Selasa, 11 Oktober 2016
WIRANTO : LAPORAN MID SEMESTER ANFISTER 2015
WIRANTO : LAPORAN MID SEMESTER ANFISTER 2015: I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Darah merupakan jaringan pengikat dengan sel-selnya terendam dalam cairan matriks (plasma ...
Laporan Praktikum Biologi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sitologi
Sitologi berasal dari akar kata cytos
yang artinya cel dan logos artinya ilmu pengetahuan. Jadi sitologi
berarti ilmu yang mempelajari tentang sel. Definisi sel adalah sel merupakan
unit struktural yang terkecil dari mahluk hidup yang terdiri dari segumpal
protoplasma dan inti sel. Sel pertama
kali ditemukan oleh Robert Hook pada tahun 1665, yang mengamati sayatan tipis
gabus botol dengan mikroskop yang dibuatnya sendiri. Yang terlihat olehnya
adalah struktur yang terdiri dari ruang-ruang kecil yang dinamakan Sel
(Cellula). Pada tahun 1880, Heinstein menggunakan istilah Protoplast. Pada tahun 1831 Robert Brown menemukan Nukleus dalam
Epidermis bunga anggrek. Sejak akhir abad 19 selama abad 20 penelitian sel
berkembang amat pesat sehingga membentuk ilmu sel yang disebut “SITOLOGI”. Definisi sel
selanjutnya berbunyi “ Sel adalah merupakan unit struktural dan fungsional
yang terkecil yang mampu hidup di dalam suatu lingkungan yang mati “.
Secara umum struktur sel tumbuhan terdiri atas:
1.
Protoplasma (bagian sel yang hidup), dapat dibagi menjadi:
a. Sitoplasma yang meliputi : Air (85-90%) zat
organik dan organel-organel sel (retikulum endoplasma, mitokondria, ribosom,
plastida, dan lain-lain).
b. Nukleus (inti sel), dikelilingi oleh
salut/membran inti, dan mengandung
matriks inti/nukleoplasma dan nukleolus.
2.
Dinding sel (bagian sel yang mati), mengandung senyawa yang terutama
adalah sellulosa, senyawa lainnya seperti hemisellulosa, pektim, lignin dan suberin.
Dinding sel terdiri dari 3 lapisan yakni lamela tengah, dinding primer dan
dinding sekunder.
Morfologi
Morfologi Tumbuhan adlah bagian ilmu
dari botani yang khusus mempelajari bentuk luar dari suatu tumbuhan yang dapat
dilihat dengan mata biasa. Secara umum tumbuhan tingkat tinggi dibagi atas dua
sub divisi yaitu tumbuhan biji tertutup dan tumbuhan biji terbuka. Tumbuhan
biji tertutup (Angiospermae) terbagi atas 2 kelas yaitu monocotyledoneae dan
dicotyledoneae. Kebanyakan rumput-rumputan (graminae) kacang-kacangan adalah
termasuk kedalam dicotyledoneae. Rumput-rumput dan kacang-kacangan adalah
hijauan makanan ternak yang merupakan makanan pokok ternak ruminansia.
Perbedaan antara monocotyledoneae dan dicotyledoneae terletak pada bentuk biji,
bentuk akar, bentuk pembuluh batang, adanya kambium dan bentuk daun.
Anatomi
Anatomi tumbuhan adalah bagian ilmu botani
yang mempelajari bentuk dan susunan bagian dalam dari tumbuh-tumbuhan. Secara
umum anatomi tumbuhan mencakup 3 bagian yaitu:
1. Sel (telah
dipelajari dalam praktikum sebelumnya)
2.
Jaringan tubuh adalah kumpulan sel yang
mempunyai bentuk, asal, struktur, dan fungsi yang sama dalam satu kesatuan yang
padu.
3. Organ tubuh
tanaman yang utama adalah daun, batang, dan akar.
Organologi
mengkaji bagaimana struktur dan fungsi suatu organ. Berikut adalah
jaringan-jaringan dasar yang menyusun tiga organ pokok tumbuhan.
1. Akar tersusun dari jaringan-jaringan berikut: epidermis, parenkim, endodermis, kayu, pembuluh (pembuluh
kayu dan pembuluh
tapis) dan kambium pada tumbuhan dikotil. Permukaan akar seringkali terlindung oleh lapisan gabus
tipis. Bagian ujung akar memiliki jaringan tambahan yaitu tudung akar. Ujung akar juga diselimuti oleh lapisan mirip lendir
yang disebut misel (mycel) yang berperan penting dalam pertukaran
hara dan memperkokoh tumbuhan serta interaksi dengan organisme (mikroba) lain.
2.
Batang, susunan batang tidak banyak berbeda dengan akar. Batang tersusun dari
jaringan berikut: epidermis, parenkim, endodermis, kayu, jaringan
pembuluh, dan kambium pada tumbuhan dikotil. Struktur ini tidak banyak
berubah, baik di batang utama, cabang, maupun ranting. Permukaan batang berkayu
atau tumbuhan berupa pohon seringkali dilindungi oleh lapisan gabus (suber) dan
kutikula yang berminyak (hidrofobik). Jaringan kayu pada batang
dikotil atau monokotil tertentu dapat mengalami proses lignifikasi yang sangat lanjut sehingga kayu menjadi sangat keras.
3. Daun lengkap terdiri dari pelepah daun, tangkai daun serta
helai daun. Helai daun sendiri memiliki urat daun yang tidak lain adalah kelanjutan dari jaringan penyusun
batang yang berfungsi menyalurkan hara atau produk fotosintesis. Helai daun
sendiri tersusun dari jaringan-jaringan dasar berikut: epidermis, jaringan tiang, jaringan
bunga karang dan jaringan
pembuluh. Permukaan
epidermis seringkali terlapisi oleh kutikula atau rambut halus (pilus) untuk melindungi daun dari serangga pemangsa, spora jamur, ataupun tetesan air hujan.
Histologi
tumbuhan mengkaji jenis-jenis sel (berdasarkan bentuk dan fungsi) yang menyusun suatu
jaringan. Jaringan penyusun tumbuhan antara lain: jaringan pelindung, kolenkim (jaringan penyokong), sklerenkim (jaringan penyokong), parenkim (jaringan dasar), xilem (jaringan pembuluh), floem (jaringan pembuluh).
Pisces
Jenis ikan yang sering dikonsumsi
manusia adalah ordo teleostei. Berdasarkan hal yang demikian maka untuk
mempelajari morfologi dan anatomi Pisces ini maka dipilih Ordo teleostei yaitu
ikan mas (Cyprinus carpio).
Sebenarnya susunan tubuh Pisces berbeda-beda sesuai dengan jenisnya, tetapi
pada umumnya mempunyai ciri-ciri yang sama kecuali beberapa spesies. Untuk itu
maka Cyprinus carpio kita anggap
dapat mewakili dalam mempelajari pisces ini.
Sistematika Cyprinus carpio:
Phylum :
Chordata
Sub phylum : Vertebrata
Class :
Osteichthyes
Ordo :
Teleostei
Family :
Cyprinidae
Genus :
Cyprinus
Spesies :
Cyprinus carpio
Tubuh Cyprinus carpio dapat dibagi tiga bagian yaitu Caput, Truncus, dan
Cauda. Batas antara caput dengan truncus dengan cauda. Oleh karena itu bagian
belakang dari operculum dapat dianggap sebagai batas antara truncus dan caput
anus sebagai batas antara truncus dan cauda. Tubuh Cyprinus carpio lebih pendek, bentuknya pipih kearah bilateral dan
melebar kearah dorsoventral, sehingga kurang dapat berenang cepat tetapi lebih
cepat sewaktu membelok.
Pada bagian caput dapat ditemukan beberapa orang seperti:
1. nares externa
2.
barbulae
3.
apparatus operculae, terbagi atas os
operculare, sub operculare, pre operculare,
dan inter operculare
4.
organon visus
5. cavum oris
Pada bagian truncus dapat kita temui:
1. Linae lateralis
2.
Squama
3.
Tiga muara keluar yaitu: Anus, Porus
Cenitalis dan Porus Exeretorius
4.
Pinnae, dibagi menjadi empat macam:
a.
Pinnae dorsalis, terdapat tunggal
b.
Pinnae abdominalis, terdapat sepasang
c.
Pinnae pectoralis atau thoracalis,
terdapat sepasang
d.
Pinnae caudalis, terdapat tunggal
Pada bagian caudal terdapat Pinnae caudalis yang hanya
tunggal
Amphibi
Amphibi merupakan vertebrata yang
pertama kali memulai kehidupan diair lalu didarat. Sulit sekali mencari wakil
dari kelas ini untuk pembahasan karena banyak sekali variasi yang ada bentuk
tubuh, lingkungan tempat hidupnya dan morfologinya. Alasan dipilihnya Rana sp mewakili kelas ini karena genus
ini mudah memperolehnya dan diamati, cara hidupnya sederhana, ukuran cukup
besar dan menunjukkan persamaan dalam bentuk dan fungsi dengan vertebrata
tingkat tingg. Setelah itu juga banyak persamaan dengan genus lain.
Sistematika:
Phylum :
Chordata
Sub phylum :
Vertebrata
Class :
Amphibia
Ordo :
Annura
Familiy :
Rannidae
Genus :
Rana
Spesies :
Rana cancrivora
Rana pipiens
Rana limnocharis
Rana macrodon
Morfologi tubuh katak dibagi atas tiga bagian yaitu:
1. Caput, berbentuk
segi tiga bagiannya yaitu:
a.
Rinia oris dan cavum oris
b.
Organon visus trdiri dari:
§
Pelupuk mata atas (pal pebra superior)
§
Pelupuk mata bawah (pal pebra superior)
yang dapat dianggap sebagai selaput tidur (membrana nectitans)
§
Membrana tympani yang terletak
dibelakang mata
§
Nares externa terletak diatas selah
mulut
2.
Truncus, disini dijumpai muara dari
organ exeretori (urogenitalis) dan alat-alat pencernaan.
3.
Extremitas yang terbagi dua:
a.
Extremitas anterior terdiri dari:
Branchium, Ante branchium, Manus, Digiti
b.
Extremitas posterior terdiri dari:
Femur, Crus, Pes, Digiti
Aves
Aves mudah dibedakan dengan kelas lain
karena adanya bulu yang dapat menutupi tubuhnya. Extremitas anterior yang
bermodifikasi menjadi sayap dan memiliki beak (paruk) yang tersusun dari zat
tanduk. Aves merupakan hewan homoiterm sehingga suhu tubuhnya tidak dipengaruhi
suhu lingkugan. Alat-alat pendengaran dan penglihatan, alat usara dan otak
telah berkembang dengan baik bila dibandingkan dengan pisces, amphibi, dan
reptilia. Umumnya yang digunakan dalam pengamatan untuk mewakili kelas ini
adalah Columba livia (burung
merpati). Tetapi atas pertimbangan kita menggunakan Gallus gallus dalam praktikum ini.
Sistematika:
Phylum :
Chordata
Sub phylum :
Vertebrata
Class :
Aves
Sub class :
Neornithes
Ordo :
Galliformes
Famili :
Phasinidae
Genus :
Gallus
Spesies :
Gallus gallus Culumbiformes
Columbides Columba
Columba
livia
Tubuh aves dibagi atas empat bagian yaitu:
1. Caput, yang
relatif kecil dan terdapat:
a.
Rosturm (beak) yang dibentuk oleh
maxilla dan mandibulla
b.
Nores (nostri) pada bagian lateral
rosturm bagian atas \
c.
Organon visus yang dikelilingi oleh
kulit yang berbulu dan padanya terdapat iris berwarna kuning atau jingga
kemerahan, pupil dan membrana nictitans pada sudut medial mata
d.
Porus acusticus externa (lubang telinga
luar) sebelah dorso caudal mata
e.
Membrana tympani disebelah dalam porus
acusticus externus, berguna untuk menangkap getaran suara
f.
Wattle (pial)
g.
Comb (jengger)
2.
Collum (cervix) yang panjang yang
diselubungi bulu
3.
Truncus, diselubungi bulu dan terdapat
extremitas
4. Cauda, pendek
sekali dan dikenal uropygin dan bulu-bulu yang menutupinya disebut rectices
Mamalia
Hewan menyusui (mamalia) contohnya
kelinci atau marmut. Karena ia mempunyai kelenjar susu yang berguna untuk
menyusui anaknya. Oleh karena itu dalam praktikum ini digunakan kelinci untuk
mewakili kelas mamalia.
Sistematika:
Phylum :
Chordata
Sub phylum :
Vertebrata
Class :
Mamalia
Ordo :
Logomorpha
Genus :
Lapus
Spesies :
Lapus nigricolis (kelinci jawa), Cavia cobava (marmut)
Morfoli
kelinci, tubuh kelinci ditutupi oleh rambut yang agak tebal dan warnanya
bermacam-macam. Besar tubuh kelinci tergantung dari bangsa, ras, dan
spesiesnya.
Tubuh kelinci terbagi menjadi empat bagian:
1. Caput, terdapat
organ-organ :
a.
Organon visus
b.
Auricle
c.
Misai (rambut kaku diatas bibir)
d.
Cavum
e.
Nares
f.
Nares externa
2.
Truncus, terdapat dua pasang extremitas
3.
Collum (batas antara truncus dan caput)
4. Cauda, pendek
Kelinci digolongkan pula sebagai hewan tetrapoda karena
mempunyai 4 buah kaki atau 2 pasang kaki.
1.2 Tujuan dan
Manfaat
Tujuan dan manfaat dari melakukan
praktikum ini ialah sangat banyak dimana kita dapat mengenal tumbuhan
seperti rumput-rumputan yang digunakan untuk makanan ternak juga hewan seperti
dari kelas aves, amphibi, aves, dan mamalia baik morfologi maupun anatominya
seperti alat-alat pencernaan, pernafasan, organ-organ pelengkap, dan lainnya pada hewan. Yang dapat memberi ilmu yang
berguna dalam proses pembelajaran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sitologi
Sel adalah struktural
terkecil dan fungsional dari suatu makhluk hidup yang secara independen mampu
melakukan metabolisme, reproduksi dan kegiatan kehidupan lainnya yang menunjang
kelangsungan hidup sel itu sendiri. tubuh makhluk hidup tersusun atas
sel-sel sehingga sel disebut satuan struktural makhluk hidup.(Agus
Purnomo.2003)
Suatu sel dikatakan hidup
apabila sel tersebut masih menunjukkan ciri-ciri kehidupan antara lain
melakukan aktifitas metabolisme, mampu beradaptasi dengan perubahan
lingkungannya, peka terhadap rangsang, dan ciri hidup lainnya. Suatu sel hidup
harus memiliki protoplas, yaitu bagian sel yang ada di bagian dalam dinding
sel. Protoplas dibedakan atas komponen protoplasma dan non protoplasma.
