purifikasi minyak transformator dapat dilihat pada diagram alir
di bawah ini.
Gambar 3.3
Diagram Alir Purifikasi
Minyak Trafo Secara detail Proses sirkulasi minyak transformator
dilakukan secara berulang – ulang. Menurut standar PLN (Manual BOOK Product
Trafo ) untuk minyak lama dibutuhkan 4 – 6 sirkulasi sedangkan minyak lama
membutuhkan 2 – 3 sirkulasi.
Bagian-Bagian Peralatan
Purifikasi Yang Digunakan Adapun berapa peralatan
utama yang digunakan pada mesin purifikasi, adalah :
1. Filter
Dalam proses purifikasi diperlukan filter yang berguna untuk menyaring minyak
dari butiran – butiran pengotor yang dapat mempercepat terjadinya tegangan
tembus.
2. Tabung
Vacum Selain peralatan filter, tabung vacum juga diperlukan. Di dalam tabung
ini berisi alat pemanas (heater) yang berfungsi memansakan minyak sehingga
butiran – butiran zat lain seperti air dan gelembung gas menguap.
H.Belajar menyervice kontaktor
Cara
menyervice kontaktor dapat dengan cara kanibal, yaitu menukar komponen yang
rusak dengan komponen yang masih bagus. Selain itu bila kontaktor mengeluarkan
bunyi. Kemungkinan ada kotoran padakontak magnet. Sehingga perlu di bersihkan dengan
mengamplas bagian yang kotor sehingga menjadi bersih dan rata kembali, dengan
begitu maka bunyi akan hilang. Bila sudah dibersihkan namun tetap bunyi
kemungkinan besar kontak magnet sudah bergelombang alias rusak. Namun kita
dapan mengkanibal dengan kontak yang masih bagus.
I.Belajar mengetahui kaki transistor
Transistor type A1016,
B507, D313, TIP31,TIP32,TIP41, TIP42,TIP2955,TIP3055 serta berbagai transistor
untuk regulator televisi elektroda atau kakinya bisa langsung kita tentukan.
Adapun caranya adalah: Posisikan transistor sehingga kita bisa membaca tulisan
typenya. Pada posisi tersebut kaki paling kiri adalah basis, kaki tengah adalah
colector atau kolektor sedangkan yang kanan adalah emitor.
Transistor
persegi pipih dengan lubang baut.
Transistor dengan type BD39, BD40 dan yang mempunyai
fisik serupa, jika kita posisikan sehingga kita bisa membaca tulisannya, maka
kaki paling kanan adalah basis, tengah colector dan kiri adalah emitor.
Transistor
jengkol.
Transistor jengkol hanya terdapat dua kaki yaitu
basis dan emitor. Sedangkan seluruh body logamnya merupakan colector. Adapun
untuk menentukan basisnnya adalah: Baliklah transistor sehingga kita melihat
kaki-kanya, perhatikan jarak lubang baut dengan kedua kakinya. Tidak sama bukan
? ada yang lebih dekat dan ada yang lebih jauh. Setelah itu posisikan lubang
yang lebih dekat dengan kaki di atas dan sebaliknya yang lebih jauh di bawah.
Pada posisi kaki sebelah kiri adalah basis dan yang kanan adalah emitor.
Transistor berbentuk silinder atau
tabung.
Transistor yang berbentuk silinder ini umumnya
terbuat dari bahan germanium dan diberi tanda khusus pada dekat kaki colector.
Dan apabila kita lihat dari bawah maka letak ketiga kakinya akan membentuk
segitiga sama kaki.Maka kaki dimana sudutnya berbeda adalah kaki basis.
Transistor berbentuk setengah tabung.
Untuk transistor ini berbeda-beda tata letak
kakinya, namun sepanjang pengetahuan penulis belum pernah menjumpai emitor ada
di tengah. Jadi jika diketahui basisnya ada di pinggir, maka kaki tengahnya
adalah colector.
