Kamis, 30 Oktober 2014

LAPORAN PKL LONTAR PAPYRUS


BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Sejalan dengan kamajuan teknologi yang tidak lepas dari terobosan-terobosan baru yang tercipta dari pemikiran sumber daya manusia yang kompeten. Sekarang ini orang bisa menciptakan sesuatu yang bisa di manfaatkan dan di gunakan didalam membantu dan mempermudah penyelesaian pekerjaan pada bidang perindustrian yaitu diantaranya perkembangan pada dunia elektronika yang meliputi pemograman, pemeliharaan dan perbaikan. Maka dari itu perlunya kualitas, kuantitas, serta kreatifitas yang nyata baik dari siswa/I sebagai generasi penerus cita-cita bangsa agar mampu memberikan manfaat dengan hasil yang maksimal baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
Untuk menunjang maksud tersebut maka diadakan suatu program yang dinamakan Praktek Kerja Lapangan (PKL). Dimana dalam program ini siswa/I baik secara sendiri ataupun kelompok di bawah bimbingan pembimbing yang di tunjuk dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) disuatu kantor/perusahaan/bengkel sesuai bidang ilmu teknik masing-masing. Sehingga melalui program ini di harapkan agar pengetahuan dan wawasan yang di peroleh siswa/i secara teoritis dalam proses belajar mengajar dapat di lihat secara langsung penerapannya.
Maka dari itu kami memilih di PT.LPPPI karena di perusahaan ini memiliki banyak lingkup keutamaan untuk berbagai aplikasi dilapangan yang banyak belum diketahui atau di dapatkan selama sekolah. Program Praktek Kerja Lapangan (PKL) sangatlah penting karena kita mendapatkan pengalaman dan pengetahuan yang sangat luas di dunia kerja. Sehingga saya dapat mengaplikasikan pengalaman dan pengetahuan saya setelah saya selesai sekolah nanti guna mencapai sumber daya yang siap bekerja.

B.Tujuan Praktek Kerja Lapangan
1. Tujuan Umum
a.       Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian professional dengan tingkat pengetahuan keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
b.      Memperkokoh Kerjasama antara sekolah dengan dunia usaha.
c.       Meningkatkan sumber daya yang siap pakai di dunia industri.
d.      Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.
2. Tujuan Khusus
a.       Melalui sistem ganda untuk mendapatkan tamatan yang siap kerja di berbagai bidang pekerjaan yang membutuhkan keahlian dan keterampilan tertentu.
b.      Untuk mendapatkan keterpaduan yang saling mengisi dan melengkapi di antara politeknik dengan keahlian profesi yang di peroleh melalui Praktek Kerja Lapangan.
c.       Aplikasi Pengetahuan Akademi
d.      Merupakan suatu peningkatan keterampilan dan membentuk pribadi untuk percaya diri dan mandiri.

C.Jadwal Pelaksanaan
            Jadwal PKL yang kami lakukan adalah mulai dari 2 april s/d 28 juni 2013. Jadwal PKL yang kami lakukan ini adalah jadwal yang telah di tentukan oleh pihak sekolah dan yang di izinkan oleh Perusahaan.
D.Ruang Lingkup Kerja
            Ruang lingkup kerja untuk seksi UE meliputi:
Ø  Chemical Area
Ø  AC jaringan
Ø  RC Area
Dimana semua itu meliputi bagian workshop seksi UE  yang ada di PT. LPPPI. Namun untuk kami selaku peserta PKL di tempatkan di workshop seksi UE dan tidak diturunkan langsung kelapangan dengan alasan tertentu terutama demi menjaga keselamatan dan kesehatan kerja. Didalam workshop seksi UE ini kami belajar sekaligus mengetahui komponen-komponen elektrik yang belum banyak kami ketahui di lingkungan sekolah, dengan demikian kami dapat merasakan secara langsung atmosfir kerja diperusahaan/industri. Selain itu, kami juga mendapatkan wawasan serta pengalaman praktek kerja lapangan. Dimana ini menjadi modal besar bagi kami setelah Lulus sekolah untuk dapat menjadi generasi yang kompetitif dan dapat mengembangkan kreativitas kami untuk dapat menjadi generasi yang siap bekerja.


BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
A.Struktur Organisasi UE
STRUKTUR.jpg



B. Sejarah Perusahaan
Gambar 2.1 PT.LPPPI

Lontar Papyrus Pulp and Paper Industry berlokasi di Provinsi Jambi, Sumatera Bagian Selatan berjarak sekitar 100 kilometer dari Selat Malaka yang membelah pulau Sumatera Indonesia dengan Negara Singapura. PT.LPPPI merupakan salah satu dari beberapa perusahaan yang bergerak dalam usaha produksi pulp, kertas, chemichal dan alat tulis dalam perusahaan induk Asia Pulp & Paper (APP) yang berpusat di Singapura.

PT.WIRA KARYA SAKTI
PT.LPPPI yang ada sekarang di awali dengan pendirian PT.Wira Karya Sakti sejak tahun 1975 di Pekan Baru, Riau (Sumatra Barat Tengah-Indonesia) yang bergerak dalam bidang pengusahaan hutan. Mulai awal 1990-an PT.Wira Karya Sakti diambil alih oleh Group Sinar Mas dengan masuknya tiga anak perusahaan yaitu PT.Puri Nusa Eka Persada, PT.Publisita Perdana dan PT.Pangkalan Usaha Maju dan usahanya difokuskan pada usaha terpadu pembangunan Hutan Tanaman Industri untuk penyediaan bahan baku pembuatan bubur kertas dan pengelolaan industry pulp.
Berdirinya PT.Lontar Papyrus Pulp and Paper Industry
            Pembangunan pabrik pulp dimulai tahun 1992 dan Pulp Line #1 mulai Start Up bulan Juni 1994 dengan produksi komersial dimulai bulan Desember 1994. Pada tanggal 1 Maret 1995 tugas PT.WKS dibagi dua, dimana untuk penelolaan HTI tetap dilakukan oleh PT.WKS dan untuk pengelolaan industry pulp dibentuk perusahaan baru yang dikenal dengan PT.Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry. Nama PT.Lontar Papyrus Pulp and Paper Industry berasal dari nama sebuah pabrik kertas di Provinsi Aceh (berada dibagian Utara Pulau Sumatra-Indonesia) yaitu PT.Lontar  yang berdiri sejak tahun 1997 dengan kapasitas penampung terpasang 7.500 ton kertas per tahuh.


Kapasitas Mesin yang dimiliki
Kapasitas terpasang PT.LPPPI sekarang 1 ADTon per hari atau 430.000 ADTon per tahun dengan menggunakan metode pemasakan Sulfat (Kraft). Tangki pemasakan (Digester) menggunakan system kontinu untuk memasak bahan baku serpih yang berasal  dari pasokan PT.WKS berupa MTH dan Accacia magnium. Pulp dihasilkan dengan menggunakan bahan kimia yang bebas akan komponen klorin (ECF=Elemental chlorine free).
Penghargaan 
            Untuk kepuasan pelanggan akan kualitas produk, telah diadopsi sistim pengolahan mutu dengan diberikannya sertifikat ISO 9002 pada tanggal 24 Oktober 1995 atas hasil audit yang telah dilakukan oleh Badan  Sertifikasi SGS Yarsley dari inggris. Juga untuk kepedulian akan lingkungan PT.LPPPI telah menerima sertifikat untuk sistim pengelolaan kualitas lingkungan ISO 14001 pada 19 Agustus 1997 juga oleh SGS Yarsley. PT.WKS menerima sertifikat ISO 14001 pada 16 Juni 1997 untuk sistim pengelolaan dampak lingkungan dari aktivitas pembangunan HTI. Dan saat ini PT.LPPPI telah memperoleh sertifikat ISO 9001 : 2000 untuk sistem manajemen kualitas pada bulan oktober 2012.
Pemasaran
            Sampai akhir tahun 1999 telah diekspor pulp ke berbagai Negara diantaranya ke China, Korea, Singapura dan Italia dan sebagian lagi dipasarkan didalam negeri. Untuk produksi tissue pemasaran sebagian besar untuk konsumsi mancanegara seperti kawasan Amerika, Eropa, Asia Utara, Asia Timur, Asia Pasifik dan Timur Tengah. Bahan kimia produksi PT.Lontar Papyrus sebagian besar untuk konsumsi sendiri dan pemasaran didalam negeri.

C.Bidang Kerja perusahaan
            Dalam memenuhi kebutuhan bahan baku untuk pabrik PT.LPPPI, PT.WKS dalam hal ini divisi forestry mempunyai komitmen untuk selalu menyediakan bahan baku yang cukup dan berkualitas. Penyediaan bahan baku yang terus menerus ini diupayakan melalui penanaman kembali bekas Land Clearing dengan tanaman yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Jumlah bahan baku serpih yang dibutuhkan oleh PT.LPPPI untuk memproduksi 430.000 ADT pulp per tahun adalah 2.000.000 M³.
            Bibit yang diperlukan untuk penanaman diproduksi sendiri dengan produksi bibit per tahun lebih dari 36.000.000 juta batang di areal seluas 53,39 Ha. Sebagian besar perbanyakan bibit dilakukan dengan system stek dari kebun pangkas atau Clonal Multiplication Area. Perbanyakan dengan  biji, dengan mendatangkan bibit unggul dari Queensland-Australia dan Papua New Guiny (PNG).
            Untuk menghasilkan tanaman yang cepat tumbuh, tahan akan hama dan penyakit telah dan terus dilakukan penelitian intensif dibidang silvikultur dan tanah, pertumbuhan pohon dan kultur jaringan, hama dan penyakit, dan system pengelolaan hutan. Untuk mendukung ini telah disediakan perlatan-peralatan yang sangat memadai dan juga didukung 44 orang peneliti-peneliti yang berkulitas dari dalam dan luar negeri.
            Jenis tanaman cepat tumbuh dan tahan akan hama dan penyakit yang dipilih adalah jenis Accacia, seperti spesies mangium, crassicarpa , hibrida , dan pellita , serta jenis Eucalyptus spp.
            Lahan konsensi yang dimiliki oleh PT. WKS adalah 251.218 Ha berada di wilayah Sumatera Bagian Tengah. Luas lahan yang bisa ditanam hanya 134.206 Ha. Luas lahan yang sudah ditanam dengan Accacia mangium , Accacia Eucalyptus spp sejak tahun 1990 s/d agustus 1999 adalah 63.973 Ha. Hutan tanaman Daur/Rotasi pertama sudah mulai dupanen sejak awal 1999 dan sekaligus ditanam kembali untuk masa rotasi yang kedua. Disamping menanam tanaman pokok divisi forestry (PT. WKS) juga sudah menanam tanaman unggulan 12.754 Ha dan tanaman kehidupan 6.502 Ha sampai dengan akhir Agustus 1999.
Untuk jangka panjang target produksi 1.130.000 ADTon pulp akan membutuhkan lebih dari 5.000.000 M³ Bahan Baku Serpih. Dan target penanaman setiap tahun adalah 20.000 Ha. Dalam membangun kawasan HTI PT. WKS juga memperhatikan aspek dampak lingkungan berupa pelestarian kawasan plasma nuftah, lahan konservasi dan menerapkan sistem manajemen lingkungan dari International Organization for Standardization berupa sertifikasi ISO 14001. Sistem pembangunan HTI PT. WKS adalah sistem pembukaan lahan tanpa pembakaran dan penanaman dengan monitoring pertumbuhan secara terus menerus.
Divisi foresty sudah memiliki sistem satelit berupa adanya peralatan Geographical Positioning Satelite (GPS) untuk memantau wilayah penanaman. Peralatan GPS ini digunakan untuk perencanaan, survey dan pemetaan lahan konsesi. Eksploitasi dan pembangunan hutan untuk tanaman industri pulp didahului dengan penandaan batas wilayah konsesi dan identifikasi kandungan sumber daya hutan (cruising) PT.WKS
Membuka lahan didukung oleh ribuan jenis alat berat seperti 113 buah bulldozer, 202 excavator, 14 skider, 10 feller buncher, 11 whell loader, 15 motor grader, 13 vibro/tyre rolle, 4 crane, 1 forwarder, 7 backhoeloader, 1 skid loader, 5 forklift, 26 farm tractor, 20 ultra longer, dan 243 logging truck berbagai jenis.
1. Proses Pembuatan Pulp
Proses produksi pulp lontar papyrus menggunakan bahan baku Mix Tropical Hardwood (MTH) dan HTI dengan metoda pemasakan Kraft Cycle (Metoda Sulfat). Wadah pemasak (Digester) menggunakan digester continu produksi Khamyr yang sudah dimodifikasi dan ditingkatkan kemampuanya –EMCC (Extended Modified Continuou Cooking). Sistem pemasakan ini digabungkan dengan metoda ITC~Iso Thermal Cooking.
1 (satu) ton produk pulp yang dihasilkan membutuhkan 4,7 m³ kayu log (BBS).
WOOD HANDLING
Tempat penampungan kayu log (log yard) dengan luas 161,73 Ha berkapasitas sampai dengan 1.132.110 ton kayu log. Sistem penanganan log yard bermottokan FIFO~ First In First Out. Rata-rata jumlah kayu yang masuk per harinya mencapai 6.764,70 ton dan pemakaian rata-rata 6.130,13 ton per hari. Penyimpanan BBS di log yard selama ± 3 bulan berfungsi sebagai safety stock, pengeringan getah dan memudahkan pengupasan kulit kayu log deengan panjang ± 2 meter diameter 8~29 cm dibawa ke drum barker untuk dikupas kulitnya dan selanjutnya dibuat dalam bentuk kepingan-kepingan kecil (chip) di Chipper. Chip yang diterima untuk pemasakan dalam digester meiliki ukuran panjang dan lebar 10~25 mm dan ketebalan 5~10mm.