Komponen protoplasma yaitu terdiri atas membran sel, inti sel, dan sitoplasma
(terdiri dari organel-organel hidup).(Zainal, 2000)
Sel
hanya berupa ruangan kosong saja. Sel mati sendiri asalnya dari sel hidup. Sel
menjadi mati disebabkan karena berbagai faktor, misalnya faktor genetik maupun
faktor lingkungan. Sedangkan yang akan dibahas dalam praktikum ini adalah sel
mati karena faktor genetik, maksudnya sel tersebut mati karena telah mencapai
umur yang memang telah ditentukan secara genetik.(Zeny, 2003)
Pada tahun
1381 Robert Hooke menemukan semacam benda bulat didalam sel epidermis tanaman
anggrek yang kemudian disebut inti sel (nukleus). Pada tahun 1846 Hugo Van Mohl
membedakan antara protoplasma dan cairan sel kemudian pada tahun 1862 koliker
memperkenalkan istilah protoplasma (Soenarto 2000).
Sebagai suatu system terkecil, sel
mempunyai andil dalam menyusun tubuh suatu organisme yang sangat besar, juga
dalam menyokong kehidupan suatu organisme, karena itulah kehidupan dapat
ditunjang dengan keberadaan sel yang jumlahnya banyak sekali atau dapat juga
dikatakan semua unsur yang bernyawa dikatakan sebagai sel. Jaringan pada
tumbuhan yang khususnya tumbuh dikotil dan tumbuhan monokoyil, perbedaan
keduanya terlihat pada bijinya dan adanya cambium diantara keduanya dimana penyusun
semua itu adlah sel (Soenarto 2000).
Epidermis pada tumbuhan merupakan
jaringan penyusun tubuh yang paling luar, umumnya terdiri dari selapis sel saja
dengan dinding sel berlapis kutikula menghadap ke udara. Untuk mencegah
penguapan air yang terlalu besar kadang-kadang masih terdapat lapisan lilin
atau rambut epidermis di sebut juga dengan jaringan pelindung. Diantara
epidermis terdapat alat tambahan yang disebut derivat epidermis, berupa rambut
daun , stomata dan sel kipas (Djamnur, 2001).
Sel bawang merah (Allium cepa)
berbentuk heksagonal, di dalamnya terdapat protoplasma sehingga sel bawang
merah dinyatakan hidup dengan warna merah muda. Perbesaran yang dilakukan
sebesar 10 x dengan menggunakan mikroskop listrik (Saktiono 2000).
Daun Hydrilla verticillata adalah
tumbuhan air yang memiliki klorofil, sehingga terlihat berwarna hijau, selnya
berbentuk heksagonal panjang seperti susunan bata, di dalamnya terdapat
bintik-bintik berwarna hijau yang disebut kloroplas (Saktiono 2000).
Morfologi tumbuhan
Rumput setaria
bersifat perennial, tumbuh tegak, berumpun lebat, tinggi dapat mencapai 2 m,
berdaun halus dan lebar berwarna hijau gelap, berbatang lunak dengan warna
merah keungu-unguan, bunga tersusuri dalam tandan coklat keemasan, pangkal
batang pipih, dan pelepah daun pada pangkal batang tersusun seperti kipas. (Putra,
2001)
Leucaena leucocephala adalah pohon
kecil, semak bervariasi dan sangat bercabang (ssp. leucocephala) hingga
menengah, batang, singkat jelas untuk 5 m, bercabang tegak sudut dan sebuah
mahkota terbuka sempit (ssp. glabrata), 3-15 (maks 20). m, diameter batang
10-50 cm. Kulit pada cabang muda halus, abu-abu kecoklatan, slash salmon pink,
abu-abu kecoklatan gelap dan kasar dengan dangkal, berkarat oranye-coklat celah
vertikal dan kulit kayu batin yang mendalam merah di cabang-cabang yang lebih
tua dan batangnya. (Setian.2004)
Pada daun muda nilai ketercernaan (TDN)
diperkirakan mencapai 70%, tetapi angka ini menurun cukup drastis pada usia tua
hingga 55%. Batang-batangnya kurang begitu disukai ternak (karena keras)
kecuali yang masih muda dan mengandung cukup banyak air. Jika tidak dipupuk
hasilnya akan segera menurun drastis dan gulma akan menyerang. Walaupun rumput
gajah jarang ditanam dengan polong-polongan (legume). (lefis.2004)
Khusus ternak ruminansia seperti
sapi, kerbau, kambing, hijauan merupakan sumbermakanan utamanya. Hijauan pakan
yang umum diberikan untuk ternak ruminansiaadalah rumput-rumputan yang berasal
dari padang penggembalaan atau padang rumput, tegalan, pematang serta pinggiran
jalan. Beberapa kendala dalam penyediaan hijauan adalah perubahan fungsi lahan
yang sebelumnya sebagai sumber hijauan menjadi lahan pemukiman, lahan tanaman
pangan, dan tanaman industri sehingga lahan padang penggembalaan sebagai sumber
hijauan berkurang. Disamping itu ketersediaan hijauan juga dipengaruhi oleh
musim, dimana saat musim hujan produksi hijuan tinggi dilain pihak saat musim
kemarau produksi hijauan kurang. (Syamsu, et
al., 2003).
Makanan hijauan merupakan semua
bahan makanan yang berasal dari tanaman dalam bentuk daun-daunan. Kelompok
tanaman ini adalah rumput (graminae), leguminosa dan tumbuh-tumbuhan
lainnya. Kelompok hijauan biasanya disebut makanan kasar. Hijauan yang
diberikan ke ternak ada dalam bentuk hijauan segar dan hijauan kering. Hijauan
segar adalah makanan yang berasal dari hijauan dan diberikan ke ternak dalam
bentuk segar. Sedangkan hijauan kering adalah hijauan yang diberikan ke ternak
dalam bentuk kering (hay) atau disebut juga jerami kering. (Edo, 2012).
Hijauan adalah semua bentuk bahan
pakan yang berasal dari tanaman atau rumput termasuk leguminosa baik yang belum
dipotong maupun yang dipotong dari lahan dalam keadaan segar. (Akoso, 2002).
Panicum
maximum disebut juga rumput benggala berasal dari Afrika tropik dan sub tropik.
Ciri-cirinya bersifat perennial, batang tegak, kuat, dan membentuk rumpun.
Akarnya membentuk serabut dalam, buku dan lidah daun berbulu. Warna bunga hijau atau keunguan (Tumbuh pada daerah dataran rendah sampai
pegunungan 0–1200 m di atas permukaan laut. Produksi Panicum maximum
yang dihasilkan mencapai 100–150 ton/ha/th dalam bahan segar. Panen pertama
dilakukan setelah 2–3 bulan setelah penanaman. (Sutopo, 2000).
Anatomi tumbuhan
Menurut Agus salim (2002), Anatomi
tumbuhan biasanya dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan hierarki dalam
kehidupan yaitu : Organologi, mempelajari struktur dan fungsi organ berdasarkan
jaringan-jaringan penyusunnya; Histologi, mempelajari
struktur dan fungsi berbagai jaringan berdasarkan bentuk dan peran sel
penyusunnya; dan Sitologi, mempelajari
struktur dan fungsi sel serta organel-organel di
dalamnya, proses kehidupan dalam sel, serta hubungan antara satu sel dengan sel
yang lainnya. Sitologi dikenal juga sebagai biologi sel.
Anatomi tumbuhan atau fitoanatomi
merupakan analogi dari anatomi manusia atau hewan. Walaupun
secara prinsip kajian yang dilakukan adalah melihat keseluruhan fisik sebagai
bagian-bagian yang secara fungsional berbeda, anatomi tumbuhan menggunakan
pendekatan metode yang berbeda dari anatomi hewan. Organ tumbuhan
terekspos dari luar, sehingga umumnya tidak perlu dilakukan "pembedahan"
(Nisasaputri, 2003).
Akar tersusun dari
jaringan-jaringan epidermis, parenkim, endodermis, kayu, pembuluh (pembuluh kayu dan pembuluh tapis), dan kambium pada tumbuhan dikotil. Permukaan
akar seringkali terlindung oleh lapisan gabus tipis. Bagian ujung akar memiliki
jaringan tambahan yaitu tudung akar. Ujung akar juga diselimuti oleh
lapisan mirip lendir yang disebut misel (mycel) yang berperan penting dalam pertukaran hara dan
memperkokoh tumbuhan serta interaksi dengan organisme (mikroba) lain (Agus
purwanto ; 2005).
Susunan batang tidak banyak
berbeda dengan akar. Batang tersusun dari jaringan, epidermis, parenkim, endodermis, kayu, jaringan pembuluh, dan kambium pada tumbuhan
dikotil. Struktur ini tidak banyak berubah, baik di batang utama, cabang,
maupun ranting. Permukaan batang berkayu atau tumbuhan berupa pohon seringkali
dilindungi oleh lapisan gabus (suber) dan/atau kutikula yang berminyak
(hidrofobik). Jaringan kayu pada batang dikotil atau monokotil tertentu dapat
mengalami proses lignifikasi yang sangat
lanjut sehingga kayu menjadi sangat keras (Agus purwanto ; 2005).
Daun lengkap
terdiri dari pelepah daun, tangkai daun serta helai daun. Helai daun sendiri
memiliki urat daun yang tidak lain adalah kelanjutan dari
jaringan penyusun batang yang berfungsi menyalurkan hara atau produk
fotosintesis. Helai daun sendiri tersusun dari jaringan epidermis, jaringan tiang, jaringan bunga karang, dan jaringan pembuluh. Permukaan
epidermis seringkali terlapisi oleh kutikula atau rambut
halus (pilus) untuk
melindungi daun dari serangga pemangsa,
spora jamur, ataupun
tetesan air hujan (Fernandes, 2006).
Stuktur daun bisa terlihat dengan
mikroskop. Pada daun banyak terdapat chlorophyl
("zat hijau daun") dengan zat ini tumbuhan melakukan photosynthesis. Daun terdiri atas
empat lapis. Jaringan epidermis atas dan bawah, jaringan tiang, dan jaringan
spons, Pada daun juga terdapat tulang daun yang mengandung jaringan pembuluh xylem dan phloem yang
paling banyak mengandung chlorophyl adalah
pada lapisan jaringan tiang. Maka dari itu kalau kamu perhatikan daun itu
permukaan atas warnanya berbeda dengan permukaan bawah,lebih tua yang atas.
Lapisan epidermis bolong-bolong itu
namanya stomata (mulut daun),
gunanya untuk keluar-masuknya udara dan uap air (Josei_ne, 2007).
Tumbuhan dapat dibedakan atau dibagi
menjadi dua macam, yaitu tumbuh-tumbuhan berbiji keping satu atau yang disebut
dengan monokotil / monocotyledonae dan tumbuhan berbiji keping dua atau yang
disebut juga dengan dikotil / dicotyledonae. Monokotil adalah tumbuhan
berkeping biji tunggal (atau monokotil) adalah salah satu dari dua kelompok
besar tumbuhan berbunga yang bijinya tidak membelah karena hanya memiliki satu
daun lembaga. Kelompok ini diakui sebagai takson dalam berbagai sistem
klasifikasi tumbuhan dan mendapat berbagai nama, seperti Monocotyledoneae,
Liliopsida, dan Liliidae. Kelompok tumbuhan ini mencakup berbagai tumbuhan
paling berguna dalam kehidupan manusia. Sebagai sumber pangan, sumber energi
nabati, sumber bahan baku industri, perumahan, dekorasi, pakaian, media
penulisan, zat pewarna, dan sebagainya. Sedangkan Dikotil adalah tumbuhan
berbiji belah atau tumbuhan berkeping biji dua adalah segolongan tumbuhan
berbunga yang memiliki ciri khas yang sama dengan memiliki sepasang daun
lembaga (kotiledon:daun yang terbentuk pada embrio) berbentuk sejak dalam tahap
biji sehingga biji sebagian besar anggotanya bersifat mudah terbelah dan sistem
Crouquist mengakui kelompok ini sebagai takson dan menamakannya kelas Magnoliopsida
(Arsyad, 2001).
Pisces
Insang berbentuk lembaran-lembaran
tipis berwarna merah muda dan selalu lembab. Bagian terluar dari insang
berhubungan dengan air, sedangkan bagian terdalam dari insang berhubungan
dengan kapiler-kapiler darah.(Sossie.2001)
Tiap lembaran insang terdiri dari
sepasang filomen dan tiap filomen mengandung banyak lapisan tipis (lomela),
pada filomen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler sehingga
kemungkinan O2 berdifusi masuk dan CO2 berdufusi keluar.(Jarwo.2006)
Linea lateralis (LL) adalah garis yang
dibentuk oleh pori-pori sehingga LL ini terdapat baik pada ikan bersisik maupun
ikan yang tidak bersisik. Sedangkan pada ikan mas mempunyai satu buah garis LL.
LL ini berfungsi untuk mendeteksi keadaan linkungan, terutama kualitas air yang
berperan sebagai penentu dalam proses osmotegulasi.(Sukarsi.2004)
Bentuk tubuh ikan mas agak memanjang
dan memipih tegak (omposed), mulutnya terletak dibagian ujung kepala (terminal)
dan dapat disebutkan (protaktil).(Zainudin.2002)
Dibagian anterior mulut terdapat dua
pasang sungut, diujung dalam mulut terdapat gigi kerongkongan (pharyngeal
teeth) yang terbentuk tiga baris gigi graham.(Janita.2005)
Ikan Mas mempunyai ciri-ciri badan
memanjang, agak pipih, lipatan mulut dengan bibir yang halus, dua pasang kumis
(babels), ukuran dan warna badan sangat beragam (Sumantadinata, 2000).
Ikan Mas
dikenal sebagai ikan pemakan segala (omnivora) yang antaralain memakan serangga
kecil, siput cacing, sampah dapur, potongan ikan, dan lain-lain (Asmawi,2001).
Amphibi
Amphibia berasal dari kata Amphi artinya rangkap dan bios artinya kehidupan sehingga
Amphibi dapat diartikan hewan yang hidup dengan dua bentuk kehidupan, mula-mula
dalam air tawar kemudian dilanjutkan di darat. Fase kehidupan di dalam air
berlangsung sebelum alat reproduksinya masak, keadaan ini merupakan fase larva atau biasa disebut berudu.