BAB
IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Selama dalam 3 bulan
masa percobaan yang telah kami dijalani, maka disimpulkan:
1. PT.LPPPI
menggunakan alat untuk produksi berstandar internasional untuk menghasilkan
kualitas produksi yang baik dan terpercaya, dengan di gunakannya motor listrik
untuk produksi maka membantu kinerja dalam produksi menjadi baik, serta
penerapan beberapa panel yang dapat mencegah terjadinya beban lebih atau
hubungan arus pendek yang mana hal itu dapat menyebabkan ledakan maupun
kecelakaan lain, namun dengan adanya pengaplikasian panel untuk motor listrik
tersebut, maka hal itu dapat di atasi oleh teknisi-teknisi yang berkreativitas
unggul.
2. Selain
itu, PT.LPPPI juga telah memiliki alat sirkulasi oli trafo sendiri sehingga
dapat melakukan sirkulasi oli trafo sesuai schedule yang terjadwal. Hal ini
dapat mengefisiensi pengeluaran biaya perusahaan. Serta menghindari ledakan
trafo akibat oli trafo sudah buruk.
3. Dengan
adanya pemeliharaan preventif yang dilakukan secara terjadwal, maka upaya ini
sangat perlu untuk mengurangi permasalahan ataupun kerusakan pada peralatan sehingga
loss production tidak terjadi. Selain itu pemeliharaan preventif juga dapat
memperpanajang umur alat yang di gunakan.
B. Saran
v Pembahasan
yang lebih matang antara pihak sekolah dan siswa/i sangatlah diperlukan agar
bisa mendapatkan hasil PKL yang maksimal.
v Sebaiknya
perusahaan dapat menyediakan fasilitas seperti Mess/penginapan untuk anak PKL
agar peserta PKL dapat merasakan bersosialisasi di ruang lingkup Mess.
Selain itu
sebaiknya peserta PKL mendapatkan safety seperti masker, sarung tangan, agar
terhindar dari hal-hal yangtidak di inginkan.
v Untuk
semua karyawan sebaiknya mengikuti tata tertib yang berlaku di perusahaan
seperti parkir kendaraan pada tempatnya, sehingga parkir di sembarang tempat
tidak terlihat lagi demi mewujudkan keindahan perusahaan.
C. Rekomendasi
Perusahaan
1.
Spare part
Perlu
diperhatikan untuk penyediaan komponen-komponen electric seperti kontaktor,
breaker, TH relay dll. Sehingga ketika terjadi trouble shooting dapat dengan
mudah mengganti alat yang rusak, karena alat-alat itu yang sering di gunakan
atau di perlukan saat terjadi masalah. Selain itu jika memilki penyediaan
komponen maka saat pembuatan panel baru dapat cepat selesai dan tentunya
mengefisiensi waktu.
2.
Panel
Sebuah
panel sebaiknya mendapatkan perawatan yang intensif yaitu dengan mengecek serta
membersihkan kotoran-kotoran pada panel yang di sebabkan oleh korosif. Agar
tidak mengganggu kinerja dari panel tersebut.
3.
Motor Listrik
Sebuah
motor perlu mendapat perhatian lebih, terutama dengan beban motor, sehingga
motor dapat bekerja dengan optimal. Sebaiknya ada motor cadangan, sehingga
apabila ada masalah dengan motor yang sedang bekerja, maka motor cadangan dapat
menggantikan pekerjaan motor yang bermasalah tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
1. Electrical engineers reference book
2. Electrical engineering hand book siemens
3. Industrial robotic
4. National electrical code
5. Manual operation omron
6. Teknik Elektro- UNHAS
7. Dedy, K S. 2004. Studi Pengaruh
Temperatur Terhadap
Karakteristik Dielektrik
Minyak
Transformator Jenis
Shell Diala
B. Bandung
: ITB
8. Djulil, Amri Fali Okilas. 2003. Kekuatan
dan Rugi – Rugi
Dielektrik
Minyak Transformator
yang
Dipengaruhi Oleh
Kontaminasi
Air dan Kenaikkan
Temperatur.
9. Semnas Teknik Elektro
10. Programmable Logic Control Dasar-dasar sistem
kendali motor listrik induksi,2005;101