Spesifikasi mesin dan peralatan
a.       Log splitter, Produksi Rauna dan Kone (Finlandia), jumlah 3 set,kapasitas 50 m³/hari
b.      Debarking Drum, 2 set, Finlandia, Kap. 260 m³/hari, panjang 28 m, diameter 5,5 dia, kecepatan 5,6 rpm.
c.       Chipper, 4 set, Finlandia, kap.260 m³/hari, jenis disc chipper, kec. Putar 257 rpm, pipa 10 buah.
d.      Primary Chip Screen, 2 set, Finland, kap.800 m³/hari.
e.       Secondary Chip Screen, 2 set, Finland and Indonesia, kap.900 m³/hari.
f.       Chip Storage (Chip Yard), 1 set, Finland, kap.240.000 m³/hari, panjang 290 m , tinggi 28 m.
Pulp Making
            Kimia pemasak metoda sulfat (Kraft Cycle) yang dipakai adalah White Liquor (NaOH, Na2SO4, Na2CO3) untuk mengurangi kandungan lignin dalam digester kontinu. Penghilangan lignin lebih lanjut menggunakan tahap pemutihan (Bleaching) sebanyak 4 tahap. Pemutihan ini menggunakan bahan kimia chlorine(Cl2), Chlorin Dioksida (ClO2), Oksigen (O2), Peroksida (H2O2), Caustic Soda (NaOH), dan Sulfur Dioksida (SO2).
MACHINE AND EQUIPMENT SPESIFICATION
·         Digester : Continuous, EMCC, ITC, 155-1600C, 4-4,5 hour
·         Screening : Coarse and screening, deknotter
·         Washing : Counter Current Method
·         Bleaching : 4 steps
·         O2 Delignification : Oxygen Reactor
·         CD Step : Chlorine, Chlorine Dioxide, 1 hour
·         EOP Step : NaOH, Oxygen, Peroxide, 1,5 hour
·         D1 Step : Chlorine Dioxide , 3 hour
·         D2 Step : Chlorine Dioxide , 3 hour
·         Bleached HDT : white pulp, consistency 2-4%,_______m3, 2 s
·         Coarse/Reverse Cleaners :
·         DWP :
·         HDT :
·         Dryer : Hot steam, 2 levels
·         Cutter Lay Boy :
·         Unityer :

2.Produksi Bahan Kimia
            Lontar Papyrus Jambi Mill memproduksi pulp dari jenis kayu alam keras dengan menggunkan metode kimia Sulfat (Proses Kraft). Bahan kimia utama untuk ekstrasi serat selulosa dan membuang bahan pengotor terutama lignin digunakan White Liquor (NaOH+ Na2SO4), O2,  ClO2, NaOH, H2O2, dan peroxide SO2.
Semua bahan kimia untuk proses produksi pulp putih diproksi sendiri kecuali untuk peroksida.
Sebagai bahan ikutan proses pembuatan bahan kimia tersebut juga diproduksi H2SO4, H Solid
NaOH, hypochlorite, CaO, Ar, N2, H2 dan poly Alumunium Chloride.
No
Type Product dan Spesifikasi
Kapasitas produk
(T/day)
Penyediaan untuk pabrik
1
CIO2 10 gpl
23
Chemetic, Canada
2
HCI 32%
70
LE-Carbone-Lorraine, France
3
SO2 6 gpl
10
A.H. Lundberg, USA

H2SO4 98%
5
A.H. Lundberg, USA
4
O2 93%
12
Mitsubishi

O2 99,6%
34
Kaifeng, China

Ar 99,99%
0.5
Kaifeng, China

N2  99,99%
51
Kaifeng, China
5
NaOH > 32%
130
CCEC & Oxytech

Cl2 > 99%
115
China & USA

H2 < 0,05% O2
3.25

6
NaOH > 48%
50
CCECC, China
7
NaOH Solid > 98%
50
Bertrams, Swiss
8
High Strength Hypochlorite 60 – 65 Av Cl2
20
CCECC, China
9
CaO 87%
250
Fercalx, Italy
10
Poly Alumunium Chloride
60
Dietrich, France

Al2O3 10,5 – 11,5%



Bacisity 45 – 60%


11
White liquor :
600
EIMCO, Canada

AA 95 – 115 gpl


12
CaO > 70%
600
F.L Smidth, Denmark




3. proses pembuatan tissue
Pabrik kertas tissue pertama di jambi milik APP ini mulai beroperasi dan produk tanggal 28 maret 1998 dengan  desain kapasitas produksi 220 ton per hari, atau lebih dari 60.000 ton per tahun. Kertas yang diproduksi berupa tissue dengan 4 jenis produk :
1.      Toilet tissue
2.      Facial tissue
3.      Napkin tissue
4.      Kitchen towel tissue

Produksi diutamakan untuk menghasilkan toilet tissue.
Bahan baku utama LBKP(serat pendek) produksi sendiri, dan NBKP(serat panjang) didatangkan dari perusahaan luar. Bahan kimia tambahan proses produksi tissue adalah coating additive, modifier, realease agent, dan wet strength didatangkan oleh supplier.
Mesin pengering produksi Andritz-Yankee Dryer (Austria) dapat menghasilkan tissue roll depan dengan lebar 150 s/d 3200 mm.Dan diameter gulungan tissue antara 600 s/d 1800 mm. Core dapat dipilih ukuran 3 inchi, 6 inchi dan 10 inchi.
Untuk penggulungan dan pelapisan menggunakan dua buah rewinder.Rewinder A untuk penggulungan dan pelapisan sampai 3 lapis. Dan Rewinder B untuk pelapisan 2 lapis.
Sebagian besar produksi tissue dipasarkan ke luar negeri disamping juga untuk konsumsi  dalam negeri. Selama tahun 1998 telah diekspor 16.000 ton tissue ke 15 negara tujuan. Negara-negara pelanggan tissue produksi Lontar  Papyrus diantaranya Uni Emirat Arab, Afrika Selatan, Australia, Bahrain, China, Yunani, India, italia, kuwait, Malaysia, Selandia Baru, kep. Reunion, Arab Saudi,Singapura, Taiwan. Sampai Bulan Agustus 1999 sudah dipasarkan lebih dari 15.000 ton tissue untuk ekspor dan kebutuhan dalam negeri
4.Gudang Distribusi
Untuk menangani penyimpanan produk baik untuk pulp, tissue maupun produk Chemical PT.LPPPI memiliki beberapa gudang baik gudang terbuka maupun gudang tertutup yang dikelola dengan rapi dan penanganan yang cepat.
Gudang tertutup untuk menampung produk pulp & tissue mempunyai 2 lokasi seluas 73.152 M². Gudang ini dapat menampung lebih dari 100.000 Adton pulp dan 15.000 ton tissue jumbo roll.
Pendistribusian produk untuk pemasaran kebutuhan pelanggan dilakukan melalui darat dan laut. Pemanasan dalam jumlah besar dilakukan melalui pelabuhan khusus milik sendiri dengan panjang dermaga 346 m yang telah dibangun sejak 1992 dikembang tahun 1995 dan 1996.
Untuk kelancaran bongkar muat di pelabuhan aktivitas ini di dukung oleh beberapa alat berat seperti crane (160ton, 50, dan 35 ton), forklift, loader, excavator reach staker. Untuk pengiriman kepelanggan dalam jumlah besar baik pulp, tissue maupun produk bahan kimia pengapalan dilakukan dengan kapal ponton dan dilakukan kembali kekapal besar dimuara sungai Batang Hari (Menuju Laut Cina Selatan).
D.Lokasi Perusahaan
Lontar Papyrus Pulp & Paper Indusry berlokasi di propinsi jambi, sumatera bagian selatan berjarak sekitar 100 kilometer dari selat malaka yang membelah pulau sumatera Indonesia dengan singapura. PT.LPPI merupakan salah satu dari beberapa perusahaan yang bergerak dalam usaha produksi pulp, kertas, chemical dan alat tulis dalam perusahaan induk Asia Pulp & Paper (APP) yang berpusat di singapura.
Gambar 2.2 Denah PT.LPPPI




E. Organisasi Tempat PKL
Untuk memenuhi harapan pelanggan kualitas produk sangat diutamakan, terbukti dengan diraihnya sertifikat ISO 9002 untuk System Pengelolaan Mutu (QMS) oleh Lontar Papyrus pada tanggal 24 Oktober 1995.

Data pertumbuhan produksi dan konsumsi pulp, tissue Indonesia, Asia dan dunia sampai 1999 yang dikeluarkan oleh Paper Maker dan Pulp & Paper International menunjukkan jumlah kenaikan yang sangat signifikan.



BAB III
Pembahasan
Instalasi Motor Induksi Listrik dan Elektronika

A.Motor Induksi Listrik
                Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dll. Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di industri. Motor listrik kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri sebab diperkirakan bahwa motor-motor
menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri. Berdasarkan pasokan dayanya motor induksi dapat diklasifikasikan menjadi dua golongan [2] :
1.      Motor induksi satu fase, yaitu motor dengan satu gulungan stator yang  beroperasi dengan pasokan daya satu fase. Motor jenis banyak digunakan dalam peralatan rumah tangga, seperti kipas angin, mesin cuci, dll.
2.      Motor induksi tiga fase, yaitu motor dengan tiga gulungan stator yang beroperasi dengan pasokan listrik tiga fase. Motor jenis ini memiliki kemampuan daya yang tinggi, sehingga banyak digunakan di industri.
Konstruksi motor induksi terdiri dari kumparan stator (N1) dan kumparan rotor (N2). Kumparan stator berfungsi sebagai kumparan medan, yaitu membangkitkan medan magnet putar melalui pasokan arus I0. Sedangkan kumparan rotor disebut dengan kumparan jangkar. Jika sumber listrik dihubungkan ke kumparan stator, maka pada kumparan tersebut timbul medan magnet putar. Medan magnet putar stator ini akan memotong batang-batang konduktor dari kumparan rotor yang mengakibatkan timbulnya gaya gerak listrik. Motor induksi bekerja berdasarkan induksi elektromagnetik dari kumparan stator ke kumparan rotornya. Garis-garis gaya fluks yang diinduksikan dari kumparan stator akan memotong kumparan rotornya sehingga timbul ggl atau tegangan induksi. Karena kumparan rotor merupakan rangkaian yang tertutup, maka akan mengalir arus pada kumparan tersebut. Kumparan rotor yang dialiri arus ini berada dalam garis gaya fluks yang berasal dari kumparan stator sehingga kumparan rotor akan mengalami gaya Lorentz yang menimbulkan torsi yang cenderung menggerakkan rotor sesuai dengan arah pergerakan medan induksi stator. Perbedaan medan putar stator dan perputaran rotor disebut slip (S).


Prinsip Kerja Motor
Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum sama (Gambar 1):
Ø  Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya
Ø  Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.
Ø  Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torque untuk memutar kumparan.
Ø  Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan.
Dalam memahami sebuah motor, penting untuk mengerti apa yang dimaksud dengan beban motor. Beban mengacu kepada keluaran tenaga putar/ torque sesuai dengan kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok (BEE India, 2004):
Ø  Beban torque konstan adalah beban dimana permintaan keluaran energinya bervariasi dengan kecepatan operasinya namun torque nya tidak bervariasi. Contoh beban dengan torque konstan adalah conveyors, rotary kilns, dan pompa displacement konstan.
Ø  Beban dengan variabel torque adalah beban dengan torque yang bervariasi dengan kecepatan operasi. Contoh beban dengan variabel torque adalah pompa sentrifugal dan fan (torque bervariasi sebagai kwadrat kecepatan).
Ø  Beban dengan energi konstan adalah beban dengan permintaan torque yang berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan daya konstan adalah peralatan-peralatan mesin.
Komponen motor listrik bervariasi untuk berbagai jenis motor, dalam kesempatan ini dijelaskan untuk masing-masing motor.
Gambar 3.1 Prinsip Dasar dari Kerja Motor Listrik (Nave, 2005)
Secara prinsip cara kerja kedua motor ini adalah sama yaitu karena adanya induksi yaitu adanya medan putar pada belitan utama (stator) yang memotong batang-batang rotor sehingga akan timbul induksi pada rotor.