Hewan dewasa memiliki columna
vertebralis dan biasanya extremitates dengan digiti atau jari-jari
(Radiopoetro, 2000).
Tubuh katak menunjukkan keadaan yang
serupa dengan anggota-anggota lain dalam ordonya, menjadi diperpendek oleh
karena tidak ada cauda ( Radiopoetro, 2000).
Caput berujung tumpul, tanpa moncong (rostrum) yang menonjol dan rima oris
ialah terminal. Pada dataran dorsal moncongnya tedapat sepasang nares atau
lubang hidung yang kecil. Sepasang mata terdapat hampir pada apeks caput, ia
berukuran besar dan menonjol (Radiopoetro, 2000).
Truncus ialah pendek dan kompak,
memipih pada setengah bagian distal yaitu pada daerah yang ditempati vertebrae
sacrales. Serupa dengan vertebrata terrestrial lainnya, katak dilengkapi dengan
dua pasang extremitates (Radiopoetro, 2000).
Cervix (leher) pada katak ialah
tidak nyata. Truncus (badan)
terletak di sebelah caudal caput,
batas antara caput dan truncus pada katak tidak jelas.
Ukuran katak betina lebih besar daripada yang jantan (Hoeve, 2001).
Sistem skeletal pada Amphibi tersusun
atas bagian yang bertulang dan kartilago. Sistem skeletal ini berfungsi untuk
melindungi bagian vital pada Amphibi antara lain otak dan sistem saraf serta
sistem yang mengandung organ vital lainnya. Sistem skeletal pada amphibi dapat
dibedakan menjadi dua bagian yaitu skeleton soma dan skeleton visceral (Lytle
dan John, 2005).
Sistem pencernan pada Amphibi dimulai
dari mulut dan saluran-salurannya. Lidah pada mulut Amphibi berfungsi untuk
membantu menangkap mangsanya. Saluran pencernaan pada Amphibi terdiri atas
faring, esofagus, perut, usus, dan berakhir pada kloaka. Usus pada Amphibi
terdiri atas duodenum, ileum dan usus besar (Lytle dan John, 2005).
Sistem pernapasan pada Amphibi terdiri
atas sepasang paru-paru, kulit, dan permukaan dinding cavum oris. Amphibi dapat
bernapas dengan kulit karena kulit pada Amphibi selalu basah sehingga oksigen
dari udara bebas dapat berdifusi dengan baik (Lytle dan John, 2005).
Aves
Aves adalah vertebrata
dengan tubuh yang ditutupi oleh bulu (asal epidermal), sedangkan hewan lainnya
tidak ada yang berbulu. Aves adalah vertebrata yang dapat terbang karena mempunyai sayap yang merupakan modifikasi anggota gerak anteior. Sayap pada aves berasal dari elemen-elemen tubuh tengah dan distal. Kaki pada aves digunakan untuk berjalan, bertengger atau berenang (dengan selaput interdigita). Brotowidjoyo (2000)
Burung adalah hewan
endotermik, mereka menggunakan panas
metabolisnya sendiri untuk mempertahankan suhu tubuh yang hangat dan konstan.
Bulu dan lapisan lemak pada beberapa spesies memberikan penyekatan yang memungkinkan
unggas untuk mempertahankan panas yang di hasilkan dari
metabolismenya tersebut. Sebuah system pernapasan yang efisien dan sebuah system peredaran darah dengan sebuah jantung
empat ruang menjaga agar jaringan tetap mendapat suplay oksigen dan
zat-zat makanan yang mencukupi, sehingga mendukung laju metabolisme yang kuat. Campbell (
2003).
Bagian-bagian dari kepala terdiri dari
paruh, dibangun oleh struktur yang terdiri dari zat tanduk. Lubang hidung ada sepasang terletak pada pangkal paruh. Di
sebelah belakang lubang ini terdapat suatu penebalan kulit, dinamakan oleh
seroma yang dengan pertolongan otot-otot
kulit dapat menutup dan membuka lubang. Mata mempunyai kelopak mata
atas dan bawah yang dapat menutup dan membuka. Di sudut muka dari mata terdapat
selaput yang tembus cahaya yang dapat bergerak dari muka ke belakang disebut
membran niktitans. Lubang telinga terletak di sebelah belakang mata
agak ventral, ditutupi oleh bulu-bulu kecil. Djuhanda
(2002)
Alat ekskresi berupa ren yang relatif besar, bewarna merah
coklat, tertutup oleh peritonium (retroperitonial). Tiap-tiap ren terbagi atas
4 lobi. Dari dataran ren adalah ventral keluar ureter yang sempit menuju ke
cauda dan berakhir pada cloaca. Daeah yang berasal dari arteri renalis akan
disaring secara filtratis. Zat-zat yang tidak berguna dalam darah terutama
berupa ureum akan dibuang dalam proses filtrasi ini (Jasin, 2003).
Pada hewan jantan terdapat sepasang testis yang bulat
berwarna putih, melekat di sebelah anterior dari ren dengan suatu alat
penggantung. Testis di sebelah kanan lebih kecil dari pada yang kiri. Dari
masing-masing testis terjulur saluran vasa diferensia sejajar dengan ureter
yang berawal dari ren. Pada sebagian aves, memiliki vesicula seminalis yang
merupakan gelembung kecil bersifat kelenjar dan bagi tempat menampung sementara
sperma sebelum dituangkan melalui pupil yang terletak pada kloaka. Pada hewan
betina terdapat sepasang ovari, hanya yang dekskum mengalami atrophis (mengecil
dan tidak bekerja lagi). Dari ovari menjulur oviduct panjang berkelok-kelok, berlubang
pada bagian cronial dengan bentuk corong. Lubang oviduct disebut ostium
abdomanalis. (Jasin, 2003).
Sebagai sentral adalah cor, yang terletak di lenea mediana,
berbentuk kerucut, diliputi oleh pembungkus pericardium. Terbagi atas empat
ruangan: atrium sinistrum dan atrium dextrum, yang terpisahkan oleh septum
atrium, vetriculum sinistrum dan ventriculum dextrum yang terpisah oleh septum
ventriculum. Pada Aves tidak terdapat lagi vinus vinoses. Pembuluh darah
dibedakan atas pembuluh darah arteriae dan pembuluh darah venae. (Radiopoetro, 2004).
Lubang pada pangkal calamus disebut
umbilicus inferior, sedangkan lubang pada ujung calamus disebut umbilicus
superior. Bulu burung pada saat menetas disebut neossoptile, sedangkan setelah
dewasa disebut teleoptile. (Hickman,
2001)
Mamalia
Asal usul
Mamalia adalah dari bangsa reptil, Mamalia memiliki karakter struktural yang
membedakan dari kehidupan vertebrata lain. Ciri utama dari Mamalia adalah
adanya kelenjar susu, yang berfungsi sebagai sumber makanan untuk anaknya.
Kelenjar lain yang biasa ditemukan adalah kelenjar minyak (sebasea) dan
kelenjar keringat (sudorifera). Rambut tumbuh selama periode tertentu
dalam hidupnya, meskipun berkurang atau tidak ada sama sekali pada stadium tua
(Sukiya, 2005).
Kelinci (Lepus nigricollis)
termasuk kedalam kingdom animalia dan kelas mamalia yang mempunyai berat tubuh
1,35-7 kg dengan panjang 40-70 cm. Kelinci (Lepus nigricollis) merupakan
kelompok hewan yang paling sempurna baik morfologi ataupun anatominya karena ia
mempunyai susunan organ yang kompleks dan susunan metabolisme didalam tubuhnya
yang juga kompleks. Hewan ini banyak ditemukan dimana-dimana.(Boolotion, 1979).
Tubuh kelinci (Lepus nigricollis)
dibagi menjadi empat bagian yaitu : caput, cervix, truncus dan cauda. Pada
caput terdapat rima oris, vibrisae, nares, organon visus. Ciri-ciri yang
dimiliki kelas mamalia seperti pada kelinci (Lepus nigricollis) adalah
sebagai berikut : Memiliki kelenjar mammae (merupakan modifikasi kelenjar
peluh) untuk menyusui anaknya. Mempunyai telinga yang panjang dan kaki belakang
yang lebih panjang dari pada kaki depan. kelinci termasuk hewan tetrapoda yang
memiliki 4 anggota gerak berupa kaki. menurut Anynomous (2007).
Telinga luar (pinnae) lebar. Mata
besar, dengan membran niktitans. Bibir lembek dan fleksibel. Disekitar moncong
ada rambut-rambut panjang (vibrisae). Kaki depan lebih kecil dari kaki
belakang. Ekor pendek. Anus dibawah ekor. Lubang urogenital disebelah anterior
anus (Brotowidjoyo, 1994).
Menurut Brotowijoyo (1994), kaki
belakang panjang dan kuat, digunakan untuk melompat. Jari-jari kaki depan
berjumlah 5 jari dan kaki belakang terdapat 4 jari. Kulit tubuh berambut lebat,
menutup hampir seluruh tubuh. vibrisae ditemukan diujung moncong yang mana berfungsi
sebagai pendeteksi makanan pada waktu didalam tanah. Pada hewan ini terdapat
4-5 pasang puting susu di ventrum yang terdapat pada hewan betina.
Di indonesia, khusunya di Jawa, kelinci
dibawa oleh orang-orang Belanda sebagai ternak hias pada tahun 1835. Hingga
tahun 1912 kelinci (Lepus nigricollis) diklasifikasikan dalam ordo
Rodensia (Rodent), selanjutnya dalam klasifikasi biologi, kelinci dimasukkan
dalam ordo lagomorpha Brotowijoyo (1994).
Binatang menyusui atau mamalia adalah
kelas hewan vertebrata yang terutama dicirikan oleh adanya kelenjar susu, yang
pada betina menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya; adanya rambut;
dan tubuh yang endoterm atau "berdarah panas (Budi ;2005)
BAB III
MATERI DAN METODA
3.1 Waktu dan
Tempat
Praktikum biologi dilaksanakan hari
Sabtu dari tanggal 19 Oktober 2013 sampai dengan tanggal 7 Desember 2013 pada
jam 07.300 sampai dengan selesai.
3.2 Materi
Pada praktikum biologi alat dan bahan
yang digunakan selama praktikum berlangsung adalah adalah Mikroskop, Objek
glass, cover Glass, Pisau silet, Empulur umbi kayu (Manihot utilisima),
epidermis umbi lapis bawang merah(Allium cepa), kulit buah cabe merah (Capsicum
annum), daun Hydrilla verticilata, Solanum tuberosum (kentang),
tepung kacang kedelai (Glycine max),
tepung kacang hijau (Vigna radiata),
pisang (Musa paradisiaca), tepung
jagung (Zea mays), tepung ubi kayu (Manihot utilisima), Panicum maximum,
Brachiaria decumbens, Setaria spacelata, Pennisetum purpureum, Pennisetum
purpupoides, Stylosantes humilis, Callopogonium muconoides, Leucaena leucocephala,
Arachia hypogea, Zea mays, Ricinus comunis, Cyprinus carpio (ikan mas), alat bedah, plastik/terpal ukuran 1
meter, pisau carter 3 buah, telenan, Rana
macrodon (katak hijau) 3 ekor, jarum pentul, pisau 1 buah, 1 ekor ayam (Gallus gallus), dan 1 ekor kelinci (Lapus nigricolis).
3.3 Metoda
Sitologi
Pertama, ambilah lapisan kulit dari Allium
cepa letakan diatas gelas objek, tetesi dengan reagen JKJ, tutup dengan
cover glass, amati dibawah mikroskop. Kedua, sayat melintang empulur ubi kayu
setipis mungkin, letakan diatas gelas objek, tetesi air, tutup dengan cover
glass, amati dibawah mikroskop. Ketiga, ambil daun Hydrilla verticilata
letakan diatas objek glass, tetesi air, tutup dengan cover glass, amati dibawah
mikroskop. Keempat, buat sayatan dari kulit buah cabe merah dan umbi kentang
tetesi dengan air tutup dengan cover glass, amati dibawah mikroskop. Kelima, letakan
objek (tepung) diatas objek glass, tetesi dengan air, tutup dengan cover glass,
amati dibawah mikroskop.
Morfologi Tumbuhan
Pertama, amati objek dibawa secara
seksama sehingga praktikum benar dilapangan. Kedua, perhatikan bagian bunga
kedua jenis objek dengan lup serta bentuknya.
Anatomi Tumbuhan
Pertama, buatlah sayatan melintang dari
kedua objek, gunakan gabus untuk membantu menyayat setipis mungkin. Kedua, buatlah
sayatan melintang dari objek yang masih segar amati dibawah mikroskop. Ketiga,
buatlah sayatan melintang dari batang objek. Keempat, Buat sayatan melintang
akar objek, amati dibawah mikroskop.
Pisces
Pertama, ambil seekor ikan mas segar
dan letakan diatas papan praktikum. Amati morfologinya dengan seksama. Kedua, ambil
sebuah sisik dengan pinset dan amati dibawah mikroskop. Ketiga, Ambil sebuah
sisik yang terletak tepat pada linea literalis lalu amati dibawah mikroskop.
Keempat, bedahlah ikan tersebut sehingga appratur viscerum abdomenalis et
thoracalis dapat terlihat dengan jelas. Kelima, buat potongan melintang tubuh
ikan dibelakang anus dan amati sistem muscularnya. Keenam, keluarkan insang
dari ikatannya dan amati. Ketujuh, bukalah bagian oranium dengan hati-hati agar
tidak ada bagian ynag rusak dan keluarkan enchepalonnya.
Amphibi
Pertama, siapkan seekor katak segar
diatas papan praktikum dan amati morfologinya. Kedua, buka cavum oris katak
tersebut, amati labium superior, labium inferior, tubae, oeshopagus, dentis
maxila, dentis os vomer , dasar mata, platum, glottis, lingua, nares
internal. Ketiga, bedahlah rongga perut dan thorax dengan garis simetris
dibagian ventral mulai dari belakang kepala sampai keanus dan amati dengan
seksama. Keempat, bedahlah tengkorak dari katak tersebut, keluarkan enchepalon (otak)
dengan hati-hati dan amati.
Aves
Pertama, letakan objek praktikum diatas
papan praktikum dan amati morfologinya. Kedua, cabutlah masing-masing satu bulu
plumae, plumulae, dan filoplumae dan amati dengan seksama. Ketiga, letakan
ektremitas anterior dan posterior dari truncus dan buat otot-otot daging yang
menyelubunginya. Amati tulang-tulang tersebut. Keempat, bedalah thorax rongga
perut dengan gunting dan pinset dan scapel, amati organ-organ yang ada. Kelima,
bedalah oranium ayam dengan hati-hati dan keluarkan enchepalonnya amati dengan
seksama.
Mamalia
Pertama, ambil seekor kelinci dan
letakan diatas papan praktikum dan amati. Kedua, buka cavum oris kelinci
gambarkan giginya. Ketiga, potonglah kelinci dan kuliti. Setelah itu bukalah
rongga dada da perutnya dengan cara membedah.
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1
Sitologi
Kegiatan 1: Melihat
struktur sel hidup dan sel mati
Sel merupakan bagian penting penyusun makhluk hidup. Setiap
makhluk hidup tersusun oleh sel-sel yang bentuk dan jumlahnya beraneka ragam.
Sel-sel tersebut seperti halnya makhluk hidup juga mempunyai bagian-bagian yang
menunjukkan kehidupan. Sel adalah struktural terkecil
dan fungsional dari suatu makhluk hidup yang secara independen mampu melakukan
metabolisme, reproduksi dan kegiatan kehidupan lainnya yang menunjang kelangsungan
hidup sel itu sendiri. tubuh makhluk hidup tersusun atas sel-sel
sehingga sel disebut satuan struktural makhluk hidup. Sebagai unit fungsional,
di dalam sel berlangsung semua reaksi kimia dan berbagai proses hidup. Sehingga
di dalam sel hidup terdapat organ-organ yang mendukung proses kehidupan,
sedangkan pada sel mati tidak terdapat organ-organ tersebut. Sel mengandung
materi genetik, yaitu materi penentu sifat-sifat makhluk hidup, dengan adanya
materi genetik sifat makhluk hidup dapat diwariskan pada keturunannya. Sel
makhluk hidup dapat berkembang biak melalui pembelahan sel. Pembelahan sel
dilakukan baik oleh organisme bersel satu maupun oleh sel-sel organisme bersel
banyak.
A.
Struktur sel hidup pada bawang merah (Allium cepa)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Sub. Kingdom : Tracheobionta
Super divisi :
Spermatophyta
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Liliopsida
Sub. Kelas : Lilidae
Ordo :
Liliales
Famili :
Liliaceaea
Genus :
Allium
Spesies :
Allium cepa var. aggregatum L
Gambar 1. Sel
bawang merah (Allium cepa)
Sel bawang merah terlihat seperti papan-papan atau segi empat tidak beraturan
yang disusun seperti batu bata. Memiliki sebuah inti sel yang terletak di
tengah sel. Selain itu di di dalam bawang merah terdapat pigmen yang
menyebabkan sel/jaringan berwarna merah (ada yang mengatakan bahwa pigmen
tersebut adalah fikoeritrin, bagi saya hal tersebut masih kurang jelas, karena
pigmen fikoeritrin biasanya terdapat dalam alga seperti pigmen yang lain;
fikosantin, fikobilin dan lain-lain, mungkin saja pigmen tersebut adalah
golongan karotenoid.
Suatu sel dikatakan hidup apabila sel tersebut
masih menunjukkan ciri-ciri kehidupan antara lain melakukan aktifitas
metabolisme, mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungannya, peka terhadap
rangsang, dan ciri hidup lainnya. Suatu sel hidup harus memiliki protoplas,
yaitu bagian sel yang ada di bagian dalam dinding sel. Protoplas dibedakan atas
komponen protoplasma dan non protoplasma. Komponen protoplasma yaitu terdiri
atas membran sel, inti sel, dan sitoplasma (terdiri dari organel-organel
hidup). Komponen non protoplasma dapat pula disebut sebagai benda ergastik. Benda
ergastik adalah bahan non protoplasma, baik organik maupun anorganik, sebagai
hasil metabolisme yang berfungsi untuk pertahanan, pemeliharaan struktur sel,
dan juga sebagai penyimpanan cadangan makanan, terletak di baigan sitoplasama,
dinding sel, maupun di vakuola. Dalam sel benda ergastik dapat berupa
karbohidrat (amilum), protein (aleuron dan gluten), lipid (lilin, kutin, dan
suberin), dan Kristal (Kristal ca-oksalat dan silika). Seperti dijelaskan
sebelumnya bahwa benda ergastik memiliki banyak fungsi untuk sel, misalnya
penyimpanan cadangan makanan, contohnya amilum, pemeliharaan struktur
(lilin), dan perlindungan, misalnya adanya Kristal ca
oksalat dalam suatu jaringan tumbuhan dapat menyebabkan reaksi alergi bagi
hewan yang memakannya, sehingga hewan tersebut tidak akan bernafsu menyentuhnya
untuk yang kedua kali.
Sel hidup antara lain pada tangkai tanaman jarak,
umbi bawang merah, daun hydrilla, dan kentang.
Sel hidup adalah sel yang masih menunjukkan
aktivitas kehidupan yang ditunjukkan dengan adanya bagian-bagian protoplas
dalam sel atau dengan adanya hasil metabolisme yang berupa bahan
ergastik.Benda-benda ergastik pada sel antara lain amilum pada kentang yang
berfungsi sebagai cadangan makanan, dan Kristal ca-oksalat. Sel hidup antara
lain terdapat pada tangkai tanaman jarak, umbi bawang merah, daun hydrilla, dan
kentang.
B.
Sel mati pada Empulur Ubi Kayu (Manihot utilisima)
Pada sel mati tidak dijumpai adanya
organel-organel, di dalam sel hanya berupa ruangan kosong saja. Sel mati
sendiri asalnya dari sel hidup. Sel menjadi mati disebabkan karena berbagai
faktor, misalnya faktor genetik maupun faktor lingkungan. Sedangkan yang akan
dibahas dalam praktikum ini adalah sel mati karena faktor genetik, maksudnya
sel tersebut mati karena telah mencapai umur yang memang telah ditentukan
secara genetik. Sel-sel tersebut memang dalam perkembangannya terspesialisasi
untuk menjadi suatu sel mati, yang memiliki fungsi tertentu dalam bagi
tumbuhan. Misalnya sel-sel xilem-xilem yang akan bersifat mati secara khusus
berguna untuk pengangkutan unsur mineral dari dalam tanah ke daun.
Klasifikasi
:
Kingdom : Plantae
Divisi :
Spermatophyta
Sub.Divisi : Angiospermae
Class :
Dycotiledonae
Ordo :
Euphorbiales
Family :
Euphorbiaceae
Genus :
Manihot
Spesies :
Manihot utilisima
Gambar 2. Sel
empulur ubi kayu (Manihot utilisima)
Sel penyusun empulur berbentuk segi enam dan memiliki
ruang antar sel yang besar. Sel tersebut bersifat mati karena hanya berupa
ruang kosong. Sel empulur tersebut berasal dari jaringan parenkim yang sudah
mati. Pada beberapa tumbuhan, sel empulur dapat berfungsi sebagai penyimpan air
(teratai) dan penyimpan cadangan makanan (sagu).
Pada sel gabus ( isi sel mati ) tidak tampak nukleus, plastida, maupun vakuola sentral. Sebagaimana pada sel hidup, antar sel mati
terpisah oleh lamella tengah, hanya saja pada sel mati lamela tengah terlihat
lebih jelas. Lignifikasi telah membuat protoplas dalam sel tersebut mati total,
sel gabus itu mengeras dan menggembung (selulosa menjadi lignin), dinding
sekunder membesar (karena zat pembentuk dinding yang tersimpan dalam dinding
primer) sehingga dinding primer dan lamela tengah hanya tampak seperti
garis-garis saja.
Perbedaan Antara Allium cepa dan Manihot utilisima
Pada Allium cepa bentuk selnya seperti balok yang disusun
miring. Pada sel Allium cepa terdapat cairan inti (nukleoplasma)
berupa gel dan transparan dan cairan ini disebut karyotin yang mengandung
senyawa kimia yang kompleks. Fungsinya untuk melindungi vakuola. Sel bawang merah termasuk sel hidup, karena sel bawang merah mempunyai inti
sel, memiliki cairan
didalamnya, dan ada aktifitas yang
terjadi didalamnya seperti pertukaran zat dalam sel.
Pada Manihot utilisima bentuk selnya seperti segi delapan. Pada sel Manihot
utilisima tidak ada cairan, karena sel gabus termasuk sel mati sehingga tidak memiliki
inti sel. Sel Manihot utilisima termasuk sel mati, karena sel gabus tidak memiliki isi, tidak memiliki inti
sel, dan tidak ada aktifitas yang terjadi dalam sel tersebut.
Kegiatan 2 : Melihat Plastida
Plastida merupakan organel utama yang hanya
ditemukan pada tumbuhan dan alga. Plastid berfungsi untuk fotosintesis, dan
juga untuk sintesis asam lemak dan terpen yang diperlukan untuk pertumbuhan sel
tumbuhan. Plastida berasal dari endosimbiosis sianobakteri. Plastida juga merupakan organel yang meghasilkan warna
pada sel tumbuhan. Plastida dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa. Plastida merupakan derivat dari
proplastid yang dibentuk pada bagian meristematik tumbuhan. Secara evolusi
plastida dianggap sebagai prokariota yang bersimbiosis ke dalam sel eukariota dan kemudian kehilangan sifat otonomi
penuhnya. Teori endosimbiosis ini mirip dengan yang terjadi terhadap
mitokondria namun introduksi plastida dianggap terjadi lebih kemudian. Kebanyakan tumbuhan mewarisi plastida
hanya dari induknya. Angiospermae umumnya mewarisi plastida dari induk betina,
sedangkan beberapa gymnospermae mewarisi plastida dari
induk jantan. Alga juga mewarisi plastida dari salah satu induknya (Robert RW,J.Kenneth H.2007). Plastida
dapat dibedakan berdasarkan fungsi dan morfologinya, plastida biasanya diklasifikasikan menjadi kloroplas, leukoplas (termasuk
amiloplas dan elaioplas), dan kromoplas.
Kloroplas, adalah plastida yang menghasilkan warna hijau daun, disebut
klorofil.
Kloroplas adalah plastida yang mengandung
klorofil, karotenoid dan pigmen fotosintesis lain.
Macam-macam klorofil adalah sebagai berikut :
§ klorofil a: menghasilkan warna hijau biru
§ klorofil b: menghasilkan warna hijau kekuningan
§ klorofil c: menghasilkan warna hijau
coklat
§ klorofil d: menghasilkan warna hijau merah
Selubung kloroplas terdiri atas dua
membran. Dalam kloroplas terdapat sistem membran lain berupa kantong-kantong
pipih yang disebut Tilakoid.
Tilakoid tersusun bertumpuk membentuk struktur yang disebut grana (jamak granum). Di dalam
tilakoid inilah terdapat pigmen fotosintesis yaitu klorofil dan karoten.
Ruangan di antara grana disebut stroma.Proses fotosintesis terjadi di dalam
kloroplas. Di dalam tilakoid pigmen klorofil berperan dalam penangkapan energi
sinar untuk mengubah karbon dioksida menjadi gula, yakni sumber energi kimia
dan makanan bagi tetumbuhan. Kloroplas memperbanyak diri dengan memisahkan
diri secara bebas dari pembelahan inti sel. Plastida ini berfungsi
menghasilakan klorofil dan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
Kandungan kimiawi kloroplas adalah protein, fosfolipid, pigmen hijau dan
kuning, DNA dan RNA.
Klasifikasi Hydrilla
Kingdom :
Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Class
: Liliopsida
Ordo
: Hydrochortales
Family
: Hydrochortaceae
Genus
: Hydrilla
Spesies
: Hydrilla verticillata
Gambar 3. Sel daun Hydrilla
verticillata
Pada sel Hydrilla terdapat ruang antar sel, vakuola,
sitoplasma, dan kloroplas. Hydrilla vercillata yang telah kita amati ini
merupakan sel hidup karena di dalamnya terdapat protoplasma yang terdiri dari
vakuola yang berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan, kloroplas yang
berfungsi sebagai pemberi warna dan sitoplasma yang merupakan 90% cairan. Pada gambar
3 kita bisa
melihat tiga vakuola yang dikelilingi oleh klorofil, itu menandakan bahwa hydrila itu
masih kecil sehingga vakuolanya pun kecil, pada Hydrila verticillata ini terjadi
dua pergerakan, pergerakan rotasi yaitu pergerakan yang beraturan tau
pergerakan searah dengan jarum jam, rotasi ini terjadi pada
hidrila yang sudah dewasa, kemudian pergerakan sirkulasi yaitu pergerakan yang
tidak beraturan, sirkulasi ini terjadi pada hidrila yang masih muda. Jika kita
lihat bahwa kloroplas berputar tetapi yang sesungguhnya yang berputar atau
bergerak itu adalah sitoplasma dengan kata lain sitoplasma lah yang
menjadi arus yang membawa kloroplas, oleh karena sitoplasma itu sangat bening
sehingga tidak bisa dilihat.
Hydrilla adalah tumbuhan
spermatophyta yang hidup di air, sehingga ia memiliki bentuk adaptasi yang
berbeda dengan spermatophyta darat. Dinding selnya tebal untuk mencegah osmosis
air yang dapat menyebabkan lisisnya sel. Sel hydrilla berbentuk segi empat
beraturan yang tersusun seperti batu bata. Memiliki kloroplas dan klorofil yang
terdapat di dalamnya. Pada daun hydrilla, dapat pula diamati proses aliran
sitoplasma, yaitu pada bagian sel-sel penyusun ibu tulang daun yang memanjang
di tengah-tengah daun. Pada hydrilla juga terdapat trikoma yang berfungsi untuk
mencegah penguapan yang berlebih.
Aliran Sitoplasma dalam
tumbuhan akan menggerakkan plastida melewati beberapa vakoula kesegala arah
yang disebut dengan sirkulasi, aliran ini biasanya terdapat pada sel tumbuhan
yang masih muda, karena pada tumbuhan muda, sel-sel masih dalam tahapan
pertumbuhan dan perkembangan, sehingga masih membutuhkan bahan-bahan organik
untuk sintesis komponen-komponen sel. Sedang aliran sitoplasma yang
mengelilingi vakoula disebut aliran rotasi, terjadi pada sel tua, karena sel
tua tidak terlalu banyak membutuhkan senyawa organik lagi, maka bahan organik
tersebut dibawa ke vakuola untuk disimpan sebagai cadangan makanan, jika suatu
saat tumbuhan membutuhkannya, misalnya dalam kondisi kekeringan atau kemarau.