B.Power Supply
            Semua peralatan elektronika menggunakan sumber tenaga untuk beroperasi ,sumber tenaga tersebut bermacam-macam ada yang dari bateray,Accu ,ada juga yang langsung menggunakan tegangan listrik jala-jala PLN,Untuk konsumsi tegangan yang berasal dari Tegangan listrik untuk alat-alat elektronika tertentu tidak bisa langsung dikonsumsi akan tetapi harus disesuaikan dengan tegangan yang diperlukan oleh peralatan tersebut.Penyesuaian tegangan ini dilakukan oleh sebuah alat yng dinamakan Power Supply atau adaptor.           
Power supply adalah alat atau sistem yang berfungsi untuk menyalurkan energi listrik atau bentuk energi jenis apapun yang sering digunakan untuk menyalurkan energi listrik. Secara prinsip rangkaian power supply adalah menurunkan tegangan AC , menyearahkan tegangan AC sehingga menjadi DC ,menstabilkan tegangan DC, yang terdiri atas transformator, dioda dan kapasitor/condensator. Tranformator biasanya berbentuk kotak dan terdapat lilitan-lilitan kawat email didalamnya. Tugas dari komponen ini adalah untuk menaikkan ataumenurunkan tegangan AC sesuai kebutuhan. Kita lihat lagi komputer di depan Anda, komputer di depan Anda membutuhkan tegangan sekitar 5 V DC dan 12V DC. Nah, transformator merupakan komponen terbaik untuk menurunkan tegangan PLN dari 220 VAC menjadi 15 V AC. Mengapa 15 V AC ?! karena kebutuhan komputer ada yang 12 VDC, jadi kita harus menyiapkan tegangan lebih tinggi dari 12 V DC. Ingat bahwa komponen ini hanya menurunkan tegangan AC, jadi setelah tegangan PLN 220 VAC diturunkan menjadi 12 V, maka sifat dari12 V ini masih AC dan belum DC. Setelah tegangan PLN diturunkan menjadi 15VAC, maka saatnya untuk mengubah sifat AC menjadi DC. Tugas ini dilakukanoleh rangkaian penyearah dengan komponen dioda.
Ada 2 jenis rangkaian penyearah, yaitu setengah gelombang (half wave) dan gelombang penuh (full wave). Arus listrik DC yang keluar dari dioda masih berupa deretan pulsa-pulsa.Tentu saja arus listrik DC semacam ini tidak cocok atau tidak dapat digunakan oleh perangkat elektronik apapun. Capasitor berfungsi sebagai filter pada sebuah rangkaian power supply, yang saya maksud disini adalah Capasitor sebagai ripple filter, disini sifat dasar capasitor yaitu dapat menyimpan muatan listrik yangberfungsi untuk memotong tegangan ripple.
            Pada dasarnya power supply termasuk dari bagian power conversion. Power conversion terdiri dari tiga macam : a. AC/DC power supply b. DC/DC converter c. DC/AC inverter Power supply untuk PC sering juga disebut PSU (Power Supply Unit) PSU termasuk power conversion AC/DC. Fungsi utamanya mengubah listrik arus bolak balik (AC) yang tersedia dari aliran listrik ( di Indonesia, PLN) menjadi arus listrik searah (DC)yang dibutuhkan oleh komponen pada PC.  Power supply diharapkan dapat melakukan fungsi berikut ini :
Ø  Rectification : konversi input listrik AC menjadi DC
Ø  Voltage Transformation : memberikan keluaran tegangan / voltage DC yang sesuai dengan yang dibutuhkan
Ø  Filtering : menghasilkan arus listrik DC yang lebih "bersih", bebas dari ripple ataupun noise listrik yang lain
Ø  Regulation : mengendalikan tegangan keluaran agar tetap terjaga, tergantung pada tingkatan yang diinginkan, beban daya, dan perubahan kenaikan temperatur kerja juga toleransi perubahan tegangan daya input
Ø  Isolation : memisahkan secara elektrik output yang dihasilkan dari sumber input
Ø  Protection : mencegah lonjakan tegangan listrik (jika terjadi), sehingga tidak terjadi pada output, biasanya dengan tersedianya sekering untuk auto shutdown jika hal terjadi.
Gambar 3.2 rangkaian power supply.


Gambar 3.3 rangkaian power supply hasil rakitan.


Gambar3.4 hasil Osioloskop

C.Tugas Khusus
1.Rangkaian pengatur intensitas cahaya oleh ADE WAHYU RAMADHAN
Untuk keperluan tertentu kadangkala kita menmenghendaki intensitas cahaya lampu diredupkan sesuai dengan keperluan, misalnya untuk tidur pada malam hari. Dengan menggunakan komponen triac kita dapat membuat rangkaian tersebut.
Bila tegangan yang terdapat pada capasitor C3 telah maksimal, maka diac yang berfungsi sebagai saklar akan mentriger triac. Terang dan redupnya lampu dapat diatur oleh potensiometer atau trimer VR1. Untuk memutar potensiometer berikanlah penutup plastic, karna tanpa itu dapat membahayakan dikarenakan rangkaian ini menggunakan tegangan tinggi. Penutup plastic untuk potensiometer ini banyak dipasaran, sehingga tidak sulit mencari nya, sedangkan bentuknya bermacam seperti pemutar volume pada radio tape…
rangkaian-pengatur-intensitas-cahaya.jpgContoh gambar rangkaian :

Komponen yang dibutuhkan :
Ø  R = 68K
Ø  VR1 = 100K
Ø  VR2 = 100K
Ø  C1-C3 = 0.1 µF
Ø  Diac (C1) = SS 32
Ø  D Triac = ST 004
Ø  L = 60-80 µF
Ø  Coil = 80 mH
Ø  Lampu = 200/500W


                Rangkaian ini cukup simple karena komponennya mudah didapatkan dan rangkaiannya mudah di pelajari, prinsip kerja dari flip-flop ini yaitu lampu akan hidup berkedip secara bergantian dengan waktu yang dintukan oleh nilai kapasitor.
Daftar komponen yang di gunakan:
Resistor 47 k ohm, 220 ohm.
Kapasitor 100 nf, 10 uf
Ic timer NE 555
LED 2 buah .


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZXZNn0kILcpNOpn0HegRpCr_YMzTiKedMYWcmr9n3UfkHLQVke2X2qDLcIqnepIHZwVePHtpFu48c1guTIP1GUt1Dj93PsFTCXmuExIGUMuf5hHSEr1clKsobVIts6uWBJvlDdvg7z8Lv/s320/LED.jpg
Pada dasarnya, flip flop paling banyak menggunakan transistor, yang ini menggunakan ic 555 jadinya IT'S VERY SIMPLE   dan minim biaya lihat sematiknya :

http://www.talkingelectronics.com/projects/50%20-%20555%20Circuits/images/FlashingLights.gifhttp://www.talkingelectronics.com/projects/50%20-%20555%20Circuits/images/BoomAnim.gif

3.Rangkaian star delta control oleh ELLA MASITA
Rangkaian Starting Motor Star (Y) – Delta tidak lain tujuannya adalah untuk mengurangi lonjakan arus pada saat starting motor. Sebelumnya seperti kita ketahui bahwa metode Starting motor itu bukan hanya Star-Delta ada juga yang paling sederhana DOL (Direct On Line) ini biasanya untuk motor-motor yang berdaya rendah. Sedangkan untuk motor yang berdaya tinggi  juga bisa menggunakan Soft Starter Dan Inverter tergantung tipe dan karakteristik motor yang kita pakai.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjTs3a_AZREceGULRpuuOvULQoQbRSl3HhVxbt2yypBnBQ02afIjVypUSkv50LI_lNObjJCj2m6xXFzHgMztnw_JwLvC0c4XDauVUz13R5tFMODlcZdbvtegk3BtSKjkM4jTm1Cj-oMz8/s640/Metode+Starting+Motor+Y-Delta.png
Gambar Metode Starting Motor Star(Y)-Delta beserta Rangkaian Controlnya

Secara prinsip sebenarnya kita menghendaki rangkaian starting motor dimana pada saat start awal untuk beberapa detik itu menggunakan rangkaian Star, baru setelah itu beralih ke rangkaian delta. Karena jika stator kita hubungkan dengan rangkaian Star maka tiap belitan hanya akan mendapatkan seper akar tiga dari tegangan line, sehingga Arus star lebih kecil tiga kali lipat dari Arus DOL. Bisa dilihat pada rangkaian diatas kita menggunakan motor 3 fasa (R,S,T). Disini kita menggunakan 3 buah kontaktor K1 (Main), K2 (Delta) dan K3 (Star). Jadi Ketika Push Button Start kita tekan maka power akan masuk ke coil kontaktor 1 da 3 sehingga K1 dan K3 aktif.  Pada saat ini motor running dengan rangkaian Star , Karena K1 aktif maka akan mengaktifkan Timer, dimana setelah rentang waktu Timer terpenuhi maka Timer akan memutus K3 lalu mengaktifkan K2 dan motorpun beralih running dengan rangkaian delta. Untuk lampu indikatornya bisa kita tambahkan dua buah lampu satu untuk indikasi running yang kita hubungkan dengan NO kontaktor 2, dan alarm yang dihubungkan dengan NO thermal overload.

4.Rangkaian pengusir tikus oleh M.ALVIN ARDIAN
                Komponen Elektronika yang dibutuhan untuk membangun rangkaian pengusir tikus elektronik tidak banyak, cukup murah dan mudah didapatkan di toko-toko elektronik. Skema rangkaian elektroniknya bisa dilihat langsung pada gambar di bawah. Rangkaian bisa dibangun pada sebuah PCB dot matrix atau bikin layout dulu dengan munggunakan PCB polos. Dalam beberapa hari setelah pemasangan alat ini (secara terus menerus) akan terlihat hasilnya. Para tikus dan kerabatnya pasti akan enyah entah kemana dan rumahpun terbebas dari binatang paling menyebalkan.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVzG3KuUBtRZRsRyo76UK_tN6kPqWRA1LM8c7c_nHSGNGow9kA3BmpJVvsb307zxEOhEU4e01pUo71_WAbMe2Afx5mceD0grLdbfjnJgZsJsXIzUVIduzzMDE-9baiIBfEi4beU44iF0tL/s1600/monkey2.jpeg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjI805KR6q4wRLM6ZVesWpVf_AplF6l5i7sjPBrf8IG2mFv5xZSocvtDqpQ8V7zIpHzflqoGL5D3lc5X4GwMlRcjcBEKe-md2ncRe80tXTAB2dqL4lyMqzvh7zRW3-24wNuzCZU9zD-Fo7o/s1600/Monkey1.jpeg
Bahan:
R1 … 1K
R2,R3 … 15K
C1 … 1nF
C2 … 1uF/16V
C3 … 10nF
C4 … 220nF
C5 … 1000uF/16V
D1..D4 … 1N 4001
IC1 … 555
Tr1 … Trafo 6V/200mA
TD1 … speaker tweeter bentuk corong
 F1 … Fuse/sekring 50 mA
Gunakan loudspeaker dari piezo electric atau speaker tweeter bentuk corong agar frekuensi ultrasonic-nya lebih nendang dan efektif. Pengusir tikus elektronik ini efektif untuk ruangan seluas maksimal 200 m2 asal penempatannya tepat. Bisa diletakkan misalnya di pojok atas ruangan agar frekuensi noise-nya bisa menyebar ke seluruh ruangan tanpa halangan. Nyalakan secara terus menerus untuk menjaga agar tikus tidak datang lagi, tidak usah khawatir dengan konsumsi listriknya karena daya listrik yang dibutuhkan cukup rendah, masih lebih besar lampu bohlam 5 watt/220 volt. Pengaturan frekuensi dsb. tidak diperlukan.
Setelah selesai merakit, ingat cek sekali lagi dan pastikan semua komponen dan sambungan elektroniknya terpasang dengan benar tanpa salah sedikitpun sebelum mengoperasikannya pertama kali. Untuk ngecek keluarannya bisa dengan mengganti kapasitor C1 dengan nilai yang lebih besar misalnya 10nF, maka suara yang dikeluarkan akan masuk pada daerah ambang pendengaran manusia, setelah itu kembalikan lagi kapasitor seperti semula yaitu 1nF.

5.Membuat rangkaian sakelar level air otomatis oleh WIRANTO
            Rangkaian level air adalah rangkaian elektronika yang berfungsi untuk mendeteksi tingkat ketinggian air yang mana pada level tertentu akan menghidupkan pompa air secara otomatis. Sehingga dengan bantuan alat ini anda tidak perlu sibuk untuk menyalakan atau mematikan pompa air pada saat penampungan penuh ataupun kosong. Mungkin kalau hanya untuk keperluan rumah tangga skala kecil, rangkaian level air ini tidak terlalu berguna. Tetapi jika untuk keperluan yang lebih besar seperti industri rumah tangga dan pabrik-pabrik skala besar maka alat ini akan menjamin ketersediaan supply air kapanpun dibutuhkan. Hal ini karena bak penampungan ataupun tedmont akan selalu berada pada posisi yang selalu tersedia air. Prinsip kerja dari rangkaian level air ini cukup sederhana yakni mengkondisikan supaya air selalu tersedia didalam bak penampungan dengan menyalakan pompa pada saat air akan habis dan mematikan pompa pada saat bak penampungan telah penuh. Tugas untuk mengetahui posisi air di dalam penampungan adalah dilakukan oleh 4 buah kawat level sebagai sensor (pada gambar 2). Ke-empat kawat tersebut diposisikan bertingkat dari yang berada mendekati dasar penampungan hingga pada posisi teratas.
Gambar sekema rangkaian PCB

Gambar Kawat Probe

Komponen yang dibutuhkan untuk rangkaian level air atau pompa air otomatis :
Resistor :
R1 : 100K
R2 : 100K
R3 : 100K
R4 : 2,2K
R5 : 2,2K
R6 : 2,2K
R7 : 10K
R8 : 100K
R9 : 1 K
R10 : 10K
R11 : 220 Ohm
R12 : 220 Ohm
R13 : 4,7 K
Kapasitor :
C1 : 0,01 uf
C2 : 100 uf
Transistor :
Q1 sd Q4 : BC 546
Q5 & Q6 : PN 2222
Dioda :
D4 : IN4007
Led : D1 sd D4
Integrated Circuit
IC NE555
Relay 9 volt
Pompa Air
Catatan :
Power Supply yang digunakan adalah DC 12 Volt Probe dibuat dengan menggunakan 4 utas kawat ( kawat : A, B, C dan D ) Pompa air sesuai kebutuhan Relay 9v atau 12v yang digunakan hendaknya mempunyai dispasi daya yang cukup untuk mensaklarkan besarnya arus motor listrik jala2 PLN 220 Vac.