Kromoplas, adalah
plastida yang menghasilkan warna non fotosintesis atau warna selain hijau.
Macam-macam warna tersebut adalah sebagai berikut:
§ Karotin : Berwarna kuning, misalnya pada wortel
§ Xantofil : Berwarna kuning pada daun yang tua
§ Fikosantin : Berwarna coklat pada ganggang
Phaeophyta
§ Fikosianin : Berwarna biru pada ganggang cyanophyta
§ Fikoeritrin
: Berwarna merah pada
ganggang Rhodophyta
§
Antosianin
: Memberi
warna merah sampai kuning pada bunga
§ Karoten
menimbulkan warna keemasan misalnya pada wortel dan Chrysophyta.
Klasifikasi Capsicum
annum:
Kingdom :
Plantae
Sub. Kingdom :
Tracheobionta
Super Divisi :
Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub. Kelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Family : Solanaceae
Genus : Capsicum
Spesies : Capsicum
annum L
Gambar 4. Sel
kulit buah cabe merah (Capsicum annum)
Warna kuning, merah,
atau merah bata pada kromoplas disebabkan oleh kandungan karotenoidnya.
Kromoplas sering kali berasal dari kloroplas, namun dapat pula berasal dari
proplastida. Yang penting dalam diferensiasi kromoplas adalah sintesis dan
penempatan pigmen karotenoid seperti karotenoid (pada wortel, Daucus) atau
likopen (pada tomat. Lycopersicon). Perkembangan pigmen berkaitan dengan
modifikasi, bahkan perombakan sama sekali, tilakoid. Dalam proses itu, globula
(gelembung) lipid bertambah banyak. Dalam beberapa kromoplas, pigmen disimpan dalam
globula (cabe kuning, jeruk).
Pada kromoplas lain,
pigmen berkumpul dalam fibril protein yang berjumlah banyak (cabe merah).
Bentuk ketiga dari pigmen adalah bentuk kristaloid. Pada tomat merah,
perkembangan likopen berbentuk kristal berkaitan dengan membran tilakoid.
Beberapa krislal menjadi amat panjang dan tilakoid memanjang, sementara
likopera dibentuk. Kristaloid karoten dalam akar wortel dibentuk sewaktu
struktur dalam plastida rusak dan tetap berhubungan dengan selubung lipoprotein. Kromoplas tidak
memiliki klorofil.
Kromoplas sering
berasal dari kloroplas, seperti pada kulit buah jeruk yang berubah dari hijau
menjadi merah kuning. Keadaan sebaliknya dapat pula terjadi, seperti kromoplas
pada akar wortel yang terbukti mampu berdeferensiasi menjadi kloroplas. Pigmen
karoten hilang dan tilakoid yang membentuk klorofil dapat berkembang dalam
plastida.
Kloromoplas memberi warna pada berbagai bagian
alat tumbuhan. Namun, tidak seluruh warna pada tumbuhan disebabkan oleh pigmen
dalam plastida, sebab dalam cairan vakuola juga dapat ditemukan sebagai zat
warna.
Leukoplas adalah
plastida yang tidak berwarna. Terdapat 3 jenis leukoplas yang dibedakan
berdasarkan fungsinya.
§ Amiloplas : berfungsi menghasilkan amilum
§ Elaioplas
: berfungsi
menghasilkan lemak
§ Proteoplas
: berfungsi
menghasilkan protein
Klasifikasi Solanum
tuberosum:
Kingdom :
Plantae
Sub. Kingdom :
Tracheobionta
Super Divisi :
Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub. Kelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : Solanum
tuberosum L
Gambar 5. Sel Kentang (Solanum tuberosum)
Lekoplas merupakan plastida berwarna putih berfungsi
sebagai penyimpan makanan. Kentang
(Solanum tuberosum L.) adalah tanaman dari suku Solanaceae yang memiliki umbi batang yang dapat dimakan dan disebut
“kentang” pula. Tanaman ini merupakan herba (tanaman
pendek tidak berkayu) semusim dan menyukai iklim yang sejuk. Di daerah tropis
cocok ditanam di dataran tinggi. Tanaman kentang merupakan tanaman semusim.
Umbi kentang berbentuk bulat sampai lonjong dengan ukuran yang beragam. Secara
fisiologis umbi kentang merupakan organ penyimpanan makanan. Kentang merupakan
lima kelompok besar makanan pokok dunia selain gandum, jagung, beras, dan
terigu. Bagian utama kentang yang menjadi bahan makanan adalah umbi, yang
merupakan sumber karbohidrat, mengandung vitamin dan mineral cukup tinggi.
Selain karbohidrat, kentang juga kaya vitamin C. Hanya dengan makan 200 gram
kentang, kebutuhan vitamin C sehari terpenuhi.
Kegiatan 3 :
Melihat Struktur Pati
Klasifikasi kacang kedelai (Glycine
max)
Kingdom : Plantae
Filum : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo :
Fabales
Famili : Fabaceae
Sub.famili : Faboideae
Genus : Glycine (L.)
Merr.
Spesies : Glycine max
Gambar 6. Sel pati tepung kacang kedelai (Glycine max)
Sel kacang
ini terdapat bintik hitam yang sangat jelas sekali, karena semakin jelas bintik
tersebut maka sel tersebut sangatlah baik dan bereproduksi swsangat cepat. Sel
ini terdiri dari dinding sel inti dan terdapat pula sitoplasma. Dinding sel
berfungsi sebagai peindung bagi inti sel dan tempat transport elektron.
Klasifikasi
kacang hijau (Vigna
radiata)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo :
Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Vigna
Spesies : Vigna radiata
Gambar 7. Sel pati tepung kacang hijau
Telah
dilakukan isolasi atau ekstraksi pati dari kacang hijau kemudian beberapa karakteristik penting
ditentukan. Hasil atau rendemen dari
pati yang diperoleh sebesar 31,1% dari biji utuhnya. Bentuk granula pati oval
hingga bulat dengan diameter butiran 7-26 µm; hasil Scanning Mikrograf Elektron
mempunyai permukaan halus; Suhu gelatinisasi berkisar 58-67-82° C dan entalpi
gelatinisasi sebesar 18,5 Jlg. Kadar amilosa total 45,3% , dan 12,1%
diantaranya membentuk kompleks dengan lipid. Pola difraksi sinar-X adalah type
- C dan intensitas sinar-X jauh lebih kuat daripada pati kacang-kacangan
lainnya. Pati kacang hijau juga menunjukkan swelling factor yang tinggi (43,6
pada suhu 95 ° C dalam air). Hasil analysis Viscoamylographic dari pasta pati
(6% w/v) tidak menunjukkan adanya puncak viskositas pada suhu 95 °C [viskositas rendah 200 BU, viskositas
meningkat 140 BU selama siklus bertahan pada 95 ° C dan kembali ke 220 BU lagi;
butiran pati kacang hijau mudah terhidrolisis oleh a-amilase pancreas
babi (76,4% pada 72 jam). Retrogradasi
pati kacang hijau (yang diukur dengan perubahan sineresis, kekuatan gel,
entalpi dan intensitas sinar-X difraksi) tampaknya lebih parah dibandingkan
dengan pati kacang-kacangan lainnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pati kacang
hijau berbeda dengan pati kacang-kacangan lainnya secara signifikan
(15,19,20,26-29) dalam hal kandungan amilosanya, tingkat aksesibilitas air dan amilase ke
daerah amorf granula pati, tingkat asosiasi rantai pati dalam daerah amorf dan
kristal, serta intensitas Difraksi sinar-X. Perbedaan-perbedaan ini
mempengaruhi variasi factor pembengkakan, pencucian amilosa, enzyme
digestibility, parameter gelatinisasi dan tingkat retrogradasinya.
Pada butir
pati kacang hijau (Phaseolus radiates), berdasarkan letak hilumnya masuk
pada kategori butir pati konsentris dan terdapat keretakan / korosi pada butir
pati tersebut karena sebagian amilumnya itu digunakan untuk tumbuhan itu
sendiri yang mungkin disebabkan untuk perkecambahan.
Klasifikasi
pisang (Musa paradisiaca)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo :
Zingiberales
Famili : Musaceae
Genus : Musa
Spesies : Musa paradisiaca
Gambar 8. Sel Pisang (Musa
paradisiaca)
Butir pati
merupakan sarana bagi tanaman untuk menyimpan energy mereka diproduksi oleh
berbagai macam tanaman dan campuran amylase dan alfa amilopektin. Pati pisang
memiliki bentuk sel yang unik karena hampir menyerupai gelembung air yang
sedang terbang dan terdapat inti sel setiap gelembung tersebut juga terdapat
membrane sel.
Klasifikasi jagung (Zea mays)
Kingdom :
Plantae
Subkingdom :
Tracheobionta
Super Divisi :
Spermatophyta
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Liliopsida
Sub Kelas :
Commelinidae
Ordo :
Poales
Famili :
Poaceae
Genus :
Zea
Spesies :
Zea mays L.
Gambar 9. Sel pati tepung jagung (Zea mays)
Sel jagung termasuk
juga dalam sel eukariotik yang mempunyai DNA terletak diinti, mitokondria dan
kloroplas.
1. Inti
mengandung DNA
2. Mitokondria
mengandung jumlah yang relative kecil DNA diatur dalam molekul-molekul
melingkar. DNA ini hanya membawa beberapa gen mitokondria. Kebanyakan
mengandung informasi genetis tentang mitokondria itu sendiri hadir dalam
nucleus.
3. Kloroplas
juga mengandung jumlah terdapat DNA dalam pengaturan melingkar atau lileare
seperti di mitokondria.
Klasifikasi ubi kayu (Manihot
utilisima)
Kingdom :
Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub Class : Rosidae
Ordo : Euphorbiales
Familia : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Species : Manihot utilisima
Gambar 10. Sel pati tepung ubi kayu (Manihot utilisima)
Sel ubi kayu
banyak mengandung karbohidrat dimana mempunyai bentuk sel yang hampir serupa
dengan sel bawaan. Pada sel ubi kayu ini terdapat rongga yang sangat besar
sehingga inti dan membrah sel tidak terlalu jelas.
Pada butir
pati singkong (Manihot utillissima), butir patinya masuk kedalam kategori butir
pati konsentris. Ubi kayu (singkong) ini terdiri dari dua spesies, yaitu Manihot
utilisima dan Manihot esculenta, dari famili Eupharbiaceae.
Umurnya secara umum adalah antara 6-12 bulan.
Klasifikasi kentang (Solanum
tuberosum)
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Asteridae
Ordo :
Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : Solanum tuberosum
Gambar 11. Sel pati pada kentang (Solanum tuberosum)
Pada
Kentang, perubahan berkala yang mengakibatkan adanya lapisaan berasal dari
dalam (endogen). Dalam butir tersebut. Pada biji yang mulai berkecambah atau
umbi yang mulai menumbuhkan pucuk, butiranti mengalami pengikisan yang bermula
dari luar dan lama – kelamaan habis terurai. Pada butir pati kecil, hilum
biasanya menjadi eksentris (tidak di pusat). Jika dalam plastida terbentuk
lebih dari satu butir pati, maka butiran tersebut akan segera saling menyentuh
dan membentuk butir majemuk.
Dengan
demikian dikenal butir majemuk seperti pada pati gandum (Avena) dan padi
(Oryzasativai), pati setengah majemuk pada kentang, dan butir pati
tunggal seperti pada pati irut (Maranta).
Jika butir pati mengisi sel hingga
penuh, maka tepinya bersudut. Posisi hilum, bentuk dan ukuran butir, serta
sifat butir tunggal atau majemuk memungkinkan identisifikasi spesies tumbuhan
penghasilan butir pati yang bersangkutan.
4.2 Morfologi
Kegiatan 1 : Mengenal bentuk umum dari rumput
1.
Panicum maximum (Rumput Benggala)
Panicum
maximum disebut juga rumput benggala berasal dari Afrika tropik dan sub tropik.
Ciri-cirinya bersifat perennial, batang tegak, kuat, dan membentuk rumpun.
Akarnya membentuk serabut dalam, buku dan lidah daun berbulu. Warna bunga hijau atau keunguan (Tumbuh pada daerah dataran rendah sampai
pegunungan 0–1200 m di atas permukaan laut. Produksi Panicum maximum
yang dihasilkan mencapai 100–150 ton/ha/th dalam bahan segar. Panen pertama
dilakukan setelah 2–3 bulan setelah penanaman (Sutopo, 1985).
Klasifikasi Panicum maximum:
Kingdom : Plantae
Divisi :
Angiospermae
Klass :
Monocotyledoneae
Ordo :
Graminales
Family :
Graminaceae
Genus
: Panicum
Spesies : Panicum maximum
Gambar 11. Panicum
maximum
2.
Brachiaria decumbens
Brachiaria
decumbens disebut juga rumput signal atau BD berasal dari Afrika timur. Brachiaria
decumbens mempunyai ciri-ciri, tinggi tanaman 30 – 45 cm, daun kaku dan
pendek, ujung daun meruncing, mudah berbunga, bunga berbentuk seperti bendera,
dan tumbuh baik pada kondisi curah hujan 1000-1500 mm/ tahun. Brachiaria
decumbens disebut rumput gembalaan yang tumbuh menjalar dengan stolon
membentuk hamparan yang lebat yang tingginya sekitar 30-45 cm dan merupakan
jenis rumput penggembalaan terbaik di Kango.
Klasifikasi Brachiaria
decumbens
Kingdom : Plantae
Divisi :
Angiospermae
Klass
:
Monocotyledoneae
Ordo
:
Graminales
Family
:
Graminaea
Genus
: Brachiaria
Spesies
: Brachiaria decumbens
Gambar 12. Brachiaria
decumbens
3.
Setaria spacelata (Rumput Setaria)
Setaria spacelata disebut juga Rumput Setaria (Indonesia). R
Klasifikasi Setaria spacelata
Kingdom : Plantae
Sub kingdom : Tracheobionta
Super divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas
: Liliopsida
Super kelas : Commelinidae
Ordo : Cyperales
Family
: Poaceae
Genus : Setaria
Spesies
: Setaria spacelata
Gambar 13. Setaria spacelata
Mempunyai
ciri-ciri yaitu, umbuh tegak berumpun-rumpun seperti serai, akar serabut, daun
tumbuh menyirip seperti pedang, dan pada pangkal daun berwarna sedikit merah.
4.
Pennisetum purpureum (Rumput Gajah)
Pennisetum
purpureum disebut juga Rumput Gajah (Indonesia). Rumput ini berasal dari Afrika
daerah tropik, perennial dan dapat tumbuh setinggi 3-4,5 m. Berkembang
dengan rhizoma yang panjangnya dapat mencapai 1 m. Panjang daun 16–90 cm dan
lebar daun 8–35 mm. Kultur teknis rumput ini adalah bahan tanam berupa pols dan
stek, interval pemotongan 40-60 hari, responsif terhadap pupuk nitrogen,
campuran dengan legum seperti Centro dan Kudzu, produksinya
100-200 ton/ha/th (segar), 15 ton/ha/th bahan kering (BK), renovasi 4-8 tahun
(Reksohadiprojo, 1994).
Klasifikasi Pennisetum
purpureum
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi :
Angiospermae
Class :
Monocotyledoneae
Ordo : Glumiflora
Famili : Gramineae
Sub famili
:
Panicurdeae
Genus : Pennisetum
Species : Pennisetum purpureum
Gambar 14. Pennisetum purpureum
5.
Pennisetum purpupoides (Rumput Raja)
Rumput raja
mempunyai karakteristik tumbuh tegak berumpun-rumpun, ketinggian dapat mencapai
kurang lebih 4 m, batang tebal dan keras, daun lebar agak tegak, dan ada bulu
agak panjang pada daun helaian dekat liguna. Permukaan daun luas dan tidak
berbunga kecuali jika di tanam di daerah yang dingin. Rumput raja dapat di
tanam di daeah yang subur di dataran rendah sampai dataran tinggi, dengan curah
hujan tahunan lebih dari 1.000 mm.
Produksi
hijauan rumput raja dua kali lipat dari produksi rumput gajah, yaitu dapat
mencapai 40 ton rumput segar/hektar sekali panen atau setara 200-250 ton rumput
segar/hektar/tahun. Mutu hijauan rumput raja lebih tinggi jika dibandingkan
dengan rumput gajah Hawai ataupun rumput Afrika.
Klasifikasi Brachiaria
decumbens
Kingdom : Plantae
Divisi :
Angiospermae
Klass :
Monocotyledoneae
Ordo :
Graminales
Family :
Graminaceae
Genus : Pennisetum
Spesies
: Pennisetum
purpupoides
Gambar 15. Pennisetum purpupoides
Kegiatan 2 : Mengenal bentuk dari leguminosa
1.
Stylosantes humillis (Legum Stylo)
Tanaman ini
berasal dari Amerika tengah dan selatan. Merupakan tanaman tahunan yang tumbuh
tegak membentuk semak dengan ketinggian 100-150 cm dan cenderung berkayu.
Tanaman ini memiliki batang yang kasar dan daun yang berkelompok dimana dalam
setiap tangkai terdapat 3 helai daun. Perakaran jenis legum ini sangat
dalam. Tanaman ini toleran terhadap tanah kurang subur. Selain itu legum
ini juga tahan terhadap daerah kering atau basah tetapi tidak tahan terhadap
naungan. Tanaman ini dapat tumbuh pada ketinggian 0-1.000 m dpl dengan curah
hujan > 850 mm/tahun. Untuk perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan
menggunakan biji atau stek.
Klasifikasi Stylosantes
humillis
Kingdom : Plantae
Divisi :
Spermatophyta
Klass :
Dicotyledoneae
Ordo :
Leguminales
Family :
Leguminales
Genus :
Stylosantes
Spesies : Stylosantes
humillis
Gambar 16. Stylosantes humillis
2.
Callopogonium muconoides (Legum Callopo)
Tanaman ini tumbuh menjalar dan bisa
memanjang sampai 30-50 cm. Tanaman ini beradaptasi pada tanah yang basah dan
tidak tahan terhadap kekeringan. Batang dan daun yang muda berbulu, berwarna
coklat keemasan. Bentuk daun bulat dan berkelompok 3 dalam satu tangkai.
Bunganya kecil berwarna ungu. Jenis legum ini kurang disukai oleh ternak karena
daun dan batangnya berbulu. Biasa ditanam dengan biji dengan kebutuhan 6-9
Kg/ha. Dapat ditanam dengan rumput Rhodes dan Brachiaria.
Klasifikasi Callopogonium
muconoides
Kingdom : Plantae
Divisi :
Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Leguminaceae
Famili : Leguminales
Genus
: Callopogonium
Spesies
: Callopogonium muconoides
Gambar 17. Callopogonium muconoides
3. Leucaena leucocephala (Petai cina)
Tanaman
legum berkayu yang berumur panjang ini tingginya bisa mencapai 10 m. Berasal
dari Amerika tengah (Meksiko) dan Amerika Selatan. Berakar dalam, daun menyirip
ganda, anak daun ellips agak oval dan kecil. Warna daun hijau tua agak kelabu.
Tumbuh baik pada tanah sedang sampai berat dengan ketinggian tempat 700-1.200 m
dpl dan curah hujan berkisar 700-1.650 mm/tahun. Jenis legum ini bisa dijadikan
sebagai sumber protein bagi ternak.
Klasifikasi Leucaena leucocephala
Kingdom : Plantae
Divisi :
Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Leguminales
Family : Leguminaceae
Genus
: Leucaena
Spesies
: Leucaena leucocephala
Gambar 18. Leucaena leucocephala
4. Arachia hypogea (Kacang tanah)
Tanaman ini
berasal dari Amerika Selatan tepatnya adalah Brazillia, namun saat ini telah
menyebar ke seluruh dunia yang beriklim tropis atau subtropis Masuknya kacang
tanah ke Indonesia pada abad ke-17 diperkirakan karena dibawa oleh
pedagang-pedagang Spanyol,Cina,atau Portugis sewaktu melakukan pelayarannya
dari Meksiko ke Maluku setelah tahun 1597 Pada tahun 1863 Holle memasukkan
Kacang Tanah dari Inggris dan pada tahun 1864 Scheffer memasukkan pula Kacang
Tanah dari Mesir Republik Rakyat Cina dan India kini merupakan penghasil kacang
tanah terbesar dunia.
Klasifikasi Arachia
hypogea
Kingdom : Plantae
Divisi :
Spermatophyta
Kelas
:
Dicotyledoneae
Ordo
: Leguminales
Family
: Leguminaceae
Genus
: Arachia
Spesies
: Arachia hypogea
Gambar 19. Arachia hypogea
Kegiatan 3 : Mengenal dan membedakan bunga rumput dan leguminosa
1.
Bunga Panicum maximum (Rumput Benggala)
Gambar 20.
Bunga Panicum
maximum
1. Bunga Callopogonium muconoides (Legum Callopo)
Gambar 21. Bunga Callopogonium muconoides
Perbedaan
bunga diatas yaitu pada seluruh morfologinya.
Jika pada Panicum
maximum
a. Bunganya
berbentuk seperti bulat telur
b. tumbuh
banyak diruas-ruas tangkai batang
c. agak keras
d. mempunyai
bulu-bulu
e. tidak
mempunyai mahkota
maka pada Callopogonium muconoides
a. mempunyai
kelopak
b. dibawah
tangkai daun ada bulu-bulu lebat yang panjang
c. berbentuk
seperti kupu-kupu
d. tidak
mempunyai benang sari
e. tidak
memiliki putik
4.3 Anatomi
Tumbuhan
Kegiatan 1: Melihat susunan anatomi daun
1.
Daun
Pennisetum purpureum (Rumput gajah)
Klasifikasi Pennisetum purpureum
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Class : Monocotyledoneae
Ordo : Glumiflora
Famili : Gramineae
Sub famili
:
Panicurdeae
Genus
: Pennisetum
Species
: Pennisetum purpureum
Gambar 22. Anatomi daun Pennisetum purpureum
2.
Daun
Arachia hypoge (Kacang tanah)
Klasifikasi Arachia
hypogea
Kingdom : Plantae
Divisi :
Spermatophyta
Kelas
:
Dicotyledoneae
Ordo
: Leguminales
Famili
: Leguminaceae
Genus : Arachia
Spesies : Arachia hypogea
Gambar 23. Anatomi
daun Arachia hypogeal
Kegiatan 2: Mempelajari anatomi batang monokotil
1.
Batang Pennisetum
purpureum (Rumput gajah)
Klasifikasi Pennisetum purpureum
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Class : Monocotyledoneae
Ordo : Glumiflora
Famili : Gramineae
Sub famili
:
Panicurdeae
Genus
: Pennisetum
Species : Pennisetum purpureum
Gambar 24. Anatomi batang Pennisetum purpureum
2. Batang Panicum maximum (Rumput benggala)
Klasifikasi Panicum maximum:
Kingdom : Plantae
Divisi :
Angiospermae
Klass :
Monocotyledoneae
Ordo :
Graminales
Family : Graminaceae
Genus
: Panicum
Spesies : Panicum maximum
Gambar 25. Anatomi batang Panicum
maximum
3. Batang Zea mays
(Jagung)
Klasifikasi Zea mays
Kingdom :
Plantae
Subkingdom :
Tracheobionta
Super Divisi :
Spermatophyta
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Liliopsida
Sub Kelas :
Commelinidae
Ordo :
Poales
Famili :
Poaceae
Genus :
Zea
Spesies :
Zea mays L.
Gambar
26. Anatomi batang Zea mays
Kegiatan 3: Mempelajari anatomi batang tumbuhan dikotil
1.
Batang Arachia hypogea (Kacang tanah)
Klasifikasi Arachia
hypogea
Kingdom : Plantae
Divisi :
Spermatophyta
Kelas
:
Dicotyledoneae
Ordo
: Leguminales
Family
: Leguminaceae
Genus
: Arachia
Spesies
: Arachia hypogea
Gambar 27. Anatomi batang Arachia hypogea
2.
Batang
Vigna radiata (Kacang hijau)
Klasifikasi kacang hijau (Vigna radiata)
Kingdom : Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Ordo :
Fabales
Famili :
Fabaceae
Genus :
Vigna
Spesies :
Vigna radiata
Gambar
28. Anatomi batang Vigna radiate
3.
Batang Ricinus communis (Jarak kepyar)
Klasifikasi jarak kepyar (Ricinus communis)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malpighiales
Famili : Euphorbiaceae
Sub famili : Acalyphoideae
Genus : Ricinus
Spesies : Ricinus communis
Gambar 29. Anatomi batang Ricinus communis
Kegiatan 4: Melihat susunan anatomi akar
1.
Akar Zea mays (Jagung)
Klasifikasi Zea mays
Kingdom :
Plantae
Subkingdom :
Tracheobionta
Super Divisi :
Spermatophyta
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Liliopsida
Sub Kelas :
Commelinidae
Ordo :
Poales
Famili :
Poaceae
Genus :
Zea
Spesies :
Zea mays L.
Gambar
30. Anatomi akar Zea mays
2.
Akar Ricinus communis (Jarak kepyar)
Klasifikasi jarak kepyar (Ricinus
communis)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malpighiales
Famili : Euphorbiaceae
Sub famili : Acalyphoideae
Genus : Ricinus
Spesies : Ricinus communis
Gambar 31. Anatomi akar Ricinus communis
4.4 Pisces
Kegiatan 1:
Melihat bentuk morfologi ikan mas
Klasifikasi Cyprinus carpio (Ikan mas)
Filum : Chodata
Sub filum : Vertebrata
Kelas : Osteichthyes
Ordo : Teleostei
Famili : Cyprinidae
Genus : Cyprinus
Spesies : Cyprinus caprio
Gambar 32.
Morfologi ikan mas
Tubuh ikan mas pada umumnya dibagi menjadi 3
kelompok yaitu bagian kepala (caput), bagian badan (truncus) dan
bagian ekor (cauda).
1.
Pada bagian kepala tersusun atas
organ-organ:
a.
Hidung
(nares externa),
b.
rongga mulut (cavum oris),
c.
organon visus (mata) beserta
bagian-bagiannya seperti cornea, sclera, iris dan lain-lainnya,
d.
cekung hidung (fovea nasalis),
e.
tutup insang (apparatus operculare)
beserta bagian-bagiannya (operculum, membrana branchiostegalis, radii
branchiostegii, dan branchiae),
f.
barbulae (kumis).
2.
Pada bagian truncus (badan)
terdapat:
a.
sisik
(squama) dengan tipe-tipe ctenoid, cycloid, ganoid dan
sebagainya. Bentuk sisik iakn mas adalah bulat tipis.
b.
terdapat sirip (pinnae), yang terdiri
dari pinnae tunggal dan pinnae sepasang. yaitu:
§
Sirip
punggung (Pinnae dorsalis) berjumlah
tunggal
§
Sirip
perut (Pinnae abdominalis) berjumlah
sepasang
§
Sirip
dada (Pinnae thoracalis) berjumlah
sepasang
§
Sirip
belakang (Pinnae analis) berjumlah
tunggal
c.
terdapat pula linea lateralis
atau gurat sisi, yang membujur di sepanjang kedua sisi tubuh sampai ekor.
3.
Pada
bagian cauda (ekor) terdapat sirip
ekor (Pinnae caudalis).
Kegiatan 2:
Melihat bentuk sisik secara mikroskopis
Gambar 33. Sisik ikan mas
Sisik berfungsi sebagai pelindung
kulit, dan tutup insang berfungsi sebagai alat pelindung atau yang menutupi
insang serta sebagai tempat untuk pertukaran oksigen dan keluar masuknya air
saat ikan bernafas.
Ada beberapa macam sisik ikan yang dikenal yaitu :
1. Sisik
kosmoid (cosmoid) Sisik kosmoid yang sesungguhnya hanya dijumpai pada ikan-ikan bangsa Crossopterygi yang telah punah. Sisik ini
berlapis-lapis, di mana lapisan terdalam terbangun dari tulang yang memipih. Di
atasnya berada selapis tulang yang berpembuluh darah, dan di atasnya lagi,
selapis bahan serupa email gigi yang disebut kosmin (cosmine). Kemudian di bagian terluar
terdapat lapisan keratin. Ikan coelacanth memiliki semacam sisik kosmoid
yang telah berkembang, yang kehilangan lapisan kosmin dan lebih tipis dari
sisik kosmoid sejati.
2. Sisik
ganoid sisik-sisis genoid ditemukan pada ikan suku Lepisosteidae dan Polypteridae. Sisik-sisik ini serupa dengan
sisik kosmoid, dengan sebuah lapisan ganoin terletak di antara
lapisan kosmin dan enamel. Sisik-sisik ini berbentuk belah ketupat, mengkilap
dan keras.