D.Tugas Umum
Jenis Motor
1.Motor DC
Motor arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung yang tidak langsung/direct-unidirectional. Motor DC digunakan pada penggunaan khusus dimana diperlukan penyalaan torque yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan yang luas.
Gambar 3 memperlihatkan sebuah motor DC yang memiliki tiga komponen utama:1
Ø  Kutub medan. Secara sederhada digambarkan bahwa interaksi dua kutub magnet akan menyebabkan perputaran pada motor DC. Motor DC memiliki kutub medan yang stasioner dan dinamo yang menggerakan bearing pada ruang diantara kutub medan. Motor DC sederhana memiliki dua kutub medan: kutub utara dan kutub selatan. Garis magnetik energi membesar melintasi bukaan diantara kutub-kutub dari utara ke selatan. Untuk motor yang lebih besar atau lebih komplek terdapat satu atau lebih elektromagnet. Elektromagnet menerima listrik dari sumber daya dari luar sebagai penyedia struktur medan.
Ø  Dinamo. Bila arus masuk menuju dinamo, maka arus ini akan menjadi elektromagnet. Dinamo yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak untuk menggerakan beban. Untuk kasus motor DC yang kecil, dinamo berputar dalam medan magnet yang dibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub utara dan selatan magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi, arusnya berbalik untuk merubah kutub-kutub utara dan selatan dinamo.
Ø  Commutator. Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya adalah untuk membalikan arah arus listrik dalam dinamo. Commutator juga membantu dalam transmisi arus antara dinamo dan sumber daya.
 
Gambar 3.1 Sebuah motor DC
(Direct Industry, 2005)
Keuntungan utama motor DC adalah sebagai pengendali kecepatan, yang tidak mempengaruhi kualitas pasokan daya. Motor ini dapat dikendalikan dengan mengatur:
Ø  Tegangan dinamo – meningkatkan tegangan dinamo akan meningkatkan kecepatan
Ø  Arus medan – menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan.
Hubungan antara kecepatan, flux medan dan tegangan dinamo ditunjukkan dalam persamaan berikut:
Gaya elektromagnetik: E = KΦN
Torque: T = KΦIa
Dimana:
E =gaya elektromagnetik yang dikembangkan pada terminal dinamo (volt)
Φ = flux medan yang berbanding lurus dengan arus medan
N = kecepatan dalam RPM (putaran per menit)
T = torque electromagnetik
Ia = arus dinamo
K = konstanta persamaan
Motor DC sumber daya terpisah/ Separately Excited
Jika arus medan dipasok dari sumber terpisah maka disebut motor DC sumber daya terpisah/separately excited.
Motor DC sumber daya sendiri/ Self Excited: motor shunt
Pada motor shunt, gulungan medan (medan shunt) disambungkan secara parallel dengan gulungan dinamo (A) seperti diperlihatkan dalam gambar 4. Oleh karena itu total arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus medan dan arus dinamo.
Gambar 3.2: Karakteristik Motor DC Shunt
(Rodwell International Corporation, 1999)
Berikut tentang kecepatan motor shunt (E.T.E., 1997):
Ø  Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban (hingga torque tertentu setelah kecepatannya berkurang, lihat Gambar 4) dan oleh karena itu cocok untuk penggunaan komersial dengan beban awal yang rendah, seperti peralatan mesin.
Ø  Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam susunan seri dengan dinamo (kecepatan berkurang) atau dengan memasang tahanan pada arus medan (kecepatan bertambah).
Motor DC daya sendiri: motor seri
Dalam motor seri, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara seri dengan gulungan dinamo (A) seperti ditunjukkan dalam gambar 5. Oleh karena itu, arus medan sama dengan arus dinamo. Berikut tentang kecepatan motor seri (Rodwell International Corporation, 1997;L.M. Photonics Ltd, 2002):
Ø  Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM
Ø  Harus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban sebab motor akan mempercepat tanpa terkendali.
Motor-motor seri cocok untuk penggunaan yang memerlukan torque penyalaan awal yang tinggi, seperti derek dan alat pengangkat hoist (lihat Gambar 5).
Gambar 3.3: Karakteristik Motor Seri DC
(Rodwell International Corporation, 1999)


Motor DC Kompon/Gabungan
Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor kompon, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri dengan gulungan dynamo (A) seperti yang ditunjukkan dalam gambar 6. Sehingga, motor kompon memiliki torque penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang stabil. Makin tinggi persentase
penggabungan (yakni persentase gulungan medan yang dihubungkan secara seri), makin tinggi pula torque penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini. Contoh, penggabungan 40-50% menjadikan motor ini cocok untuk alat pengangkat hoist dan derek, sedangkan motor kompon yang standar (12%) tidak cocok (myElectrical, 2005).
Gambar 3.4: Karakteristik Motor Kompon DC
(Rodwell International Corporation, 1999)

Motor AC
Motor arus bolak-balik menggunakan arus listrik yang membalikkan arahnya secara teratur pada rentang waktu tertentu. Motor listrik memiliki dua buah bagian dasar listrik: "stator" dan "rotor". Stator merupakan komponen listrik statis. Rotor merupakan komponen listrik berputar untuk memutar as motor.

Motor induksi
Motor induksi merupakan motor yang paling umum digunakan pada berbagai peralatan industri. Popularitasnya karena rancangannya yang sederhana, murah dan mudah didapat, dan dapat langsung disambungkan ke sumber daya AC3.

a. Komponen
Motor induksi memiliki dua komponen listrik utama (Gambar 8):4
Ø  Rotor. Motor induksi menggunakan dua jenis rotor
·         Rotor kandang tupai terdiri dari batang penghantar tebal yang dilekatkan  dalam petak-petak slots paralel. Batang-batang tersebut diberi hubungan pendek pada kedua ujungnya dengan alat cincin hubungan pendek.
·         Lingkaran rotor yang memiliki gulungan tiga fase, lapisan ganda dan terdistribusi. Dibuat melingkar sebanyak kutub stator. Tiga fase digulungi kawat pada bagiandalamnya dan ujung yang lainnya dihubungkan ke cincin kecil yang dipasang pada batang as dengan sikat yang menempel padanya.
Ø  Stator. Stator dibuat dari sejumlah stampings dengan slots untuk membawa gulungan tiga fase. Gulungan ini dilingkarkan untuk sejumlah kutub yang tertentu. Gulungan diberi spasi geometri sebesar 120 derajat.

Gambar 3.5 Motor Induksi (Automated Buildings)

Klasifikasi motor induksi
Motor induksi dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama (Parekh, 2003):
Ø  Motor induksi satu fase. Motor ini hanya memiliki satu gulungan stator, beroperasi dengan pasokan daya satu fase, memiliki sebuah rotor kandang tupai, dan memerlukan sebuah alat untuk menghidupkan motornya. Sejauh ini motor ini merupakan jenis motor yang paling umum digunakan dalam peralatan rumah tangga, seperti fan angin, mesin cuci dan pengering pakaian, dan untuk penggunaan hingga 3 sampai 4 Hp.
Ø  Motor induksi tiga fase. Medan magnet yang berputar dihasilkan oleh pasokan tiga fase yang seimbang. Motor tersebut memiliki kemampuan daya yang tinggi, dapat memilikikandang tupai atau gulungan rotor (walaupun 90% memiliki rotor kandang tupai); dan penyalaan sendiri. Diperkirakan bahwa sekitar 70% motor di industri menggunakan jenis ini, sebagai contoh, pompa, kompresor, belt conveyor, jaringan listrik , dan grinder. Tersedia dalam ukuran 1/3 hingga ratusan Hp.

Kecepatan motor induksi
Motor induksi bekerja sebagai berikut. Listrik dipasok ke stator yang akan menghasilkan,medan magnet. Medan magnet ini bergerak dengan kecepatan sinkron disekitar rotor. Arus rotor menghasilkan medan magnet kedua, yang berusaha untuk melawan medan magnet stator, yang menyebabkan rotor berputar. Walaupun begitu, didalam prakteknya motor tidak pernah bekerja pada kecepatan sinkron namun pada “kecepatan dasar” yang lebih rendah. Terjadinya perbedaan antara dua kecepatan tersebut disebabkan adanya “slip/geseran” yang meningkat dengan meningkatnya beban. Slip hanya terjadi pada motor induksi. Untuk menghindari slip dapat dipasang sebuah cincin geser/ slip ring, dan motor tersebut dinamakan “motor cincin geser/ slip ring motor”.
Hubungan antara beban, kecepatan dan torque
Gambar 9 menunjukan grafik torque-kecepatan motor induksi AC tiga fase dengan arus yang
sudah ditetapkan. Bila motor (Parekh, 2003):
Ø  Mulai menyala ternyata terdapat arus nyala awal yang tinggi dan torque yang rendah (“pull-up torque”).
Ø  Mencapai 80% kecepatan penuh, torque berada pada tingkat tertinggi (“pull-out torque”) dan arus mulai turun.
Ø  Pada kecepatan penuh, atau kecepatan sinkron, arus torque dan stator turun ke nol.
Gambar 3.6. Grafik Torque-Kecepatan Motor Induksi AC3-Fase (Parekh, 2003)

Jenis Komponen Electric
KONTAKTOR
KONTAKTOR juga disebut saklar elektromagnetik, yaitu :
“ Saklar atau kontak yang sistem operasinya dengan cara kerja medan elektromagnetik yang dibangkitkan oleh kumparan magnet buatan dan merupakan suatu alat yang aman untuk penyambungan dan pemutusan secara terus menerus “.
Bagian-bagian kontaktor:
PRINSIP KERJA KONTAKTOR
Kontaktor pada dasarnya merupakan sebuah saklar atau kontak – kontak yang memiliki beberapa jumlah dalam satu bentuk fisik sering juga disebut dengan saklar elektromagnetik. Kontaktor yang terdiri dari COIL, KONTAK UTAMA dan KONTAK BANTU, memiliki cara kerja, apabila ada arus / tegangan yang mengaliri COIL, maka coil tersebut akan menghasilkan magnit pada yang dililitinya, dan akan menarik KONTAK – KONTAK yang terhubung dengannya, sehingga kontak – kontak tersebut akan bekerja secara sempurna.

FUNGSI KONTAKTOR
Adapun beberapa fungsi kontaktor digunakan untuk mengerjakan atau mengoperasikan dengan seperangkat alat control beban, seperti :
Ø  Penerangan
Ø  Pemanas
Ø  Pengontrolan Motor – motor Listrik
Ø  Pengaman Motor – motor Listrik






SIMBOL DAN NAMA PADA KONTAKTOR

coil                           Simbol sebuah coil yang merupakan komponen utama dalam kontaktor, berfungsi sebagai penggerak kontak – kontak yang ada.