3. Sisik
plakoid Sisik-sisik plakoid dimiliki oleh ikan hiu dan ikan-ikan bertulang rawan lainnya. Sisik-sisik ini memiliki
struktur serupa gigi.
4. Sisik
leptoid Sisik-sisik leptoid didapati pada ikan-ikan bertulang keras, dan
memiliki dua bentuk. Yakni sisik sikloid (cycloid) dan ktenoid (ctenoid).
5. Sisik sikloid memiliki tepi luar yang halus,
dan paling umum ditemukan pada ikan-ikan yang lebih primitif yang memiliki
sirip-sirip yang lembut. Misalnya adalah ikan-ikan salem dan karper.
6. Sisik
ktenoid bergerigi di tepi luarnya, dan biasanya ditemukan pada ikan-ikan yang
lebih ‘modern’ yang memiliki sirip-sirip berduri.
Sejalan dengan pertumbuhannya, sisik-sisik sikloid dan
ktenoid terus bertambah lingkaran tahunnya. Sisik-sisik ini tersusun di tubuh
ikan seperti genting, dengan arah menutup ke
belakang. Dengan demikian memungkinkan aliran air yang lebih lancar di
sekeliling tubuh.
Kegiatan 3:
Untuk melihat linea lateralis
Gambar 34. Linea lateralis
Linea lateralis berfungsi untuk
mendeteksi keadaan linkungan, terutama kualitas air dan juga berperan dalam
proses osmoregulasi. Linea lateralis merupakan salah satu bagian tubuh ikan yang dapat dilihat
secara langsung sebagai garis yang gelap di sepanjang kedua sisi tubuh ikan
mulai dari posterior operculum sampai pangkal ekor (peduncle). Pada linea
lateralis terdapat lubang-lubang yang berfungsi untuk menghubungkan kondisi
luar tubuh dengan sistem canal yang menampung sel-sel sensori dan pembuluh
syaraf. Linea
lateralis sangat penting keberadaannya sebagai organ sensori ikan yang dapat
mendeteksi perubahan gelombang air dan listrik. Selain itu, linea lateralis
juga juga berfungsi sebagai echo-location yang membantu ikan untuk
mengidentifikasi lingkungan sekitarnnya.
KEGIATAN 4
Kegiatan 4:
Melihat organ-organ yang terdapat dalam rongga dada dan perut
Gambar 35. Organ-organ dalam tubuh ikan mas
Pada gambar di atas terlihat proses
pembedahan pada ikan yang dilakukan dengan sangat teliti supaya alat pembedahan
tidak mengenai organ bagian dalam pada ikan. Setelah proses pembedahan selesai
tampak terlihat bagian organ dalam pada ikan, dimana organ tersebut mempunyai
struktur dan fungsinya masing – masing.
Didalam organ tubuh ikan mas ini,
yang paling terdapat banyak adalah endapan lemak yang menutupi organ bagian
dalam tubuh ikan khususnya menutupi usus ikan. Usus ikan berfungsi sebagai alat
untuk menyerap sari – sari makanan yang diperlukan oleh tubuh.
Organ-organ yang terdapat dalam rongga dada
dan perut:
- Vesica natatoria (gelembung renang), ada 2 bagian anterior dan posterior, warna putih mengkilap, letaknya berdekatan dan sejajar dengan cavum vertebralis, berguna untuk timbul tenggelamnya ikan. Saluran untuk memasukkan dan mengeluarkan udara yang terentang dari oesophagus (batang tenggorok) ke vesica natatoria bagian posterior disebut ductus pneumaticus (pneumatocysticus).
- Mesonephros, terletak antara 2 bagian gelembung renang atau menempel vertebrae.
- Pronephros, di depan dari vesica natatoria
- Cor (jantung) terletak di bagian ventral, perhatikan bagian sinus venosus, atrium, ventrikel, bulbus arteriosus dan truncus arteriosus. Cor terdiri dari :
a. sinus venosus, berdinding
tipis
b. atrium, merah coklat
c. ventrikel, merah coklat.
d. Bulbus
arteriosus, warna putih.
e. Arteria (pembuluh nadi
)
f. Vena (pembuluh
balik)
g. Lien, warna merah
coklat, memanjang di daerah intestinum.
h. Arteria dan vena
5. Gonad, warna kuning
atau putih. Pada yang betina berisi telur, pada yang jantan berisi sperma.
Letak gonad biasanya di sebelah ventral dari pneumatocyst.
- Intestinum (usus), tampak berbelit-belit.
- Hepar (hati), warna kemerahan. Vesica fellea (kantung empedu) berwarna hijau tua terletak di sebelah ventral dari lobus dekster hepar.
- Ureter, adalah saluran urin dari mesonephros, menuju vesica urinaria.
- Gonad sepasang kiri- kanan tubuh, warna kuning putih. Pada yang jantan menghasilkan sperma, pada yang betina menghasilkan telur.
- Intestinum (usus) tampak berbelit-belit.
- Vesica fellea (kantung empedu) berwarna hijau tua terletak di sebelah ventral dari lobus dekster hepar.
Kegiatan 5:
Melihat sistem musculus tubuh ikan mas
Gambar 36. Sistem musculus ikan mas
Kegiatan 6:
Mengamati apparatus respiratorius ikan mas
Gambar 37. Apparatus respiratorius ikan mas
Aparatus Respiratorius (Alat
Pernapasan) terdiri atas:
1.
valvula
respiratoria
2.
branchiae
dan
3.
operculum.
Ikan bernafas dengan insang. Insang
mempunyai bagian-bagian :
1.
Arcus
branchialis, terdiri dari tulang rawan, mempunyai gigi-gigi insang.
2.
Hemibranchii
(daun insang), keseluruhannya disebut holobranchii. insang yang berjumlah 1 pasang,
masing-masing insang berjumlah 4,
Kegiatan 7:
Mengamati Enchepalon ikan mas
Gambar 38. Enchepalon ikan mas
1. Tulang pada
bagian dorsal caput dibuka dengan menyayatnya memakai scalpel.
- Maka otak akan tampak di dalam cavum cranium (ruang tengkorak).
- Encephalon terbagi atas:
a. Telencephalon
b. Diencephlaon
c. Mesencephlaon
d. Metencephalon
e. myelencephalon (kemudian
tumbuh menjadi medulla oblongata).
Dari encephalon keluar 10
pasang nervi cranialis yaitu
1.
nervi olfactorius,
2.
nervi. opticus,
3.
nervi oculomotorius,
4.
nervi trochlearis,
5.
nervi trigeminus,
6.
nervi abduscens,
7.
nervi facialis,
8.
nervi vestibularis,
9.
nervi glossopharyngeus
10.
nervi vagus.
Bagian-bagian
dari otak adalah :
1. Cerebrum
(Hemispherium cerebri), otak besar. Di depannya terdapat
lobus olfaktorius yang memberi syaraf ke hidung, yaitu nervus
olfaktorius, dan berakhir pada ujung yang membulat atau bulbus
olfaktorius.
- Epiphyse (kelenjar), kecil, terletak dorso-caudal dari cerebrum.
- Mesenchepalon atau lobus opticus, sebagai tonjolan yang bulat.
- Cerebellum (otak kecil), letaknya di belakang mesenchepalon, memanjang ke arah transversal.
- Medula oblongata, pada bagian dorsalnya ada lekukan yang berbentuk segi tiga atau fossa rhomboidea, dan melanjutkan diri ke medulla spinalis
- Medula spinalis (sumsum tulang belakang).
4.5 Amphibi
Kegiatan 1:
Mengamati morfologi katak
Gambar 39. Morfologi katak
Kegiatan 2:
Melihat organ dalam cavum oris
Gambar 40. Organ dalam cavum oris
Kegiatan 3:
Mengamati alat-alat visceral
Gambar 41. Tractus digestivus dan tractus urogenitalis
Kegiatan 4:
Mengamati Enchepalon katak
Gambar 42. Enchepalon katak
4.6 Aves
Kegiatan 1:
Mengamati morfologi kelas aves
Gambar 43. Morfologi aves
Tubuh aves dibagi atas empat
bagian yaitu:
1.
Caput, (bagian
kepala) terdiri antara
lain sebagai berikut:
a. Paruh (Rostrum) yang terdiri dari maxilla dan
mandibula yang berguna sebagai tangan dan mulut.
b. Nares (lubang hidung) berjumlah sepasang terletak
pada lateral rostrum bagian atas.
c. Cera, yaitu tonjolan kulit yang lunak terletak pada
bagian atas rostrum.
d. Organon visus (mata), dikelilingi oleh kulit yang berbulu,
padanya antara lain terdapat iris yang berwarana kuning atau jingga
kemerah-merahan serta terdapat pupil yang relatif besar dibandingkan dengan
besar matanya.
e. Porus acustic externus (lubang
telinga luar), terletak di sebelah dorso caudal mata. Membrana tympani terdapat
di sebelah dalamnya dan berguna untuk menangkap getaran suara.
2.
Collum (Chervix) yang panjang dan diselubungi bulu.
3.
Truncus, diselubungi bulu yang khas dan bulu-bulu ini berfungsi sebagai
pelindung terhadap gangguan cuaca, memiliki bentuk tersendiri dibandingkan
dengan bulu-bulu yang terdapat pada vertebrata yang lain dan terdapat extremitas.
4.
Cauda berbentuk pendek
dan biasa dikenal dengan uropygium selain itu juga cauda ini ditutupi denga
bulu-bulu yang disebut rectrices, pada bagian uropygium bagian dorsal terdapat
kelenjar minyak yang disebut glandula uropygialis.
Kegiatan 2:
Mengamati bulu plumae, plumulae dan filoplumae
Gambar 44. Bulu plumae, plumulae dan filoplumae
1. Bulu menurut susunan anatominya, bulu
dapat dibedakan dalam : Plumae, Plumulae
dan Filoplumula.
a. Plumae terdiri dari calamus, rachis,
umbilicus inferior, umbilicus superior dan vexillum. Callamus yaitu tangkai bulu berbentuk
memanjang dengan rongga didalamnya. Pada pangkalnya ada lubang yang disebut : umbilicus inferior sedang bagian
distalnya terdapat lubang yang disebut umbilicus
superior, di mana lubang ini ke arah rachis menjadi sulcus. Waktu bulu
masih muda kedua umbilicus tadi dilalui oleh pembuluh-pembuluh darah untuk
memberi makanan pada bulu-bulu yang
masih muda tadi. Vexillum dibentuk oleh barbae, ialah suatu cabang ke arah
lateral daripada rachis.
b. Plumulae, terdapat pada burung yang masih
muda, kadang-kadang terdapat pada burung yang sedang mengerami telurnya.
Terdiri dari : calamus, rachis, barbae dan barbulae. Tidak membentuk vexillum.
c. Filoplumulae, fungsinya belum jelas. Tumbuh di
seluruh tubuh tetapi jaraknya sangat jarang. Mempunyai tangkai panjang dan
puncaknya ada beberapa barbae.
2.
Menurut
letaknya, bulu-bulu dapat digolongkan kedalam: remiges, rectrices, tetrices,
paraterium, alula atau ala spuria.
a.
Remiges adalah bulu-bulu yang terdapat pada
sayap.
b.
Rectrices adalah bulu-bulu yang terdapat di
daerah ekor.
c.
Tectrices adalah bulu-bulu lainnya yang
menutupi badan.
d.
Parapterium adalah bulu-bulu yang terdapat di
daerah bahu dan sayap.
e.
Ala spuria adalah bulu-bulu kecil yang melekat
pada jari ke II dari extremitas superior.
Kegiatan 3:
Mengamati tulang-tulang extremitas
Gambar 45. Tulang-tulang extremitas
Extremitas Cranialis Superius,
merupakan sayap yang ditumbuhi bulu-bulu dan Extremitas Caudalis Inferius, kaki bagian bawah ditutupi oleh
sisik-sisik.
1. Extremitas
anterior
a. Humerus
b. Radius
c. Ulna
d. Carpus
e. Meta
carpus
f. Phalanges
2. Extremitas
posterior
a. Femur
b. Patella
c. Fibula
d. Fibia
e. Tarsus
f. Metatarsus
g. Phalanges
h.
Digiti
Kegiatan 4:
Mengamati tractus digestivus dan tractus urogenitalis aves
Gambar 46. Tractus digestivus dan Tractus urogenitalis aves
1.
Tractus
digestivus
a.
Lingua, yang panjang sebagai tanduk
b.
Choanae, celah di palatum (tidak termasuk sistem ini)
c. Pharynx
sebagai corong
d. Ingluvies
sebagai kantong tipis
e. Esophagus
f. Proventriculus
: dinding tipis, banyak kelenjar di bagian dalamnya.
g. Ventriculus,
dinding tebal dari otot. Pada
bagian dalamnya terdapat lembaran –lembaran keratinoid dan terdapat banyak
batu-batu kecil. Pada dinding lateral ada discus tendineus
h. Intestinum
tenue, mulai dari duodenum muaranya dari
daratan dorsal ventriculus berbentuk huruf
U melingkari pankreas,
jejunum, ileum.
i.
Intestinum
crasum, mulai dari colon, sekum lanjutan duodenum dan lainnya yang merupakan dua
buah usus buntu yang pendek, rectum
lanjutan
dari intestinum tenue pendek, tebal bermuara di cloaca.
2. Tractus urogenitalis
a. Ren,
bentuknya besar, terbagi atas 3 lobi dan
ditutupi peritoneum. Terdapat sepasang di kanan dan kiri. Ren berbentuk
metanephros. Ke dalam ren terdapat banyak arteriae renalis. Dari ren akan
keluar saluran sekresi yang disebut ureter.
b. Ureter,
berupa tubulus yang sempit yang keluar dari dataran ventral ren dan bermuara di
cloaca.
c. Glandula
suprarenalis, ventro-cranial ren berwarna kuning.
d. Testis (pada yang
jantan), besarnya bergantung pada masa kelamin. Yang kanan lebih kecil dari
yang kiri. Berbentuk oval terletak sebelah ventral dari lobus renis yang paling
cranial.
e. Vas
deferens, sepasang, masing-masing keluar dari testis dan
bersama ureter bermuara di cloaca.
f. Ovarium
(pada
yang betina), hanya terdapat pada sebelah kiri.
g. Oviduct,
juga hanya terdapat sebelah kiri dimulai
dari muara yang disebut ostium abdominale, berupa corong kemudian
berbelok-belok dan bermuara di cloaca sebelah lateral muara ureter. Oviduct
terdiri dari :
§ Infundibulum tubae.