 



KONTAK – KONTAK
Sebuah kontak pada kondisi NORMALLY OPEN dan disingkat dengan istilah NO (baca n . o)




Sebuah kontak pada kondisi NORMALLY CLOSE dan disingkat dengan istilah NC (baca n . c)
                                                                                                                                           

COIL
A1 dan A2 Hubungan penghantar untuk sumber tegangan pada Kontaktor. Dimana A1 merupakan terminal masukan dari sumber tegangan, sedangkan A2 merupakan terminal keluaran yang menuju ke nol/netral.
                       
kontak utama                                       kontak bantu




TIME DELAY RELAY (TIMER)
Time Delay Relay ini juga disebut sebagai relay penunda waktu yang sering disebut juga dengan TIMER. Adapun prinsip kerja dari Time Delay Relay ini adalah sebagai pewaktu atau memperlambat kerja (menunda) yang diperlukan untuk kontak – kontak NO atau NC agar beroperasi secara normal. Sehingga dapat disimpulkan apabila coil sudah diberikan sumber tegangan maka setelah tertunda beberapa detik/menit,/jam (waktu yang ditentukan) kemudian aktif kontak – kontak NO atau NC secara normal.
TIMER TUNGGAL
Timer tunggal atau komponen kontrol waktu dan terpisah dengan kontaktor. Komponen ini merupakan komponen elektronik yang terdiri dengan sebuah coil dan memiliki beberapa kontak – kontak NO atau kontak – kontak NC yang bekerja berdasarkan waktu pada coil tersebut.
gambar timer.
ON DELAY
On Delay adalah suatu Timer yang harus dihubungkan secara langsung ke kontaktor (menjadi satu dengan Kontaktor) dan memiliki prinsip kerja yang akan berfungsi jika coil kontaktor bekerja ( ON ) maka Timer juga bekerja ( ON ).
gambar on delay

OFF DELAY
Off Delay adalah suatu Timer yang harus dihubungkan secara langsung ke kontaktor (menjadi satu dengan Kontaktor) dan memiliki prinsip kerja yang berfungsi jika coil kontaktor bekerja (ON) maka Timer belum bekerja (OFF), ketika coil kontaktor tidak bekerja (OFF), maka Off Delay akan bekerja (ON).
gambar off delay


THERMAL OVER LOAD (TOL)
Komponen TOL ini bekerja berdasarkan panas (temperature) yang ditimbulkan oleh arus yang mengalir melalui elemen – elemen pemanas bimetal. Dari sifat pelengkungan bimetal akibat panas yang ditimbulkan, bimetal ini akan menggerakkan kontak – kontak mekanis pemutus rangkaian listrik. TOL ini selalu digunakan dalam merangkai rangkaian control dari suatu system terutama berhubungan dengan motor – motor penggerak yang berfasa tunggal (satu fasa) ataupun berfasa tiga (tiga fasa). TOL ini sangat penting sekali digunakan dalam pengamanan dan perlindungan motor – motor DC atau motor – motor AC dari ukuran kecil sampai menengah.
SIMBOL DALAM RANGKAIAN




Pada TOL tersebut memiliki perangkat yaitu :
a) Reset Mekanik Fungsinya yaitu : untuk mengembalikan kedudukan kontak pada posisi semula, pengaturan batas arus trip bila terjadi beban lebih.
b) Arus Setting ( batas arus ) Fungsinya yaitu : sebagai harga arus atau batas arus pada pemanasnya atau arus yang mengalir pada kontaktor.

BAGIAN – BAGIAN THERMAL OVERLOAD


FUNGSI TOL
Dari pemasangan TOL ini berfungsi untuk mengamankan atau memberikan perlindungan dari kerusakan akibat pembebanan lebih pada motor.
Penyebab dari pembebanan lebih ini antara lain :
1)      Terlalu besar beban mekanik dari motor.
2)      Arus start yang terlalu besar.
3)      Motor berhenti secara mendadak.
4)      Terjadinya hubung singkat / konsleting.
5)      Hilangnya salah satu fasa dari motor tiga fasa.

CARA PASANG
Untuk merangkai TOL ini dilakukan pemasangan dengan cara menghubungkan seri terminal – terminal elemen pemanas ke rangkaian belitan motor dengan kontak kontaktor di rangkaian control.
gambar cara pemasangan TOL

PUSH BOTTOM (TOMBOL TEKAN)
Push Bottom merupakan suatu bentuk saklar yang sering digunakan dalam suatu rangkaian control dan mempunyai fungsi sama dengan saklar – saklar lainnya pada umumnya, tetapi memiliki perbedaan dalam sistem penguncian yang digunakannya.

Gambar push bottom

PUSH BOTTOM NORMALLY OPEN (NO)
Push bottom NO berfungsi jika ditekan (ditombol), maka kontaknya akan menghubungkan atau bekerja (ON), dan jika dilepaskan tombol (tidak ditombol) pada posisi semula, maka aliran arus akan terputus atau tidak bekerja (OFF).

PUSH BOTTOM NORMALLY CLOSE (NC)
Push bottom NC berfungsi jika ditekan (ditombol), maka kontaknya akan memutuskan atau tidak bekerja (OFF), dan jika dilepaskan tombol (tidak ditombol) pada posisi semula, maka aliran arus akan mengalir terus atau pada posisi bekerja (ON).


MINI CIRCUIT BREAKER (MCB)
MCB merupakan salah satu pengaman pada suatu rangkaian control. Pada sebuah MCB memiliki fungsi sebagai pengaman beban/daya lebih dari daya yang dipakainya, sehingga apabila daya yang digunakan pada system tersebut melebihinya (P = V.I Cos Φ) maka akan terjadi menurunnya tuas pada MCB yang posisi semula pada angka 1 menuju ke angka 0, atau dari posisi naik menjadi turun, sehingga sering disebut dengan istilah trip (jawa “njeglek”) pada MCB. MCB juga berfungsi sebagai pengaman kesalahan rangkaian, sehingga apabila terjadi short circuit (hubung singkat) atau konsleting maka MCB juga akan menjadi trip. Hubungan singkat tersebut terjadi apabila antara penghantar/kabel fasa/line terhubung langsung dengan penghantar/kabel netral/nol dan atau juga dengan ground/pentanahan. Dalam melakukan pendesainan control selalu dibutuhkan adanya pengaman rangkaian control dengan menggunakan MCB jenis 1 fasa. Tetapi pengaman untuk beban yang digerakkan oleh rangkaian control tersebut dapat menggunakan MCB jenis 3 fasa, sehingga dalam suatu panel yang digunakan untuk mengontrol suatu system minimal terdapat 2 MCB yaitu 1 buah MCB jenis 1 fasa sebagai pengaman rangkaian kontrol dan 1 buah MCB 3 fasa atau 1 fasa sebagai pengaman rangkaian beban (motor).

Bagian-bagian MCB

gambar MCB


FUNGSI
MCB memiliki 2 fungsi yaitu :
1.      Sebagai pengaman (protection) terhadap beban lebih (arus yang melaluinya).
2.      Sebagai pengaman apabila terjadi hubung singkat (short circuit) atau konsleting dalam rangkaian.

Bentuk-bentuk MCB

gambar MCB

Dasar Elektronika
Komponen Pasif
Komponen pasif adalah komponen elektronika yang dalam pengoperasiannya tidak memerlukan sumber tegangan atau sumber arus tersendiri.
RESISTOR
Resistor adalah suatu komponen elektronika yang fungsinya untuk menghambat aruslistrik. Resistor dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
Resistor Tetap
Resistor tetap adalah resistor yang memiliki nilai hambatan yang tetap. Resistor
memiliki batas kemampuan daya misalnya : 1/16 watt, 1/8 watt, ¼ watt, ½ watt
dsb.
Artinya resitor hanya dapat dioperasikan dengan daya maksimal sesuai dengan
kemampuan dayanya.
Simbol Resistor Tetap :

Untuk mengetahui nilai hambatan suatu resistor dapat dilihat atau dibaca dari warna yang tertera pada bagian luar badan resistor tersebut yang berupa gelang warna.
Resistor yang paling banyak beredar di pasaran umum adalah resistor dengan bahan komposisi karbon, dan metal film. Resistor ini biasanya berbentuk silinder dengan pita pita warna yang melingkar di badan resistor. Pita pita warna ini dikenal sebagai kode resistor. Dengan mengetahui kode resistor kita dapat mengetahui nilai resistansi resistor, toleransi, koefisien temperatur dan reliabilitas resistor tersebut. Tutorial ini akan menjelaskan kode kode resistor yang banyak beredar di pasaran
RESISTOR DENGAN KODE WARNA
Resistor yang menggunakan kode warna ada 3 macam, yaitu:
1. Resistor dengan 4 pita warna dengan 1 pita warna untuk toleransi.
2. Resistor dengan 5 pita warna dengan 1 pita warna untuk toleransi
3. Resistor dengan 5 pita warna dengan 1 pita warna untuk toleransi dan 1 pita warna untuk reliabilitas
Tabel Kode Warna Resistor


Contoh:


Gambar sistem kode pewarnaan pada resistor [http://online.ctcd.edu/orientation/images/resistorcolor-
code-all.gif]

Keterangan untuk 4 band :
- Gelang ke-1 dan ke-2 menyatakan angka dari resistor tersebut.
- Gelang ke-3 menyatakan faktor pengali (banyaknya nol).
- Gelang ke-4 menyatakan toleransi.
Misalnya :
Resistor dengan warna : merah hitam kuning perak
Maka nilainya : 2 0 104 10%
Berarti nilai resistor tersebut adalah = 200.000 Ohm atau 200 Kohm dengan
toleransi sebesar 10%.
Range hambatan resistor tersebut adalah
= 200.000 ± 10%
= 10% x 200.000 = 20.000 Ohm
= 200.000 – 20.000 sampai 200.000 + 20.000
= 180.000 sampai 220.000 Ohm.

Resistor yang Tidak Tetap (Variabel)
Ialah resistor yang nilai hambatannya atau resistansinya dapat diubah-ubah.
Jenisnya antara lain : hambatan geser, trimpot dan potensiometer.
Yang banyak digunakan ialah trimpot dan potensimeter.
A.    Potensiometer
Resistor yang nilai resistansinya dapat diubah-ubah dengan memutar porosyang telah tersedia. Potensiometer pada dasarnya sama dengan trimpot secarafungsional.Simbol Potensiometer :


Gambar Potensiometer [ http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/7/7a/Pot-pic.jpg ]

B.     Trimpot
Resistor yang nilai resistansinya dapat diubah-ubah dengan cara memutar porosnya dengan menggunakan obeng. Untuk mengetahui nilai hambatan dari suatu trimpot dapat dilihat dari angka yang tercantum pada badan trimpot tersebut. Simbol Trimpot :



Gambar Trimpot [ http://www.navatekindia.com/images/Trimpot.jpg ]




KAPASITOR
Kapasitor adalah suatu komponen elektronika yang dapat menyimpan dan melepaskan
muatan listrik atau energi listrik. Kemampuan untuk menyimpan muatan listrik pada
kapasitor disebut dengan kapasitansi atau kapasitas. Seperti halnya hambatan, kapasitor
dapat dibagi menjadi :
1.      Kapasitor Tetap
Kapasitor tetap merupakan kapasitor yang mempunyai nilai kapasitas yang tetap.Simbol Kapasitor Tetap :
Kapasitor dapat dibedakan dari bahan yang digunakan sebagai lapisan diantara
lempeng-lempeng logam yang disebut dielektrikum. Dielektrikum tersebut dapat berupa keramik, mika, mylar, kertas, polyester ataupun film. Pada umumnya kapasitor yanng terbuat dari bahan diatas nilainya kurang dari 1 mikrofarad (1mF). Satuan kapasitor adalah Farad, dimana 1 farad = 103 mF = 106 mF = 109 nF =1012pF. Untuk mengetahui besarnya nilai kapasitas atau kapasitansi pada kapasitor dapat dibaca melalui kode angka pada badan kapasitor tersebut yang terdiri dari 3 angka. Angka pertama dan kedua menunjukkan angkaatau nilai, angka ketiga menunjukkan faktor pengali atau jumlah nol, dan satuan yang digunakan ialah pikofarad (pF).
Contoh :
Pada badan kapasitor tertulis angka 103 artinya nilai kapasitas dari kapasitor
tersebut adalah 10x103 pF = 10 x 1000 pF = 10nF = 0,01 mF.
Kapasitor tetap yang memiliki nilai lebih dari atau sama dengan 1mF adalah
kapasitor elektrolit (elco). Kapasitor ini memiliki polaritas (memiliki kutub positif
dan kutub negatif) dan biasa disebutkan tegangan kerjanya.
Misalnya : 100mF 16 V artinya elco memiliki kapasitas 100mF dan tegangan
kerjanya tidak boleh melebihi 16 volt.
Simbol Elco :

Gambar Kapasistor tetap [ http://www.splung.com/fields/images/capacitors/capacitors.jpg ]

2.      Kapasitor Tidak Tetap
Kapasitor tidak tetap adalah kapasitor yang memiliki nilai kapasitansi atau
kapasitas yang dapat diubah-ubah. Kapasitor ini terdiri dari :
a)    Kapasitor Trimer
Kapasitor yang nilai kapasitansinya dapat diubah-ubah dengan cara memutar porosnya dengan obeng. Simbol Trimmer :
Gambar Trimer [ http://www.antrak.org.tr/gazete/072002/trimer_dosyalar/image015.jpg ]
b)  Variabel Capasitor (Varco)
Kapasitor yang nilai kapasitansinya dapat diubah-ubah dengan memutar poros yang tersedia. (bentuk menyerupai potensiometer) Simbol Varco :

DIODA (PN Junction)
Dioda merupakan suatu semikonduktor yang hanya dapat menghantar arus listrik dan tegangan pada satu arah saja. Bahan pokok untuk pembuatan dioda adalah Germanium (Ge) dan Silikon/Silsilum (Si). Dioda terdiri dari :
a)      Dioda Kontak Titik
Dioda ini dipergunakan untuk mengubah frekuensi tinggi menjadi frekuensi rendah. Contoh tipe dari dioda ini misalnya; OA 70, OA 90 dan 1N 60. Simbol Dioda Kontak Titik :
b)     Dioda Hubungan
Dioda ini dapat mengalirkan arus atau tegangan yang besar hanya satu arah. Dioda ini biasa digunakan untuk menyearahkan arus dan tegangan. Dioda ini memiliki tegangan maksimal dan arus maksimal, misalnya Dioda tipe 1N4001 ada 2 jenis yaitu yang berkapasitas 1A/50V dan 1A/100V. Simbol dioda hubungan sama dengan simbol dioda kontak titik
c)      Dioda Zener
Dioda Zener adalah dioda yang bekerja pada daerah breakdown atau pada daerah kerja reverse bias. Dioda ini banyak digunakan untuk pembatas tegangan. Tipe dari dioda zener dibedakan oleh tegangan pembatasnya. Misalnya 12 V, ini berarti dioda zener dapat membatasi tegangan yang lebih besar dari 12 V atau menjadi 12 V. Simbol Dioda Zener :
     
diode zener
[ http://img.alibaba.com/photo/11418809/0_5w_Series_Glass_sealed_Zener_Diode.jpg ]


d)     Dioda Pemancar Cahaya (LED)
LED adalah kepanjangan dari Light Emitting Diode (Dioda Pemancar Cahaya). Dioda ini akan mengeluarkan cahaya bila diberi tegangan sebesar 1,8 V dengan arus 1,5 mA. LED banyak digunakan sebagai lampu indikator dan peraga (display). Simbol LED :
Gambar Dioda [http://www.disco-or.com.pl/disco/images/stories/oswietlenie/led/diodaschemat.
jpg]

TRANSFORMATOR
Transformator disingkat dengan Trafo. Trafo terdiri dari dua buah lilitan yaitu lilitan primer dan lilitan skunder. Trafo bekerja berdasarkan sistem perubahan gaya medan listrik, yang dapat digunakan untuk menaikan atau menurunkan tegangan listrik AC. Simbol Trafo :

                                                
Gambar Trafo [ http://www.transformator.sk/image/web/17.jpg ]


RELAY
Relay adalah saklar (switch) elektrik yang bekerja berdasarkan medan magnet. Relay terdiri dari suatu lilitan dan switch mekanik. Switch mekanik akan bergerak jika ada arus listrik yang mengalir melalui lilitan. Susunan kontak pada relay adalah: Normally Open : Relay akan menutup bila dialiri arus listrik. Normally Close : Relay akan membuka bila dialiri arus listrik. Changeover : Relay ini memiliki kontak tengah yang akan melepaskan diri dan membuat kontak lainnya berhubungan. Simbol Relay :

                                
Gambar Relay [ http://www.germes-online.com/direct/dbimage/50304012/Power_Relay.jpg ]



KOMPONEN AKTIF
Komponen aktif adalah komponen elektronika yang dalam pengoperasiannya memerlukan sumber arus atau sumber tegangan tersendiri. Yang termasuk komponen aktif antara lain :
1.      TRANSISTOR
Transistor memiliki dua jenis yaitu: Transistor Bipolar dan Transistor Unipolar. Transistor Bipolar adalah transistor yang memiliki dua persambungan kutub (seperti pada gambar 1). Transistor Unipolar adalah transistor yang hanya memiliki satu buah persambungan kutub (seperti pada gambar 2). Transistor biasa terdiri dari 3 buah kaki yang masing-masing diberi nama: emitor, basis dan kolektor. Transistor bipolar dapat diibaratkan dengan dua buah dioda yang tergambar pada gambar Simbol Transistor :
Gambar Transistor
[ http://www.made-in-china.com/image/2f1j00QTtElyrFRaQmM/Transistor-2SA-2SB-2SC-2SDS2000-
BU-Series-.jpg ]

Untuk mengetahui kaki-kaki transistor lebih mudah dengan melihat data book transistor yang mencantumkan kaki-kaki transistor. Dan untuk mengetahui kaki-kaki transistor dengan menggunakan multitester akan dibahas pada bab II. Transistor unipolar adalah FET (Field Effect Transistor) yang terdiri dari JFET kanal N, JFET kanal P, MOSFET kanal N, dan MOSFET kanal P. Simbol Transistor Unipolar :

Gambar Transistor Unipolar
[http://www.semicon.toshiba.co.jp/ICSFiles/artimage/2006/11/21/ec_trantopic/eye200505021.gi]

2.      THYRISTOR
Thyristor disebut juga dengan SCR ( Silicon Controlled Rectifier) dan banyak digunakan sebagai saklar elektronik. Gambar diskrit dan simbol SCR ditunjukkan dengan gambar dibawah ini :
Gambar THYRISTOR [ http://www.pc-control.co.uk/images/thyristor1.jpg ]
Thyristor ini akan bekerja atau menghantar arus listrik dari anoda ke katoda jika
pada kaki gate diberi arus kearah katoda, karenanya kaki gate harus diberi tegangan positif terhadap katoda. Pemberian tegangan ini akan menyulut thyristor, dan ketika tersulut thyristor akan tetap menghantar. SCR akan terputus jika arus yang melalui anoda ke katoda menjadi kecil atau gate pada SCR terhubung dengan ground.

3.      TRANDUCER
Tranducer adalah pengoperasian kerja suatu rangkaian yang lebih mudah diukur atau dikendalikan oleh besaran listrik, yaitu tegangan dan arus dimana terjadi perubahan dari suatu besaran ke besaran lainnya. Adapun komponen elektronika yang termasuk ke dalam tranducer ialah :
a)      LDR (Light Dependent Resistance)
Yaitu resistor yang dapat berubah-ubah nilai resistansinya jika permukaannya terkena cahaya. Kondisinya ialah jika terkena cahaya nilai resistansinya kecil,sedangkan jika tidak terkena cahaya (kondisi gelap) maka nilai resistansinya besar. Simbol LDR :
Gambar LDR
[ http://img.alibaba.com/photo/11285760/Cds_Photoconductive_Cell_Photoresistor_LDR.jpg ]

b)     NTC (Negative Temperature Coeffisient)
Yaitu resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah sesuai dengan perubahan temperatur terhadapnya. Jika temperaturnya makin tinggi maka nilai resistansinya kecil dan sebaliknya bila temperaturnya makin rendah maka nilai resistansinya semakin besar. Simbol NTC :
c)      PTC (Positive Temperature Coeffisient)
Yaitu resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah sesuai dengantemperatur terhadapnya. Jika temperaturnya makin tinggi maka nilai resistansinya semakin besar sedangkan bila temperaturnya makin rendah maka nilai resistansinya pun semakin kecil. Simbol PTC :
Gambar Negative Temperature Coeffisient dan Positive Temperature Coeffisient
[ http://vvi.no/interactive/ressurser/reguleringsteknikk/kap6/1_MaalTeknikk_page_238_5.45.jpg ]

E.Kegiatan PKL
a) belajar mengenai lampu TL
Lampu TL (Fluorescent Lamp) adalah lampu listrik yang memanfaatkan gas NEON dan lapisan Fluorescent sebagai pemendar cahaya pada saat dialiri arus listrik. Tabung lampu TL ini diisi oleh semacam gas yang pada saat elektrodanya mendapat tegangan tinggi gas ini akan terionisasi sehingga menyebabkan elektron-elektron pada gas tersebut bergerak dan memendarkan lapisan fluorescent pada lapisan tabung lampu TL.
Karakteristik Lampu TL (Fluorescent Lamp)
Karakteristik dari lampu TL ini, adalah mampu menghasilkan cahaya output per watt daya yang digunakan lebih tinggi daripada lampu bolam biasa (incandescent lamp).
Sebagai contoh, sebuah penelitian menunjukkan bahwa 32 watt lampu TL akan mengjasilkan cahaya sebesar 1700 lumens pada jarak 1 meter sedangkan 75 watt lampu bolam biasa (lampu bolam dengan filamen tungsten) menghasilkan 1200 lumens. Atau dengan kata lain perbandingan effisiensi lampu TL dan lampu bolam adalah 53 : 16. Efisiensi disini didefinisikan sebagai intensitas cahaya yang dihasilkan dibagi dengan daya listrik yang digunakan.
Prinsip Kerja Lampu TL (Fluorescent Lamp)

Ketika tegangan AC 220 volt di hubungkan ke satu set lampu TL maka tegangan diujung-ujung starter sudah cukup utuk menyebabkan gas neon didalam tabung starter untuk panas (terionisasi) sehingga menyebabkan starter yang kondisi normalnya adalah normally open ini akan ‘closed’ sehingga gas neon di dalamnya dingin (deionisasi) dan dalam kondisi starter ‘closed’ ini terdapat aliran arus yang memanaskan filamen tabung lampu TL sehingga gas yang terdapat didalam tabung lampu TL ini terionisasi.

Pada saat gas neon di dalam tabung starter sudah cukup dingin maka bimetal di dalam tabung starter tersebut akan ‘open’ kembali sehingga ballast akan menghasilkan spike tegangan tinggi yang akan menyebabkan terdapat lompatan elektron dari kedua elektroda dan memendarkan lapisan fluorescent pada tabung lampu TL tersebut.

Rangkaian Lampu TL Dengan Trafo Ballast :

Rangkaian lampu TL menggunakan ballast transformer sangat sederhana seperti terlihat pada gambar skema lampu TL diatas diatas. Rangkaian lampu TL diatas terdiri dari ballast traformer, lampu TL dan starter lampu TL. Skema lampu TL diatas dapat digunakan untuk lampu TL dengan daya sesuai transformer ballast yang digunakan. Sebagai contoh apabila mengunakan transformer ballast 40 watt makadapat menggunakan lampu TL 40 watt atau bila menggunakan transformer ballast 10 watt maka dapat menggunakan lampu TL dengan daya 10 watt. Rangkaian lampu TL dengan transformer ballast diatas bersifat universal dalam perakitan-nya, bentuk rangkaian lampu TL tidak berubah untuk daya lampu TL yang digunakan, hanya trafo ballast yang harus disesuaikan dengan beban lampu TL yang akan dipasang.

b)Belajar Lampu Mercury
Prinsip kerja lampu merkuri sama dengan prinsip kerja lampu fluoresen, yaitu cahaya yang dipancarkan berdasarkan terjadinya loncatan elektron (peluahan muatan) di dalam tabung.
Sedangkan konstruksinya berbeda dengan lampu fluoresen. Lampu merkuri
terdiri dari dua tabung, yaitu tabung dalam dari gelas kuarsa dan bohlam
luar.

Tabung dalam berisi uap merkuri dan sedikit gas argon. Dua elektroda utama dibelokkan pada kedua ujung tabung, dan sebuah elektroda pangasut dipasang pada posisi berdekatan dengan salah satu elektroda utama.

Saat sumber listrik disambung, arus listrik yang mengaliri tidak akan cukup
untuk mencapai terjadinya loncatan muatan diantara kedua elektroda utama. Namun, ionisasi terjadi diantara salah satu elektroda utama (E1) dengan elektroda pengasut (Ep) melalui gas argon. Ionisasi gas argon ini akan menyebar didalam tabung dalam menuju elektroda utama yang lain (E2).

Panas akan timbul akibat pelepasan elektron yang terjadi dalam gas argon,
dan cukup untuk menguapkan merkuri. Hal ini menyebabkan tekanan gas
dalam tabung meningkat tinggi. Arus mula bekerja sekitar 1,5 hingga 1,7 arus normal. Lampu akan menyala dalam waktu 5 sampai 7 menit. Cahaya awal berwarna kemerahan dan setelah kerja normal berwarna putih. Jika sumber listrik diputuskan, maka lampu tidak dapat dinyalakan kembali sampai tekanan di dalam tabung berkurang.
Rangkaian dasar untuk mengendalikan lampu merkuri tekanan tinggi adalah
sebagai berikut:
Keterangan :
L : Lampu merkuri
B : Balast
C : kapasitor kompensasi

C.Belajar rangkaian control motor 3 fasa direct on line
Menjalankan Motor Listrik 3 Fasa sistem DOL
Teori  dasar
a.Cara menghubungkan motor  3 fasa
Sebuah motor listrik 3 fasa dapat digunakan dalam hubungan bintang (Y) aatau hubungan segitiga (∆) tergantung pada tegangan jaringannya (jala-jala). Tegangan yang harus dihubungkan ke motor biasanya ditentukan oleh papan nama (name plate) pada motor tersebut, misalnya 220V/380V.
Untuk motor 3 fasa yang diberi tanda tegangan 220V / 380V, hubungan yang harus digunakan adalah sebagai berikut :
a.1. Kalau system tegangan jala-jala 220V / 380V, motor ini harus digunakan dalam hubungan bintang (Y), karena kumparan-kumparannya harus mendapat tegangan 220V
a.2. Kalau system tegangan jala-jala 127V / 220V, motor ini harus digunakan dalam hubungan segitiga (∆).
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat sesuai ilustrasi berikut :
Gambar hubungan bintang (Y)
Gambar hubungan segitiga (∆)

 Berikut dua contoh aplikasi dasar menjalankan MOTOR Listrik 3 Fasa .
1.Rangkaian Motor Listrik Sistim DOL dengan Tombol tekan (2 lampu indicator)
1.a. rangkaian Kontrol


Cara Kerja Rangkaian :
1.       MCB F1 di ON kan
2.       Jika S1 ditekan, maka K1 bekerja, lampu H1 menyala
3.       Jika terjadi beban lebih, Overload (F2 bekerja), lampu H1 padam, lampu H2 menyala
4.       Jika S0 ditekan maka K1 mati, H1 padam
 1b. Rangkaian Motor Listrik Sistim DOL dengan Tombol tekan (2 lampu indicator)
       rangkaian Kontrol

Cara Kerja Rangkaian :
1.      MCB F1 di ON kan Maka lampu H1 akan menyala (rangkaian ready)
2.      Jika S1 ditekan, maka K1 bekerja, lampu H1 padam H3 menyala, motor bekerja
3.      Jika S0 ditekan maka K1 mati, H3 padam, Motor berhenti Pada saat motor bekerja, jika terjadi beban lebih maka Overload (F2 bekerja), lampu H1 padam,H3 padam , lampu H2 menyala dan Motor berhenti   
 1.c. Rangkaian Utama
Dari kedua rangkaian diatas, kita dapat melihat detail kerja rangkaian menggunakan simulator ESS. Dengan menggunakan simulator ini, maka kita dengan mudah melihat gambaran cara kerjanya. Hanya ada sedikit kekurangan, OVER LOAD / F2 (pengaman beban lebih) tidak dapat disimulasikan karena komponen pada simulator tidak ada. Tetapi dengan menggunakan simulasi ini sudah cukup bagi kita untuk melihat cara kerja dari rangkaian yang kita rancang.
Simulasi rangkaian 1a

Keterangan :
 Jika S1 ditekan, maka K1 bekerja, lampu H1 menyala
Jika S0 ditekan maka K1 mati, H1 padam Perhatikan : kawat penghantar akan berubah warna ketika arus listrik mengalir pada rangkaian
Simulasi rangkaian 1b

Keterangan :
 MCB F1 di ON kan Maka lampu H1 akan menyala (rangkaian ready)
Jika S1 ditekan, maka K1 bekerja, lampu H1 padam H3 menyala, motor bekerja
Jika S0 ditekan maka K1 mati, H3 padam, Motor berhenti.