§ Pars gladularis
§ Isthmus
§ Uterus (shellgland)
Kegiatan 5:
Mengamati enchepalon aves
Gambar 47. Enchepalon aves
Otak, terdiri atas :
1.
Hemisphaerium
cerebri; bagian yang terbesar dan berbentuk jantung.
2.
Lobus
olfactorius; di bagian dorsal hemisphaerium
cerebri dan lobus olfactorius.
3.
Mesencephalon;
terjepit diantara hemisphaerium cerebri.
4.
Cerebellum;
ruang bagian mediumnya besar dan mempunyai lipatan-lipatan transversal.
5.
Fossa
rhomboidea.
6.
Medula
oblongata; fossa rhomboidea dan medulla
oblongata tertutup oleh cerebellum
7.
Chiasma
vervi optici; merupakan persilangan dari nervi
opticus.
8.
Hypophysa;
suatu tonjolan di sebelah caudal chiasma nervi opticus.
Nervi craniales pada Aves berjumlah 12 pasang, yaitu
:
1. N. Olfactorius,
menuju ke alat-alat pembau, bersifat sensoris.
2. N. Opticus,
menuju ke alat penglihatan. Kedua nervi optici mengadakan persilangan yang
disebut: chiasma nervi optici.
3. N. Oculomotorius,
menuju ke otot-otot mata (otot yang menggerakkan bola mata).
4. N. Trochlearis,
menuju ke otot-otot mata.
5. N. Trigeminus,
menuju ke kulit sekitar lubang hidung dan musoca dalam cavum nasi.
6. N. Abduscens,
menuju ke otot-otot mata.
7. N. Facialis,
menuju ke otot-otot muka dan lidah.
8. N. Vestibulo-cochlearis,
menuju ke alat pendengaran dan keseimbangan.
9. N. Glossopharyngeus,
menuju ke lidah bagian belakang.
10. N. Vagus,
menuju ke alat-alat dalam.
11. N. Accessorius,
manuju ke otot-otot tengkuk.
12. N. Hypoglossus,
menuju ke otot-otot lidah.
4.7 Mamalia
Kegiatan 1:
Mengamati morfologi kelinci
Kulit mamalia dilengkapi kelenjar minyak dan kelenjar keringat.
Gigi mamalia bermacam-macam bentuknya
mulai dari geraham, gigi taring, dan gigi seri. Jari tangan dan jari kaki tidak
pernah lebih dari lima, banyak yang mengalami penyusutan. Jika kita lihat
struktur tubuhnya, tampak adanya evolusi morfologi dari Aves ke Mamalia.
Evolusi ini tampak jelas pada Mamalia yang paling sederhana, yaitu cungur bebek
(platypus).
Seluruh tubuh kelinci ditutupi oleh
rambut yang agak tebal dan warnanya bermacam-macam. Besar tubuh kelinci
tergantung dari bangsa, ras dan spesiesnya.
Yang
pertama kami mengamati morfologi Kelinci (Lepus
nigricollis) dapat kami amati dimulai dari telinga luar (pina auricularia) yang
lebar sedangkan membrane tympani (selaput gendang pendengaran) yang terletak pada rongga telinga tengah tidak terlihat.
Mata besar, dengan membran niktitans, dibatasi palbebra superior dan palbebra
superior. Disekitar moncong (rima oris) ada rambut-rambut panjang (auricle) berfungsi sebagai pendeteksi
makanan dibatasi oleh labium inferior dan labium superior yang bercelah
sehingga tampak incicipi atau gigi seri, lubang hidung atau nares externa letaknya dorsal dari
rima oris. Ekor pendek. Letak anus terdapat dibawah ekor. Dan lubang
urogenital disebelah anterior anus.
Selanjutnya
kami mengamati thorax terdapat sepasang extrimitas anterior yang berjari 4
dibangun dari proximah kedistal oleh brachiu, antebrachium dan carpus. Abdomen
dimana terdapat sepasang kaki belakang atau extrimiras posterior yang berdiri atas
3 jari dibangun dari proximal kedistal oleh femur, crus, dan pes di daerah
inguinal terdapat sepasang papilla mammae selanjutnya kearah posterior kami
melihat adanya penis yang mempunyai glamns penis yang diselubungi oleh kulit
lepas, fungsinya untuk mengeluarkan urine dan sperma, lubang ini disebut
officium urethtra.
Kelinci dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub phylum : Vertebrata
Kelas : Mammalia
Ordo : Logomorphia
Famili : Leporidae
Genus : Lepus
Spesies : Lepus nigricolis
Gambar 48. Morfologi kelinci
Tubuh kelinci (Lepus
nigricolis) dibagi menjadi empat bagian yaitu : caput, cervix, truncus dan
cauda.
Pada caput terdapat rima oris, vibrisae, nares, organon
visus. Ciri-ciri yang dimiliki kelas mamalia seperti pada kelinci (Lepus nigricolis) menurut Anynomous
(2007), adalah sebagai berikut :
1. Memiliki kelenjar mammae (merupakan
modifikasi kelenjar peluh) untuk menyusui anaknya.
2. Mempunyai telinga yang panjang dan
kaki belakang yang lebih panjang dari pada kaki depan.
Menurut Brotowidjoyo (2000) kelinci termasuk hewan tetrapoda yang
memiliki 4 anggota gerak berupa kaki. Dan mempunyai bentuk luar yaitu:
1.
Telinga
luar (pinnae) lebar. Mata besar, dengan membran niktitans.
2.
Bibir
lembek dan fleksibel.
3.
Disekitar
moncong ada rambut-rambut panjang (auricle).
4.
Kaki
depan lebih kecil dari kaki belakang.
5.
Ekor
pendek.
6.
Anus
dibawah ekor.
7.
Lubang
urogenital disebelah anterior anus
Kegiatan 2:
Mengamati susunan gigi kelinci
Gambar 49. Susunan gigi kelinci
Kelinci mempunyai susunan gigi yaitu:
I 1 C 0 P
1 M 3 5
I 1 C 0 P 1 M 3 5
Kegiatan 3:
Mengamati organ-organ dalam kelinci
Gambar 50. Organ-organ dalam kelinci
1.
Tractus Digestivus
Sistem pencernaan makanan pada kelinci (Lepus nigricolis) terdiri dari saluran-saluran pencernaan dan
kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan dimulai dari rongga mulut, pharynk, esophagus, ventriculus, intestinum
dan berakhir di anus.
a.
Rongga
mulut pada kelinci (Lepus nigricolis)
dibentuk oleh atap dan dasar, atap terdiri atas palatum durun yang berupa
langit-langit keras disebelah anterior dan palatum molle yang merupakan
langit-langit lunak dan didalam rongga mulut terdapat gigi yang tertanam dalam
alveolus (lubang dalam rahang).
b.
Gigi
pada kelinci (Lepus
nigricolis)
berfungsi untuk memotong atau mengerat makanan.
c.
Pharynk
berfungsi untuk rongga dibelakang mulut yang merupakan persimpangan jalan
makanan dari jalan respirasi.
d.
Esophagus merupakan pipa musculus yang sempit yang menembus
diafragma masuk ke dalam abdomen.
e.
Ventriculus
merupakan kantong sebagai lanjutan dari oesophagus yang dapat dibedakan atas
cardia, pylorus yang bersambung dengan deodenum dan fundus.
f.
Selain
itu terdapat juga kelenjar pencernaan yang meliputi kelenjar ludah,
menghasilkan saliva yang mengandung enzim-enzim pencernaan. Kelenjar empedu
dikeluarkan oleh hati, pankreas menghasilkan hormon insulin dan kelenjar
pencernaan.
g.
Lidah
mempunyai papila perasa. Terdapat 4 pasang kelenjar ludah, yaitu parotid,
infraorbital, submaxilari dan sublingual.
h.
Terdapat
kandung empedu dengan saluran getah pankreas yang bermuara kedalam duodenum. Sekum (caecum) bedar berdinding
tipis, panjangnya kira-kira 50 cm dengan apendiks fermiformis (umbai cacing)
yang bentuknya seperti jari.
Dan organ ekskresi yang kami amati pada kelinci yaitu berupa
sepasang ginjal (unipapila) yang terletak didaerah lumbalis sebelah atas
peritonium. Cairan urin akan keluar dari masing-masing ginjal ke bawah melalui
pembuluh ureter dan ditampung sementara dalam vesika urinaria yang berkontraksi sehingga urin akan keluar melalui
pembuluh uretra. Urin pada kelinci juga banyak mengandung kalsium karena
pengaruh makanannya dan dapat berubah warnanya yang dipengaruhi oleh
makanannya.
2.
Tractus Urogenitalis
Fertilisasi pada kelinci terjadi secara internal. Testis
terkandung dalam saku krotal.perkembangan embrio terjadi di dalam uterus.
Plasenta kelinci terbentuk dari persatuan antara korion dan allantois. Lama
kandungan (gestasi) 30 hari. Mungkin sampai ada 10 buah yang terjadi simultan.
Kelinci dewasa secara seksual berumur 3 bulan.
Kelinci terkenal karena sistem reproduksinya yang betina
berevolusi segera setelah senggama sehingga pembuahan terjamin. Selain itu
kelinci betina mempunyai sistem reproduksi yang istimewa yaitu mampu mengandung
2 rumpun anak sekaligus karena memiliki rahim ganda. Pembuahan pada rahim yang
1 tidak menghalangi ovulasi pada rahim yang satunya lagi. Gejala ini di sebut
superfetasi dan meskipun langka dianggap cukup sering terjadi.
Selanjutnya kami melakukan pembedahan dan kami mengamati
anatomi dalam dimulai dari system pernafasan Paru-paru berada dalam rongga
dada, yang dapat dibesarkan atau disempitkan, sehingga udara dapat keluar
masuk. Percabangan pada paru-paru masih mengalami percabangan-percabangan lagi, sehingga
percabangan yang terkecil tidak lagi diperkuat oleh cincin tulang rawan dan
berakhir pada ujung yang buntu disebut alveolus yang berfungsi memperluas
permukaan paru-paru, sehingga memperbesar kemungkinan mengadakan pertukaran
udara pernafasan oleh kapiler-kapiler pada dinding alveolus.
Urutan
jalannya pernafasan pada kelinci adalah :
a. Nares eksterna (Lubang hidung luar)
b. Cavum nasalis (rongga hidung)
c. Nares internal (lubang hidung dalam)
d. Pharink (tekak)
e. Larink (jakun)
f. Trachea (tenggorok)
g. Bronchus (cabang dari trachea)
h. Broncheolus (cabang dari brochus)
i.
Alveolus
(kantong udara)
Selanjutnya kami mengamati sistem peredaran darah pada kelinci, sistem
peredaran darahnya memiliki 3 komponen, yaitu berupa jantung, pembuluh dan
darah.
Karakteristik yang paling menonjol pada kelinci adalah
percabangan lengkung aorta menjadi arteri innominator dan arteri subklavia
kiri. Arteri innominator juga bercabang menjadi 3, yaitu arteri subklavia kanan, arteria
karotis kanan, dan arteri karotis kiri. Rongga jantung pada kelinci terpisah
secara sempurna oleh sekat membujur, menjadi rongga jantung kiri dan kanan.
Rongga jantung kiri mengandung darah yang kaya dengan oksigen yaitu oksigen
dari darah arteri. Rongga jantung yang berisi darah yang mengadung
karbondioksida adalah vena. Masing-masing rongga tadi tersekat lagi menjadi
serambi jantung dan bilik jantung yang saling berhubungan dengan katub atau
kleb. Sistem peredaran darah pada kelinci merupakan sistem peredaran darah
tertutup.
Pembuluh
darah dibagi atas :
a. Pembuluh nadi
b. Pembuluh balik
c. Pembuluh kapiler
d. Pembuluh limfa
Hal ini sesuai dengan pendapat Anynomous (2007), rongga jantung
pada kelinci terpisah secara sempurna oleh sekat membujur, menjadi rongga
jantung kiri dan kanan. Rongga jantung kiri mengandung darah yang kaya dengan
oksigen yaitu oksigen dari darah arteri. Rongga jantung yang berisi darah yang
mengadung karbondioksida adalah vena. Masing-masing rongga tadi tersekat lagi
menjadi serambi jantung dan bilik jantung yang saling berhubungan dengan katub
atau kleb. Sistem peredaran darah pada kelinci (Lepus nigricollis) merupakan sistem peredaran darah tertutup.
DAFTAR
PUSTAKA
http://putra-d.blogspot.com/2012/03/laporan-praktikum-semester-biologi.html Diakses tanggal 23 November 2013
Syamsuri., I. 2000. Biologi 2000.
Erlangga; Jakarta.
Dwidjoseputro, D. 1994. Dasar-dasar Mikrobiologi.
Djambatan; Jakarta.
23 November 2013
http://mufidmuarib17.wordpress.com/2012/05/16/laporan-praktikum-tentang-sel/ Diakses tanggal 23 November 2013
http://nursholehfapetunja.blogspot.com/2012/02/laporan-mingguan-praktikum-biologi.html Diakses tanggal 17 November 2013
http://lafahriequrrata.blogspot.com/2009/12/laporan-praktikum-biologi-umum.html Diakses tanggal 17 November 2013
http://m-isrok.blogspot.com/2012/04/laporan-tetap-peraktikum-ilmu-tanaman.html Diakses
tanggal 17 November 2013
http://fahmi517.blogspot.com/2012/09/laporan-praktikum-morfologi-tumbuhan.html Diakses
tanggal 17 November 2013
http://adhiekdiniarsih.blogspot.com/2013/01/laporan-ilmu-hijauan-pakan-ternak-dan_10.html Diakses
tanggal 17 November 2013
http://ismaislamic.blogspot.com/2012/12/laporan-hijauan-makanan-ternak.html Diakses
tanggal 17 November 2013
http://edobloging.blogspot.com/2011/08/laporan-farm-exsperience-unit-hijauan.html Diakses
tanggal 17 November 2013
http://nursholehfapetunja.blogspot.com/2012/02/laporan-mingguan-praktikum-biologi_17.html Diakses tanggal 17 November 2013
http://yayanajuz.blogspot.com/2012/04/laporan-pengamatan-anatomi-mamalia.html
http://padudadi.blogspot.com/2012/03/laporan-praktikum-kelinci-cavia.html
http://ochenzoologivertebrata.blogspot.com/2011/12/v-behaviorurldefaultvmlo.html
Langganan:
Postingan (Atom)