D.Belajar rangkaian control motor listrik 3 fasa star delta
Merakit rangkaian Stardelta control untuk Motor Listrik
Star delta adalah sebuah sistem starting motor yang  paling banyak dipergunakan untuk  starting motor listrik. Dengan menggunakan star delta starter Lonjakan arus listrik  yang terlalu tinggi bisa dihindarkan. cara kerjanya adalah  saat start awal motor tidak dikenakan tegangan penuh hanya 0.58  dengan cara dihubung bintang/ star. Setelah motor berputar dan arus sudah mulai turun dengan menggunakan timer arus dipindahkan menjadi segitiga/ delta sehingga tegangan dan arus yang mengalir ke motor penuh. 
Teori  dasar
A.    Cara menghubungkan motor  3 fasa
Sebuah motor listrik 3 fasa dapat digunakan dalam hubungan bintang (Y) aatau hubungan segitiga (∆) tergantung pada tegangan jaringannya (jala-jala). Tegangan yang harus dihubungkan ke motor biasanya ditentukan oleh papan nama (name plate) pada motor tersebut, misalnya 220V/380V. Untuk motor 3 fasa yang diberi tanda tegangan 220V / 380V, hubungan yang harus digunakan adalah sebagai berikut :
Ø  Kalau system tegangan jala-jala 220V / 380V, motor ini harus digunakan dalam hubungan bintang (Y), karena kumparan-kumparannya harus mendapat tegangan 220V
Ø  Kalau system tegangan jala-jala 127V / 220V, motor ini harus digunakan dalam hubungan segitiga (∆).
B.     Starting bintang segitiga dimaksudkan untuk mengurangi arus starting dari motor 3 fasa, karena pada motor yang berdaya besar, arus start berpengaruh besar. Dengan starting ini dimaksudkan untuk menjaga agar lebih terkontrol, karena setelah beberapa detik kemudian akan terjadi perpindahan hubungan dari bintang ke segitiga.
Dengan dihubungkan segitiga, maka tegangan fase motor berkisar 58% dari tegangan jala-jala motor dan arus startnya sekitar 1/3X arus start bila motor dihubungkan langsung (DOL). Adapun cara menghubungkan untuk formasi segitiga – bintang adalah sebagai berikut :

Rangkaian starting Motor 3 fasa Bintang – Segitiga Otomatis
Rangkaian Kontrol

Cara Kerja Rangkaian :
1.      MCB F1 di ON kan
2.      Jika S1 ditekan, maka K1 bekerja,K2 bekerja lampu H1 menyala. Motor akan bekerja dengan formasi bintang.
3.      Beberapa saat kemudian, timer K1 bekerja menyebabkan K2 padam, K3 bekerja. Motor akan bekerja dengan formasi segitiga.

Rangkaian Utama


E.Belajar rangkaian forward reverse otomatis
Prosedur mengoperasikan forward reverse otomatis:




1.      MCB di set pada posisi „ON“ dengan cara menaikkan lidah MCB ke atas
2.      Tekan tombol „START-STOP“ untuk tekanan ke 1 maka Motor 3 Fasa bekerja dengan arah putaran maju (Forward) yang ditandai lampu indikator menyala berwarna merah. Setelah beberapa detik sesuai dengan pengesetan Time Delay Relay (T1) maka Motor 3 Fasa mati dan T2 bekerja untuk menunda waktu
3.      Setelah Delay T2 habis maka Motor listrik 3 Fasa berputar mudur (Reverse) yang ditandai dengan menyala lampu warna hijau dan T3 bekerja menunda waktu sesuai pengesetan
4.      Apabila Setting T3 telah habis maka Motor 3 Fasa mati, dan T4 bekerja untuk menunda waktu
5.      Setelah Delay T4 habis maka Motor listrik 3 Fasa kembali berputar maju (Forward). Demikian seterusnya
6.      Untuk mematikan Motor 3 Fasa, tekan tombol „START-STOP“. Untuk tekanan ke 2

Kejadian khusus:

1.      Apabila  rangkaian forward reverse initerjadi hubung singkat (short Circuit) maka MCB akan trip. Untuk mengaktifkan kembali reset ke posisi „ON“
2.      Dan bila terjadi beban lebih maka Thermal Overload Relay akan „Trip“ dengan     ditandai menyala lampu berwarna kuning. Dan untuk mengaktifkan kembali tekan tombol reset .

F.Belajar transformator
Transformator/ Transformer / Trafo adalah suatu peralatan listrik yang termasuk dalam klasifikasi mesin listrik statis dan berfungsi untuk menyalurkan tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya, dengan frekuensi sama. Dalam pengoperasiannya, transformator-transformator tenaga pada umumnya ditanahkan pada titik netral, sesuai dengan kebutuhan untuk sistem pengamanan atau proteksi. Sebagai contoh transformator 150/70 kV ditanahkan secara langsung di sisi netral 150 kV, dan transformator 70/20 kV ditanahkan dengan tahanan di sisi netral 20 kV nya. Transformator yang telah diproduksi terlebih dahulu melalui pengujian sesuai standar yang telah ditetapkan.

Dasar dari teori transformator adalah sebagai berikut :
“Apabila ada arus listrik bolak-balik yang mengalir mengelilingi suatu inti besi maka inti besi itu akan berubah menjadi magnit dan apabila magnit tersebut dikelilingi oleh suatu belitan maka pada kedua ujung belitan tersebut akan terjadi beda tegangan mengelilingi magnit, sehingga akan timbul gaya gerak listrik (GGL)”.
Transformator tenaga dapat di klasifikasikan menurut sistem pemasangan dan cara pendinginannya.
1. Menurut Pemasangan
• Pemasangan dalam
• Pemasangan luar
2. Menurut Pendinginan, menurut cara pendinginannya dapat dibedakan sebagai berikut:
a) Berdasarkan Fungsi dan pemakaian:
• Transformator mesin (untuk mesin-mesin listrik)
• Transformator Gardu Induk
• Transformator Distribusi

Cara Kerja dan Fungsi Bagian-Bagian Transformator

Suatu transformator terdiri atas beberapa bagian, yaitu:
• Bagian utama transformator
• Peralatan Bantu
• Peralatan Proteksi
Setiap bagian tersebut memiliki fungsi masing-masing, dan untuk detailnya anda juga dapat membaca artikel mengenai komponen-komponen transformator di sini

1. Bagian utama transformator, terdiri dari:

a) Inti besi
Inti besi berfungsi untuk mempermudah jalan fluks, yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melalui kumparan. Dibuat dari lempengan-lempengan besi tipis yang berisolasi, untuk mengurangi panas (sebagai rugi-rugi besi) yang ditimbulkan oleharus pusar atau arus eddy (eddy current).

b) Kumparan transformator
Beberapa lilitan kawat berisolasi membentuk suatu kumparan, dan kumparan tersebut diisolasi, baik terhadap inti besi maupun terhadap kumparan lain dengan menggunakan isolasi padat seperti karton, pertinax dan lain-lain.
Pada transformator terdapat kumparan primer dan kumparan sekunder. Jika kumparan primer dihubungkan dengan tegangan/arus bolak-balik maka pada kumparan tersebut timbul fluks yang menimbulkan induksi tegangan, bila pada rangkaian sekunder ditutup (rangkaian beban) maka mengalir arus pada kumparan tersebut, sehingga kumparan ini berfungsi sebagai alat transformasi tegangan dan arus.


c) Kumparan tertier
Fungsi kumparan tertier diperlukan adalah untuk memperoleh tegangan tertier atau untuk kebutuhan lain. Untuk kedua keperluan tersebut, kumparan tertier selalu dihubungkan delta atau segitiga. Kumparan tertier sering digunakan juga untuk penyambungan peralatan bantu seperti kondensator synchrone, kapasitor shunt dan reactor shunt, namun demikian tidak semua transformator daya mempunyai kumparan tertier.

d) Minyak transformator
Sebagian besar dari transformator tenaga memiliki kumparan-kumparan yang intinya direndam dalam minyak transformator, terutama pada transformator-transformator tenaga yang berkapasitas besar, karena minyak transformator mempunyai sifat
sebagai media pemindah panas (disirkulasi) dan juga berfungsi pula sebagai isolasi (memiliki daya tegangan tembus tinggi) sehingga berfungsi sebagai media pendingin dan isolasi.

Minyak transformator harus memenuhi persyaratan, yaitu:
• kekuatan isolasi tinggi
• penyalur panas yang baik, berat jenis yang kecil, sehingga partikel-partikel dalam minyak dapat mengendap dengan cepat
• viskositas yang rendah, agar lebih mudah bersirkulasi dan memiliki kemampuan pendinginan menjadi lebih baik
• titik nyala yang tinggi dan tidak mudah menguap yang dapat menimbulkan baha
• tidak merusak bahan isolasi padat
• sifat kimia yang stabil

e) Bushing
Hubungan antara kumparan transformator ke jaringan luar melalui sebuah bushing, yaitu sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator, yang sekaligus berfungsi sebagai penyekat antara konduktor tersebut dengan tangki transformator.

f) Tangki dan konservator
Pada umumnya bagian-bagian dari transformator yang terendam minyak transformator berada atau (ditempatkan) di dalam tangki. Untuk menampung pemuaian pada minyak transformator, pada tangki dilengkapi dengan sebuah konservator.

Terdapat beberapa jenis tangki, diantaranya adalah:
• Jenis sirip (tank corrugated) Badan tangki terbuat dari pelat baja bercanai dingin yang menjalani penekukan, pemotongan dan proses pengelasan otomatis, untuk membentuk badan tangki bersirip dengan siripnya berfungsi sebagai radiator pendingin dan alat bernapas pada saat yang sama. Tutup dan dasar tangki terbuat dari plat baja bercanai panas yang kemudian dilas sambung kepada badan tangki bersirip membentuk tangki corrugated ini. Umumnya transformator di bawah 4000 kVA dibuat dengan bentuk tangki corrugated.

• Jenis tangki Conventional Beradiator, Jenis tangki terdiri dar badan tangki dan tutup yang terbuat dari mild steel plate (plat baja bercanai panas) ditekuk dan dilas untuk dibangun sesuai dimensi yang diinginkan, sedang radiator jenis panel terbuat dari pelat baja bercanai dingin (cold rolled steel sheets). Transformator ini umumnya dilengkapi dengan konservator dan digunakan untuk 25.000,00 kVA.

• Hermatically Sealed Tank With N2 Cushined, Tipe tangki ini sama dengan jenis conventional tetapi di atas permukaan minyak terdapat gas nitrogen untuk mencegah kontak antara minyak dengan udara luar

2. Peralatan Bantu
a) Pendingin
Pada inti besi dan kumparan-kumparan akan timbul panas akibat rugi-rugi besi dan rugi-rugi tembaga. Bila panas tersebut mengakibatkan kenaikan suhu yang berlebihan, akan merusak isolasi transformator, maka untuk mengurangi adanya kenaikan suhu yang berlebihan tersebut pada transformator perlu juga dilengkapi dengan sistem pendingin yang bergungsi untuk menyalurkan panas keluar transformator. Media yang digunakan pada sistem pendingin dapat berupa
udara, gas, minyak dan air.
Sistem pengalirannya (sirkulasi) dapat dengan cara:
• Alamiah (natural)
• Tekanan/paksaan (forced).

b) Tap Changer (perubah tap)
Tap Changer adalah perubah perbandingan transformator untuk mendapatkan tegangan operasi sekunder sesuai yang diinginkan dari tegangan jaringan/primer yang berubah-ubah. Tap changer dapat dilakukan baik dalam keadaan berbeban (on-load) atau dalam keadaan tak berbeban (off load), dan tergantung jenisnya.

c) Alat pernapasan
Karena adanya pengaruh naik turunnya beban transformator maupun suhu udara luar, maka suhu minyak akan berubah-ubah mengikuti keadaan tersebut. Bila suhu minyak tinggi, minyak akan memuai dan mendesak udara di atas permukaan minyak keluar dari dalam tangki, sebaliknya bila suhu minyak turun, minyak menyusut maka udara luar akan masuk ke dalam tangki. Kedua proses di atas disebut pernapasan transformator. Permukaan minyak transformator akan selalu bersinggungan dengan udara luar yang menurunkan nilai tegangan tembus pada minyak transformator, maka untuk mencegah hal tersebut, pada ujung pipa penghubung udara luar dilengkapi tabung berisi kristal zat hygroscopis.

d) Indikator
Untuk mengawasi selama transformator beroperasi, maka perlu adanya indicator yang dipasang pada transformator. Indikator tersebut adalah sebagai berikut:
• indikator suhu minyak
• indikator permukaan minyak
• indikator sistem pendingin
• indikator kedudukan tap, dan sebagainya.

3. Peralatan Proteksi
a) Relay Bucholz
Relay Bucholz adalah relai yang berfungsi mendeteksi dan mengamankan terhadap gangguan transformator yang menimbulkan gas.

Timbulnya gas dapat diakibatkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah:
• Hubung singkat antar lilitan pada atau dalam phasa
• Hubung singkat antar phasa
• Hubung singkat antar phasa ke tanah
• Busur api listrik antar laminasi
• Busur api listrik karena kontak yang kurang baik.
b) Relai Tekanan Lebih
Relai ini berfungsi hampir sama seperti Relay Bucholz. Fungsinya adalah mengamankan terhadap gangguan di dalam transformator. Bedanya relai ini hanya bekerja oleh kenaikan tekanan gas yang tiba-tiba dan langsung mentripkan pemutus tenaga (PMT). Alat pengaman tekanan lebih ini berupa membran yang terbuat dari kaca, plastik, tembaga atau katup berpegas, sebagai pengaman tangki transformator terhadap kenaikan tekan gas yang timbul di dalam tangki yang akan pecah pada tekanan tertentu dan kekuatannya lebih rendah dari kekuatan tangki transformator

c) Relai Diferensial
Berfungsi mengamankan transformator terhadap gangguan di dalam transformator, antara lain adalah kejadian flash over antara kumparan dengan kumparan atau kumparan dengan tangki atau belitan dengan belitan di dalam kumparan ataupun beda kumparan.

d) Relai Arus lebih
Berfungsi mengamankan transformator jika arus yang mengalir melebihi dari nilai yang diperkenankan lewat pada transformator tersebut dan arus lebih ini dapat terjadi oleh karena beban lebih atau gangguan hubung singkat. Arus lebih ini dideteksi oleh transformator arus atau current transformator (CT).

e) Relai Tangki Tanah
Alat ini berfungsi untuk mengamankan transformator bila ada hubung singkat antara bagian yang bertegangan dengan bagian yang tidak bertegangan pada transformator.

f) Relai Hubung Tanah
Fungsi alat ini adalah untuk mengamankan transformator jika terjadi gangguan hubung singkat satu phasa ke tanah.

g) Relai Thermis
Alat ini berfungsi untuk mencegah/mengamankan transformator dari kerusakan isolasi pada kumparan, akibat adanya panas lebih yang ditimbulkan oleh arus lebih. Besaran yang diukur di dalam relai ini adalah kenaikan suhu.
G.Belajar mengetahui Proses PURIFIKASI OLI TRAFO
Spesifikasi Alat
Oil Treatment Plant adalah alat yang diarncang khusus untuk treatment oiltransformer. Purifying atau treatment adalah merupakan proses pemurnian kembali minyak transformator dengan menggunakan alat yang disebut High Vacum Oil Purifier dengan cara sirkulasi.

Gambar  Alat Yang Digunakan Untuk
Purifikasi

Prinsip Kerja
Ada 3 proses penting dalam purify minyak transformer antara lain :
1.      Heating Minyak transformer dipanaskan secara terus menerus dari proses awal hingga akhir dengan temperatur yang konstan . Proses ini untuk memisahkan air dengan minyak, dimana air akan menjadi uap, sedangkan minyak transformer tetap pada kmposisi semula dan juga menguraikan asam yang terkandung didalam minyak.
2.      Pengkabutan Setelah minyak dalam kondisi panas maka minyak akan dikabutkan .
Hal ini untuk meisahkan antara oil dan uap, setelah itu divacum dengan tekanan 0.68 Bar, sehingga uap air dan kandungan asam dapat terurai dan terpisah dari minyak.
3.      Penyaringan ( filter press ) Setelah minyak trpisah dari uap air dan asam , minyak transformer tersevbut disaring dan dipadatkan . Hal ini dilakukan untk mencegah gelembung udara.


Metode Pemurnian
Purifikasi minyak transformator dilakukan dalam kondisi transformator tersebut sedang bekerja (on line), sehingga cara ini sangat efektif. Secara sederhana, prinsip kerja purifikasi ini yaitu mensirkulasikan minyak transformator yang akan dipurifikasi. Minyak disedot masuk ke dalam alat purifikasi untuk dimurnikan, kemudian dipompa kembali dimasukkan ke dalam transformator (gambar 3.2)
Gambar  Diagram Alir Sederhana Sistem

Purifikasi Minyak Transformator Secara detail, proses purifikasi minyak transformator dapat dilihat pada diagram alir di bawah ini.


Gambar 3.3 Diagram Alir Purifikasi





Minyak Trafo Secara detail Proses sirkulasi minyak transformator dilakukan secara berulang – ulang. Menurut standar PLN (Manual BOOK Product Trafo ) untuk minyak lama dibutuhkan 4 – 6 sirkulasi sedangkan minyak lama membutuhkan 2 – 3 sirkulasi.
Bagian-Bagian Peralatan
Purifikasi Yang Digunakan Adapun berapa peralatan utama yang digunakan pada mesin purifikasi, adalah :
1.      Filter Dalam proses purifikasi diperlukan filter yang berguna untuk menyaring minyak dari butiran – butiran pengotor yang dapat mempercepat terjadinya tegangan tembus.
2.      Tabung Vacum Selain peralatan filter, tabung vacum juga diperlukan. Di dalam tabung ini berisi alat pemanas (heater) yang berfungsi memansakan minyak sehingga butiran – butiran zat lain seperti air dan gelembung gas menguap.

H.Belajar menyervice kontaktor
                Cara menyervice kontaktor dapat dengan cara kanibal, yaitu menukar komponen yang rusak dengan komponen yang masih bagus. Selain itu bila kontaktor mengeluarkan bunyi. Kemungkinan ada kotoran padakontak magnet. Sehingga perlu di bersihkan dengan mengamplas bagian yang kotor sehingga menjadi bersih dan rata kembali, dengan begitu maka bunyi akan hilang. Bila sudah dibersihkan namun tetap bunyi kemungkinan besar kontak magnet sudah bergelombang alias rusak. Namun kita dapan mengkanibal dengan kontak yang masih bagus.

I.Belajar mengetahui kaki transistor
Transistor type A1016, B507, D313, TIP31,TIP32,TIP41, TIP42,TIP2955,TIP3055 serta berbagai transistor untuk regulator televisi elektroda atau kakinya bisa langsung kita tentukan. Adapun caranya adalah: Posisikan transistor sehingga kita bisa membaca tulisan typenya. Pada posisi tersebut kaki paling kiri adalah basis, kaki tengah adalah colector atau kolektor sedangkan yang kanan adalah emitor.
Transistor persegi pipih dengan lubang baut.
Transistor dengan type BD39, BD40 dan yang mempunyai fisik serupa, jika kita posisikan sehingga kita bisa membaca tulisannya, maka kaki paling kanan adalah basis, tengah colector dan kiri adalah emitor.
Transistor jengkol.
Transistor jengkol hanya terdapat dua kaki yaitu basis dan emitor. Sedangkan seluruh body logamnya merupakan colector. Adapun untuk menentukan basisnnya adalah: Baliklah transistor sehingga kita melihat kaki-kanya, perhatikan jarak lubang baut dengan kedua kakinya. Tidak sama bukan ? ada yang lebih dekat dan ada yang lebih jauh. Setelah itu posisikan lubang yang lebih dekat dengan kaki di atas dan sebaliknya yang lebih jauh di bawah. Pada posisi kaki sebelah kiri adalah basis dan yang kanan adalah emitor.
Transistor berbentuk silinder atau tabung.
Transistor yang berbentuk silinder ini umumnya terbuat dari bahan germanium dan diberi tanda khusus pada dekat kaki colector. Dan apabila kita lihat dari bawah maka letak ketiga kakinya akan membentuk segitiga sama kaki.Maka kaki dimana sudutnya berbeda adalah kaki basis.
Transistor berbentuk setengah tabung.
Untuk transistor ini berbeda-beda tata letak kakinya, namun sepanjang pengetahuan penulis belum pernah menjumpai emitor ada di tengah. Jadi jika diketahui basisnya ada di pinggir, maka kaki tengahnya adalah colector.




























BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Selama dalam 3 bulan masa percobaan yang telah kami dijalani, maka disimpulkan:
1.      PT.LPPPI menggunakan alat untuk produksi berstandar internasional untuk menghasilkan kualitas produksi yang baik dan terpercaya, dengan di gunakannya motor listrik untuk produksi maka membantu kinerja dalam produksi menjadi baik, serta penerapan beberapa panel yang dapat mencegah terjadinya beban lebih atau hubungan arus pendek yang mana hal itu dapat menyebabkan ledakan maupun kecelakaan lain, namun dengan adanya pengaplikasian panel untuk motor listrik tersebut, maka hal itu dapat di atasi oleh teknisi-teknisi yang berkreativitas unggul.
2.      Selain itu, PT.LPPPI juga telah memiliki alat sirkulasi oli trafo sendiri sehingga dapat melakukan sirkulasi oli trafo sesuai schedule yang terjadwal. Hal ini dapat mengefisiensi pengeluaran biaya perusahaan. Serta menghindari ledakan trafo akibat oli trafo sudah buruk.
3.      Dengan adanya pemeliharaan preventif yang dilakukan secara terjadwal, maka upaya ini sangat perlu untuk mengurangi permasalahan ataupun kerusakan pada peralatan sehingga loss production tidak terjadi. Selain itu pemeliharaan preventif juga dapat memperpanajang umur alat yang di gunakan.

B.     Saran
v  Pembahasan yang lebih matang antara pihak sekolah dan siswa/i sangatlah diperlukan agar bisa mendapatkan hasil PKL yang maksimal.
v  Sebaiknya perusahaan dapat menyediakan fasilitas seperti Mess/penginapan untuk anak PKL agar peserta PKL dapat merasakan bersosialisasi di ruang lingkup Mess.
Selain itu sebaiknya peserta PKL mendapatkan safety seperti masker, sarung tangan, agar terhindar dari hal-hal yangtidak di inginkan.
v  Untuk semua karyawan sebaiknya mengikuti tata tertib yang berlaku di perusahaan seperti parkir kendaraan pada tempatnya, sehingga parkir di sembarang tempat tidak terlihat lagi demi mewujudkan keindahan perusahaan.



C.    Rekomendasi Perusahaan
1.      Spare part
Perlu diperhatikan untuk penyediaan komponen-komponen electric seperti kontaktor, breaker, TH relay dll. Sehingga ketika terjadi trouble shooting dapat dengan mudah mengganti alat yang rusak, karena alat-alat itu yang sering di gunakan atau di perlukan saat terjadi masalah. Selain itu jika memilki penyediaan komponen maka saat pembuatan panel baru dapat cepat selesai dan tentunya mengefisiensi waktu.
2.      Panel
Sebuah panel sebaiknya mendapatkan perawatan yang intensif yaitu dengan mengecek serta membersihkan kotoran-kotoran pada panel yang di sebabkan oleh korosif. Agar tidak mengganggu kinerja dari panel tersebut.
3.      Motor Listrik
Sebuah motor perlu mendapat perhatian lebih, terutama dengan beban motor, sehingga motor dapat bekerja dengan optimal. Sebaiknya ada motor cadangan, sehingga apabila ada masalah dengan motor yang sedang bekerja, maka motor cadangan dapat menggantikan pekerjaan motor yang bermasalah tersebut.
















DAFTAR PUSTAKA

1. Electrical engineers reference book
2. Electrical engineering hand book siemens
3. Industrial robotic
4. National electrical code
5. Manual operation omron
6. Teknik Elektro- UNHAS
7. Dedy, K S. 2004. Studi Pengaruh
Temperatur Terhadap
Karakteristik Dielektrik Minyak
Transformator Jenis Shell Diala
B. Bandung : ITB
8. Djulil, Amri Fali Okilas. 2003. Kekuatan
dan Rugi – Rugi Dielektrik
Minyak Transformator yang
Dipengaruhi Oleh Kontaminasi
Air dan Kenaikkan Temperatur.
9. Semnas Teknik Elektro
10. Programmable Logic Control Dasar-dasar sistem kendali motor listrik induksi,2005;101